MH-15

247 44 1
                                    

💞

"Maaf. Saya tahu saya tidak sopan. Tapi, Agasshi. Anda belum membayar uang taxinya."

Aku segera melepaskan pelukan Junhoe Oppa dan menoleh ke belakangku. Ya ampun saking paniknya aku tidak kepikiran untuk membayar ongkosnya. Lalu bagaimana? Aku bahkan tidak membawa dompet.

"Ah... Biar saya yang bayar, Ahjussi."

Junhoe Oppa menjauhiku lalu entah mengeluarkan beberapa lembar uang dia berbicara sembari menuntun supir taxi yang kelihatannya tadi sempat mengejarku ke ujung lorong. Ahjussi itu kelihatan lelah dan  beberapa kali mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Wendy, gwenchana?" Aku kembali menoleh pada Baekhyun Oppa dan Taehyung Oppa yang kini mendekatiku. Aku langsung menghambur memeluk keduanya. Dan kembali menangis saat mereka membawaku duduk di kursi tunggu.

"Hei, berhenti menangis. Chanyeol tidak apa-apa, dia baik-baik saja."

Aku merasakan tangan Jongin Oppa mengelus kepalaku.

"Aku tahu, Yunho Oppa tidak pernah main kekerasan, bagaimana bisa dia memukuli Chanyeol Oppa sampai masuk rumah sakit?"

"Itu karena Chanyeol membiarkannya. Dia tidak membalas kakakmu."

Aku menoleh pada Baekhyun Oppa yang menjawabku. "Wae?"

"Karena dia memang salah, Wendy."

Kali ini aku mendongak karena sekarang Junhoe Oppa sudah berdiri di depanku. "Maksudnya apa? Chanyeol Oppa salah apa?"

Dia tidak langsung menjawabku. Namun tubuh tingginya seketika menunduk, lalu berjongkok di depanku. "Kakimu, lecet. Kenapa tidak memakai sendal?"

Tidak nyambung sama sekali. Tapi aku refleks mengikuti pandangannya dan melihat kakiku benar-benar lecet seperti yang ia bilang. Ini karena kupakai berlari dari mulai keluar rumah hingga naik taxi di depan gerbang komplek tadi makanya begini.

"Ceroboh sekali." Dia melepas sendalnya lalu memasangkan benda yang lumayan besar itu di kakiku. Hingga aku mengernyit karena melihatnya tidak pas sekali. Kakiku terlihat seperti kaki kurcaci. "Pakai sendalku dulu untuk sementara."

Aku tertegun untuk sesaat.

Ini sungguhan Junhoe Oppa yang aku kenal kan? Kenapa dia jadi berbeda?

"Kau sudah menghubungi Park Ahjussi?"

Aku menoleh ke sampingku saat mendengar Taehyung Oppa bicara.

"Ani. Memangnya apa yang bisa di harapkan saat menghubungi beliau. Setahun lalu saat Chanyeol hampir mati karena tenggelam saja, dia bahkan tidak pulang." Aku mengernyit karena tak paham maksud Jongin Oppa.

"Ya. Lagipula besok hari pernikahannya kan? Sekarang beliau pasti sibuk dengan calon istrinya."

"Tunggu. Kalian sedang bicara apa?" Aku menghentikan ucapan Baekhyun Oppa yang tidak aku mengerti sembari menghapus sisa air mataku.

"Memangnya kau tidak tahu, Wendy?"

"Apa?"

"Besok Appa Chanyeol akan menikah di Bali."

"Hah? Menikah? Orang tuanya menikah lagi? Untuk apa? Apa pentingnya menikah dua kali?"

"Aish. Anak itu. Jadi dia tidak bercerita apa pun tentang hidupnya padamu?" Aku menggeleng pada Baekhyun Oppa.

"Wendy. Eomma Chanyeol sudah meninggal dua tahun lalu. Dan yang akan menikah besok itu, Appa-nya. Menikah dengan gadis bahkan seumuran denganmu."

Main Hati [fanfiction] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang