Maaf

1.4K 162 28
                                    

Typo!!

Sebelum kalian mulai baca ifa cuman mo bilang..

.

.

.

.

.

.

.


Selamat membaca dan jangan lupa vote serta komentarnya.. 😊😊😚😚











Ae Pov

Pete...
Aku merindukanmu..

"Hahhhh..." lagi lagi yang bisa ku lakukan hanya bisa menunggu.

Menunggu Pete datang padaku, sejak seminggu yang lalu aku sudah berdiri di sini berharap Pete berjalan ke arahku lagi.
Tapi..
Kini semua berubah...
Pete berjalan seolah tidak melihatku, rasanya sakit..
Dan aku juga tidak bisa memaksanya untuk mengikuti kemauanku.
Aku hanya berharap Pete mau memaafkan ku.

Aku tau ucapanku waktu itu mungkin sangat menyakitinya, dan kini aku hanya bisa menyesali perbutan bodohku itu.
Pete..
Dia omega yang sangat manis, siapapun pasti ingin menjadi matenya, dan dia justru memilih ku.
Seharusnya aku bersyukur karena Pete mencintaiku, tapi yang ku lakukan justru menyakitinya.

"Ae!!"

Aku menoleh ke sumber suara, Pin berlari kecil menghampiriku.
Dia mulai kembali masuk kuliah setelah merasa jika dirinya baik-baik saja, tapi Son selalu mengingatkannya untuk tidak bertidak ceroboh dan jika perutnya mulai membesar, Pin terpaksa di larang pergi ke kampus lagi.

"Hei.. Jangan berlari seperti itu!!"

Aku memperingatkan Pin agar dia tidak membahayakan dirinya juga calon keponakan ku itu.

"Ini!!" Pin menyerahkan sesuatu padaku.

"Apa ini?!" tanyaku bingung, tapi aku mengambilnya dari tangan Pin.

"Aku juga tidak tau.. Buka saja, itu dari nong Pete!!" jelas Pin.

Aku buru buru membuka bingkisan itu, di dalamnya ada vitamin juga masker untuk mata.
Dan juga ada sebuah memo di dalamnya.

"Jaga kesehatan na phi.. Pete harap phi mau memakainya..
Su su naa..."

Aku tersenyum membaca memo itu, lalu memasukkanya kembali kedalam bingkisan itu dan memasukkannya ke dalam ranselku.
Aku sungguh ingin mengejarnya, dan meminta maaf padanya..
Tapi aku juga harus mengantar Pin pulang, karena aku tidak mungkin membiarkan Pin pulang sendirian.

"Apa kalian bertengkar?!" tanya Pin menatapku dengan mimik wajah penasaran.

"Tidak!! Hanya.. Aku yang bersalah padanya." jawab ku lalu menarik tangan Pin untuk segera keluar dari sana dan pulang.

"Huhh?! Apa maksudmu Ae?!" 

Lihat!! Dia masih tidak menyerah untuk terus bertanya padaku.
Aku benci saat aku tidak bisa marah padanya, karena sedikit saja aku mengucapkan kata kasar atau sedikit mengeraskan suara ku, dia pasti akan mendiami ku selama berhari hari.
Aku hanya berdoa semoga Pete ku nanti tidak seperti Pin.

My Alpha "SONPIN" TaMaTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang