Who are you?

5.9K 371 22
                                    




Hari-hari berlalu, jimin semakin menjauhi rahyun, entah karena apa, rahyun pun dibuat bingung dengan jimin yang lebih diam dari biasanya, bahkan sesekali ia tak pulang ke rumah, entah kemana perginya.

Rahyun merasa sangat bersalah, mungkin ini adalah buah dari kesalahannya, namun tidak bisakah jimin bersikap seperti biasanya, walaupun diam jimin masih sedikit memperhatikan rahyun, tidak seperti sekarang.

Rahyun tengah sibuk mengepel lantai rumah, dengan begitu piawainya ia membersihkan seluruh lantai rumah, sesekali ia menghembuskan nafasnya kasar, mengingat dirinya yang sudah sangat lelah dengan pekerjaan rumah yang selalu menghiasi harinya.

"Rahyun, semangat!" ucapnya pada diri sendiri, lantas ia pun mengeluarkan seluruh energinya agar pekerjaannya cepat selesai

Jimin tidak pulang malam ini, rahyun pun merasa cemas dengan hal itu, namun ia hanya menjauhkan semua pikiran negatifnya dan berpikir bahwa jimin tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Akhir-akhir ini memang jimin sering kali tak pulang, namun rahyun selalu sabar dan menunggu jimin dengan penuh harap.

Rahyun tak mengetahui apa yang di perbuat suaminya di luar sana, mungkin jika ia mengetahuinya, hatinya sudah tidak terbentuk lagi.

"Hufft, sudah hampir dua hari jimin tidak pulang ke rumah!" gerutu rahyun sembari terus menuntaskan pekerjaannya



.......



Kedua insan tengah berpelukan dengan hangatnya, selimut pun masih bergulung di tubuh polos mereka berdua, siapa lagi kalau bukan jimin dan seulgi.

Jimin menghabiskan malamnya dengan bercinta bersama seulgi, bahkan ia melakukannya sampai pagi.

Seulgi begitu merasa senang saat jimin memperlakukannya seperti ini, dan jimin pun merasa untung karena nafsunya selalu tersalurkan.

"Sayang, bangun" ucap seulgi sembari membelai dada jimin yang terekspos

"Engghh!" jimin menggeliat dan memperhatikan seulgi yang tengah menatapnya, lantas ia pun langsung memeluk tubuh ramping seulgi dengan tangan kekarnya

"Kau hebat!, aku sampai berkali-kali orgasme karena penismu!" ucap seulgi sembari meraba lekuk tubuh jimin

"Mau melakukannya lagi?" tawar jimin pada seulgi

"Ahhh....., Kau belum puas dengan semalam?" tangan nakal jimin meremas bokong seulgi dengan begitu santainya

"Belum, maukah kau memuaskanku?" jimin beralih ke atas dan memainkan payudara seulgi

"Baiklah, aku akan melayanimu, sayang" seulgi tersenyum menang dan mengecup bibir jimin singkat

"Aku bisa bermain sampai senja!" jimin langsung menindih tubuh seulgi dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh mereka

"Senja?, kau gila?"

"Nikmati saja permainanku, sayang"

Dengan cepat jimin langsung menghunuskan penisnya ke dalam vagina seulgi, sangat mudah baginya karena vagina seulgi sudah sangat licin akibat pergulatan semalam.

"Ahhhh!"

Mereka pun kembalu melakukan aktivitasnya walau hari sudah pagi, waktu tidak membuat jimin menghentikan permainannya, ia akan terus bercinta dengan seulgi sampai dirinya puas, walau sekalipun yang berada di kukungannya ini bukanlah sang istri.


.......


Siang harinya, rahyun tengah berjalan gontai sembari membawa bunga, ia sengaja membelinya di salah satu toko, karena menurutnya tidak buruk juga jika ia menanam bunga di rumah.

What's Wrong With My Husband? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang