💞Aku tahu, aku belum pernah pacaran sebelum dengan Suho. Aku tahu pengalamanku di dunia perpacaran ini nol persen. Aku juga tahu kalau selama ini hubunganku dengan Suho tidak ada kemajuan. Tapi aku tidak pernah menyangka kalau di mata Suho, aku ini hanyalah yeoja pabo, membosankan, hingga membuat dia berniat meninggalkan aku segampang itu. Setan memang itu namja. Aku doakan dia tidak akan pernah mendapatkan gadis yang sayang dan mencintainya dengan tulus.
Amin.
Seminggu sudah terlewat sejak kejadian malam minggu sialan itu, aku jadi malas keluar rumah. Bukan apa-apa, rumaku dan yeoja menyebalkan itu bersebrangan. Itu kenapa aku tidak mau keluar karena bisa di pastikan aku akan melihat dia saat keluar rumah. Aku takut saja nanti tanganku refleks melempar sendal ke mukanya yang berasa pemenang itu.
Alah, cuma jadi pacar Suho saja sudah berasa dapat satu buah pulau dia. Cih. Tidak level.
"Wendy! Jebaljuseo!"
Aku yang sejak tadi duduk santai di ayunan belakang rumah menoleh kearah pintu untuk melihat Yunho Oppa. Dia adalah kakak pertamaku. Yang tampan, dan berkharisma.
Tunggu. Itu dia mau apa membawa boneka beruang sebesar itu?
Dengan malas aku turun dari ayunan lalu berjalan menghampirinya.
"Memangnya Oppa minta tolong kenapa?"
"Ini. Boneka sebesar ini di bungkus pakai apa ya bagusnya?"
"Pakai peti lah."
"Sembarangan. Kamu kira ini mayat."
"Aish. Untuk apa juga boneka itu. Jangan bilang, Oppa beliin ini untuk aku ya? Iya kan? Iya, iya, iya, kan?"
"Enak saja. Ini untuk pacar Oppa. Besok kan Seulgi Ulang tahun. Jadi mau Oppa beri hadiah ini."
"Boneka untuk Seulgi? Yakin dia mau. Bukannya dia alergi dengan boneka bulu ya?"
Perasaan dia sendiri yang cerita kenapa jadi lupa begini.
"Hah? Iya ya Wen? Duh, Oppa lupa. Terus ini bagaimana?"
"Ya mana aku tahu." Tapi kemudian aku tersenyum dengan mata yang aku main-mainkan. "Bagaimana kalau untuk Wendy saja Oppa. Mubazir itu."
"Tapi..."
"Oke. Tidak perlu banyak berpikir. Sebaiknya Oppa hadiahkan Seulgi gelang emas saja, cincin, atau kalung sekalian. Pasti dia suka."
Iyalah pasti. Seulgi itu kan pacaran sama Oppa memang karena uang saja. Yunho Oppa pasti menyadarinya, tapi dia pura-pura tidak tahu, ya, itulah yang di namakan cinta buta, makanya Oppa tidak peduli dengan kejelekan pacarnya itu. Padahal sudah pacaran setahun juga. Dan aku sudah sering mengingatkan. Tapi Oppa selalu membela. Dia bilang, namanya pacaran butuh pengorbanan. Nah, menghabiskan uang untuk membuat pacarnya senang itu pengorbanan versi Yunho Oppa.
Terserah saja. Yang penting aku sebagai adik yang baik sudah mengingatkan.
"Begitu ya Wen?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Hati [fanfiction] √
Fanfiction[Completed] Wendy tidak pernah menyangka pengalaman pertama menjalin hubungan ia harus merasakan yang namanya di tusuk dari belakang oleh sahabat sendiri. Amarah yang membuat dia muak memunculkan ide di otaknya untuk balas dendam. Wendy menemui cint...