Rahyun mengikuti sosok yang kini tengah membawanya ke suatu tempat, ia sedikit gugup karena kali ini ia kembali mendapat pertolongannya.
"Ki-kita akan kemana?" tanya rahyun sembari memperhatikan sekelilingnya
"Restoran!, temani aku makan siang!" balasnya dan mereka kini tengah memasuki salah satu restoran china
Pria itu memaksa rahyun untuk duduk berhadapan dengannya, ia sama sekali tidak ingin berbasa-basi, alhasil ia langsung memesan makanan tanpa membiarkan rahyun untuk menolak.
"A-apa yang kau lakukan?" tanya rahyun sembari menunduk dalam
"Mengajakmu makan"
"Mengapa harus aku?, aku tengah mencari lowongan kerja, kau makan saja sendiri" balas rahyun sembari bangkit untuk segera pergi
"Tunggu!" pria itu menggenggam tangan rahyun erat hingga ia menghentikan langkahnya
Rahyun menoleh dan menatap pria itu sejenak, namun rahyun tak sadar bahwa genggaman itu sangat hangat ditangannya.
"Aku bisa membantumu!"
"A-aku?"
"Ummh!, aku akan memberimu pekerjaan, dan duduklah temani aku makan!"
Rahyun sedikit menimbang perkataan pria ini, namun sebenarnya bukan hal yang buruk jika pria ini ingin membantunya.
Tak lama kemudian, pesanan mereka datang, dan ternyata makanan yang dipesan cukuplah banyak, apakah rahyun yang akan menghabiskan semua ini?.
"Ayo makan!"
"I-iya"
Mereka pun memakan makanannya masing-masing, rasanya sangat menyenangkan karena pria ini bisa membuat suasana jadi humoris, rahyun tersenyum bahkan tertawa mendengar lelucon yang pria ini lontarkan, apakah itu semua memang sengaja dilakukan untuknya?.
......
Rahyun berjalan mengikuti kemana pria ini pergi, ia sedikit penasaran kemana pria ini akan membawanya.
"Ki-kita akan kemana?" tanya rahyun sembari memperhatikan sekelilingnya
"Rumahku!"
"Apa!?"
"Kita akan ke rumahku!"
"Untuk apa?"
"Diam, ikuti saja aku!"
Tak lama kemudian, ternyata mereka telah sampai di sebuah gedung perkantoran, rahyun bisa menebak bahwa pria inilah pemiliknya.
"Bukankah kita akan ke rum--"
"Diam!"
Rahyun pun membungkam mulutnya menuruti perintah pria ini, dan ternyata tempat yang ia tuju adalah basement terlihat jelas beberapa mobil mewah terpakir rapih di sana, pasti salah satunya adalah milik pria ini.
"Masuk!" pria itu membukakan pintu mobil untuk rahyun, dan ternyata ia kesini hanya untuk mengambil mobilnya
Setelah rahyun berhasil masuk ke dalam mobil, pria itupun kini duduk berdampingan dengan rahyun di kursi depan.
Rahyun hendak memasang sabuk pengamannya, namun tiba-tiba saja pria ini mengambil alih dan memasangkannya untuk rahyun.
"Biar aku saja!"
Rahyun sedikit tersentak saat jarak antar mereka kini semakin dekat, bahkan ia bisa mencium aroma parfum dari tubuh pria ini.
"Sudah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With My Husband?
RomanceTujuanku menikah dengannya adalah untuk membuat kebahagiaan bersamanya. Aku tahu kasta kami berbeda, tapi tidak bisakah dia menghargaiku sebagai seorang istri, sungguh aku juga ingin diperlakukan dengan selayaknya. Sikapnya sangat dingin hingga meng...