100 meter

1.5K 178 27
                                    

Typo.. ✌🏻✌🏻















Pin menghentakkan kaki nya sebal saat berjalan hendak menuruni tangga, sebab Ae terus memperhatikannya dan jarak antara dia dan Ae sangat dekat saat Ae berjalan di belakangnya.
Pin benar-benar sangat sebal, dia berbalik dan menatap tajam Ae yang juga menghentikan langkahnya.

"Ai Aeee... Berhenti membuntutiku!!" teriak Pin sebal.

"Aku tidak membuntutimu.." elak Ae, tapi dia masih diam tak bergeming dari tempatnya.

Pin kembali berjalan dan Ae juga kembali mengikutinya.
Pin mengepalkan tangannya kesal, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya dan membuat Ae menabrak punggungnya.

"Kenapa berhenti tiba-tiba? Sshh.." Ae memegang hidungnya yang tadi sempat terbentur kepala Pin.

Ae dan Pin memang berwajah sama.. Tapi postur tubuh Ae lebih tinggi dan lebar dari pada Pin.
Pin mendelik lalu dengan sengaja menginjak kaki Ae.

"Aw Pin.. Apa yang kau lakukan? Kenapa menginjak kakiku..?"

"Agar kau berhenti mengikutiku!! Aku bukan bayi yang harus terus kau ikuti dan awasi. Menjauh dariku 100 meter!! Jika kamu berani mendekat.. Aku akan bilang pada Son agar mengurung Pete dan melarangnya untuk menemui mu!!" ancam Pin sambil menunjuk Ae dengan telunjuknya.


Pin berlalu begitu saja dari hadapan Ae, dan Ae hanya bisa pasrah menuruti ucapan Pin, karena dia tak ingin jika Pete benar-benar menjauhinya.
Padahal jika di pikir lagi, meskipun Son selalu melarang Pete untuk menemui Ae, bocah itu akan kembali menemui Ae tak peduli dengan omelan Son yang melarangnya.

Ae hendak duduk di kursi di samping Pin saat sarapan pagi itu.
Tapi melihat Pin yang meliriknya tajam serta gerkan tangan Pin yang sedang memakan sandwich nya membuat Ae akhirnya menjauh.


"Ae ada apa?!" tanya sang ibu, melihat ke anehan pada Ae.

"Tidak ada apa-apa Mae.." jawab Ae seraya tersenyum pada ibunya.

Pin dari tempatnya masih melirik tajam ke arah Ae, dan Ae memalingkan wajahnya berpura-pura jika dia sedang tidak memperhatikan Pin.

"Apa kalian bertengkar?!" kini kepala keluarga itu bertanya pada ke dua anak kembarnya itu.

"Iya!!"

"Tidak!!"

Jawab ke duanya secara bersamaan. Pin melotot ke arah Ae, Ae hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Ayah mereka hanya menggeleng melihat tingkah ke dua putranya.

"Pin... Sudah baik-baik saja?!"
Sang ibu bertanya sambil menyiapkan makanan di atas piring suaminya.

"Umb!!" angguk Pin.

"Hahh.. Kau ini.. Lain kali jagan lakukan hal itu!! Kalian bahkan belum menikah, bagaimana jika kau hamil nanti?!" omel sang ibu.

Pin hanya memerah, sedangkan Ae terbengong sendiri mendengar ucapan ibunya.

"Tunggu!! Apa Mae bilang Pin tidak hamil begitu?!" tanya Ae bingung.

"Yaa.. Adikmu memang tidak sedang mengandung, apa yang kau pikirkan Ae..?!" Tui juga menatap bingung Ae.

"Pffftt.. Jadi kau terus membuntutiku seperti seekor anjing, karena kau pikir aku hamil begitu?!" Pin tertawa melihat expresi Ae.

Ae tak mengatakan apapun lagi, dia segera menghabiskan sarapannya dan berangkat ke kampus.
Pin masih tertawa geli dan membuat Ae malu sendiri.
Ae keluar dari rumah dan berpapasan dengan Son yang baru saja keluar dari mobilnya.

My Alpha "SONPIN" TaMaTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang