MH-5

281 44 1
                                    

💞


Hari ini adalah kencan pertamaku bersama Chanyeol Oppa setelah dua hari memutuskan menjalin asmara. Asiiikkk... Bahasaku. Haha.

Chanyeol Oppa belum pernah datang ke rumah, jelas lah orang baru pacaran ini, aku juga tidak ada niat untuk mengenalkan dia pada Eomma dan Appa sebagai pacar. Tujuan aku pacaran sama dia kan untuk membuat Irene terbakar cemburu.

Karena itu hari ini aku sengaja mau pergi ke shopping street yang berada di kawasan Ewha Woman's University. Kenapa harus daerah itu? Karena Irene punya toko di sana. Nah, aku mau berjalan di sekitar situ untuk mencari sesuatu lalu memamerkan Chanyeol Oppa padanya.

Haha... Sepertinya akan sangat seru sekali.

"Sudah siap?"

Aku yang sengaja menunggu Chanyeol Oppa di depan komplek mengangguk saat dia menghampiriku.

"Kalau begitu naik." Dia memberikan helm yang kemarin sempat aku pakai.

Aku beri satu rahasia yang tidak aku ceritakan sebelumnya. Duduk di belakang Chanyeol Oppa itu canggung dan menyenangkan dalam waktu yang bersamaan. Canggungnya, karena motornya ini sedikit menungging, jadi badanku yang aku mundurin perlahan turun sendiri dan nempel kebadannya dia. Begitu terus sepanjang jalan. Aku munduri, maju lagi, mundur lagi, maju lagi, sampai berkeringat akunya. Nah, yang bagian menyenangkannya adalah, Chanyeol Oppa itu bukan namja yang cerewet, yang apa-apa di komentari, yang sering bikin kesal pokoknya. Contohnya dia marah sama aku karena tidak bisa diam, atau malah risih atau apa, untungnya tidak seperti itu. Jadi aku merasa tenang.

Setelah sampai di tempat yang kami tuju, Chanyeol Oppa memarkirkan ninja hitamnya di depan sebuah restoran.
"Kita makan siang dulu ya? Aku lapar soalnya."

Tanpa protes aku mengangguk dan turun dari motor lalu membuka helm. Berjalan perlahan aku mengikuti Chanyeol Oppa yang berada di depanku.

Restoran yang kita masuki adalah restoran jepang. Tempatnya sangat bagus dan tenang. Di samping tempat kami duduk ada replika pemandangan gunung yang ada air terjunnya. Suara gemerisik air menambah ketenangan itu.

"Kau mau makan apa?"

Pandanganku yang tadi sibuk menjelajahi setiap bagian ruangan kini fokus menghadap keajaiban dunia yang tengah duduk di hadapanku. "Apa saja Oppa. Aku pemakan segala."

Dia tertawa lalu memanggil waiters yang langsung menghampiri meja kami. Selama dia bicara untuk memesan, pandanganku tak pernah beralih darinya. Memerhatikan setiap ekspresi yang muncul di sudut-sudut wajahnya. Kupikir, laki-laki seperti Chanyeol Oppa ini adalah laki-laki yang di inginkan banyak gadis. Dia berkharisma dengan caranya sendiri. Dan satu lagi, hari ini dia menggunakan kemeja biru navy yang melapisi kaos hijau di dalamnya. Telihat memukau.

Aku masih ingat kenapa aku bisa jatuh hati pada Suho dulu.

Kim Suho adalah namja yang lembut dan sangat humoris. Dia selalu membuatku tertawa dengan caranya, itu kenapa aku tidak pernah mengira akan ada saat di mana dia justru mengkhianatiku, itu pun dengan sahabatku, ralat, mantan sahabatku.

Sementara Chanyeol Oppa, aku belum mengenalnya. Yang aku tahu hanya dia tampan dan baik. Itu tentu penilaian yang masih sangat dangkal. Jadi untuk suka padanya selain dari rasa takjub, aku pikir tidak semudah itu. Lagipula aku butuh dia untuk membantu pembalasan dendamku jadi aku tidak akan membawa hatiku dalam hubungan ini.

"Kau bilang kau tidak kuliah atau bekerja, memangnya apa yang kau lakukan?"

Aku tersentak dari lamunanku saat mendengar Chanyeol Oppa bicara. Berdeham pelan aku membenahi dudukku. "Hmm... Hanya bermain."

Main Hati [fanfiction] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang