Cerita ini aku tulis dan aku publish untuk mengikuti writer challenge yang di adakan FanficIndonesia
Dengan tujuan belajar produktif.
Cerita ini akan aku utamakan, jadi untuk cerita yang lain, mungkin harus menunggu lebih sabar lagi.
Mian.
Selamat membaca...
💞
"Kau yakin putusnya hubungan kalian karena orangtuanya Suho tidak setuju kalian pacaran, Wen?"
Hari ini hujan tidak mau berhenti. Sepertinya langit Seoul sengaja menyiramin hatiku yang sedang berdarah ini. Karena itu aku lebih memilih berbaring di ranjangku dengan selimut tebal. Tapi sayang, ketenanganku hilang karena kedatangan sahabatku yang sangat cerewet ini.
Dua hari kemarin adalah dua hari yang tidak ingin aku ingat, tapi cecunguk satu ini malah bolak balik bertanya alasan mengapa aku di putusin.
Setan memang.
"Maksudmu apa si Joyi? Kau pikir Suho berbohong padaku begitu?" Sembari bergelung di selimut aku mencoba membelakangi Joy yang duduk di atas ranjangku.
Suho...
Kim Suho...
Ah, pacar pertamaku yang sekarang sudah jadi mantan pacar.
"Aniya, Wen. Aku hanya merasa ada yang janggal. Kau dan Suho itu sepupu jauh, tidak masalah kalau kalian mau nikah sekalipun. Dan orangtuanya Suho kan sudah tahu kalian pacaran sejak tiga bulan lalu. Tapi kenapa namja itu baru ngomong tidak setujunya sekarang coba?"
Aku menghela nafas perlahan. "Suho bilang, Ahjussi takut kalau nanti kita terlanjur nikah terus ada masalah bakalan berdampak sama hubungan keluarga." Tuh kan, jadi mau nangis lagi kalau ingat. Bahkan masih jelas di mataku saat Suho sesegukan pas mutusin aku kemarin.
"Alah, bullshit itu! Geotjimal! Bukan sepupu pun, kalau ada masalah dua keluarga bakalan ikut bermasalah kok Wen. Fix ini ada yang tidak beres."
Mendengar ucapan Joyi yang menggebu aku segera berbalik lalu dengan perlahan duduk dan bersandar di headboard. "Maksudmu apa sih, Joy?"
"Ya ngeganjel aja, Wen. Gimana kalau kita selidiki malam minggu nanti."
Ini si Joyi kenapa coba, jadi kelihatan emosi begini. Terus apa tadi katanya, "Malam minggu?"
"Iya. Rumahku kan cuma berjarak tiga rumah dari rumahnya Suho, nanti aku awasi saat dia keluar rumah. Terus kita ikuti dia kemana. Setuju?"
Aku menggeleng tak setuju. "Aniyo. Itu terkesan seperti aku tidak rela di putusin." Padahal demi apa pun aku sudah rela pisah dengan Suho. Ya mau bagaimana ya, aku sayang sama Eomma dan Appa, aku tidak akan rela hanya gara-gara aku mereka jadi musuhan sama keluarga sendiri. Karena itu aku setuju saja waktu Suho mutusin hubungan kami.
"Eh, bukannya begitu. Wen, kau harus lihat dengan mata kepalamu sendiri, itu namja beneran minta putus karena keluarga atau dia kepincut gadis lain."
Maksudnya apa ni? Suho selingkuh di belakang aku begitu? Animida. "Jebaaal... Joyi. Jangan berburuk sangka. Suho itu namja yang setia. Dan dia tidak pernah macam-macam. Dia bahkan jarang megang tangan aku sembarangan."
"Aish, paboya! Pokoknya rencana malam minggu nanti tetap jadi."
Ni anak kenapa coba? "Joy. Kenapa kau jadi seperti ini? Apa kau tahu sesuatu yang aku tidak tahu? Kalau iya, sebaiknya katakan saja tidak perlu pakai cara begini." Iya, aku yakin ada sesuatu yang di ketahui Joyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Hati [fanfiction] √
Fanfiction[Completed] Wendy tidak pernah menyangka pengalaman pertama menjalin hubungan ia harus merasakan yang namanya di tusuk dari belakang oleh sahabat sendiri. Amarah yang membuat dia muak memunculkan ide di otaknya untuk balas dendam. Wendy menemui cint...