Hamil??

2.1K 197 18
                                    


Typo.. ✌✌

Ck, dari ke sekian kali ketik publis..
Baru bisa di publis..
Huufftt..

















"Uugghh.." Pin meremas lengan Son.

Ini memang bukan yang pertama kali untuk Pin, jika tidak sedang dalam masa heatnya Pin akan merasakan sakit di holenya saat Son memasukinya.
Jadi Son memberikan peregangan pada hole Pin, sebelum dia benar-benar masuk.

"Apa kau baik-baik saja? Haruskah aku berhenti?" tanya Son khawatir.

"Mmhh.. Jangan berhenti." Pin menggelengkan kepalanya.

Son masih menatap khawatir pada Pin, tapi dia sudah tak bisa menghentikan langkahnya.
Pin menggigit bibirnya, saat Son kembali memasukkan satu jarinya.

"Son.. Umm.. Cium aku.. Uugghh.."

Son menunduk dan mengklaim bibir Pin, menyesap dan melumatnya serta bermain dengan lidahnya.
Perlahan Pin sedikit rilex, Son yang sudah tak tahan kini melepaskan ciumannya dan memposisikan pen*snya di muara hole Pin.

"Maaf jika aku menyakiti mu.." ucap Son, kemudian mencium kening Pin.

"Aku mencintaimu.." ujar Pin, dan menarik tengkuk Son untuk kembali mencium bibirnya.

"Mmhh hhh.. Hah hah.. Uugghh.. Itu penuh.."

Pin terlihat sedikit kesakitan saat milik Son masuk seluruhnya.
Tapi dia tak ingin Son berhenti, dia ingin Son menggerakkan dirinya.

"Bergeraklah.."

"Apa kau yakin?!"

"Umb.. Aku tidak ingin menunggu lagi.. Ah.."

Son menuruti permintaan Pin, dan menggerakkan pinggulnya pelan.
Son berusaha untuk menahan untuk tidak bergerak sesukanya, karena dia tak ingin menyakiti Pin.

"Uugghh.. Ah.. ah.. hah.. Bisakah kau lebih cepat.. Ah.."

"Sshh.. Pin.. Aku tidak ingin menyakiti mu.."

"Aku baik-baik saja.. Ah.. Cepat lah.."

Pada akhirnya Son tak lagi menahan dirinya dan terus bergerak menghujam lubang sempit itu.
Erangan dan desahan Pin membuat nya semakin tak bisa mengendalikan dirinya, hingga mereka mendapatkan klimaksnya bersamaan.

.

.

.

Hari sudah hampir menjelang malam..
Ke dua insan itu masih memejamkan matanya sambil terus berpelukan.
Pin yang berbantalkan lengan Son, masih tidak ingin beranjak dari sana meskipun sebenarnya dia sudah terbangun.
Begitu juga dengan Son, karena dia pikir Pin masih tertidur.

Pin kini membuka matanya, dia melihat Son yang masih memejamkan matanya, Pin tersenyum lalu menyentuh wajah Son.

"Eh!!" Pin terkejut saat tiba-tiba Son memegang tangannya yang menempel pada wajah nya.

"Apa masih sakit?!" tanya Son khawatir, karena dia sempat melihat Pin menangis tadi.

"Emb" geleng Pin.

"Hahh.. Maaf.. Seharusnya aku bisa menahannya.." Son menghembuskan nafas panjang, ia mengusap lembut pipi Pin lalu mencium kening nya.

"Tidak! Aku yang membuat mu melakukannya.. Jadi.. Jangan katakan itu.. Karena aku juga menyukai nya.." lirih Pin, ia menyembunyikan wajahnya pada dada Son.

Son terkekeh mendengar ucapan Pin, Pin yang bertingkah manis semakin membuat nya gemas dan ingin menerkamnya lagi, tapi Son menahannya.
Dia tak ingin mendapatkan masalah Karena mungkin Pin tidak akan bisa berjalan dengan benar.
Dan jika Ae tau.. Dia pasti akan mendapatkan pukulan dari sahabatnya itu. Karena telah membuat saudaranya seperti itu.

My Alpha "SONPIN" TaMaTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang