Meet Bangtan pt.2

3K 217 9
                                    

~~~25 Januari 2016~~~

Hani P.O.V

Hmmmp....Huftttt.

Aku berulang kali menarik dan membuang nafasku gelisah. Aku gugup, entah kenapa. Saat ini aku dan manager Sejin sedang berada di lift menuju kediaman/dorm Bangtan. 

Aku sudah berulang kali meyakinkan untuk tidak hari ini, karena mereka semua baru saja selesai melakukan pemotretan salah satu brand, pasti capek. Tapi kata manager Sejin ini adalah waktu terbaik untuk bertemu mereka secara lengkap.

Didepan ku sudah ada pintu  bernuansa hitam silver yang sedang dibuka dengan password oleh orang disebelahku, manajer Sejin. Rasa gugupku semakin menjadi.

"Nanti kamu tunggu di ruang depan dulu ya, biar aku panggilkan mereka semua untuk berkumpul di ruang tengah" Jelas manajer Sejin.

Akupun hanya bisa mengangguk karena sejujurnya pikiran ku tidak fokus sama sekali. Setelah itu manajer Sejin masuk ke dorm dan aku disuruhnya menunggu di dekat pintu. 

Dorm ini....

/Apakah cukup untuk ditinggali oleh 7 orang?/ Pikirku menilai luas dorm ini. Bisa ku perkirakan dorm ini hanya 10 kali lipat dari luas apartemen ku. Tidak terlalu kecil memang, tetapi jika ditinggali oleh 7 orang didalamnya, lain lagi ceritanya.

Samar-samar aku mendengar suara manajer Sejin yang sedang menanyakan sesuatu ke Bangtan.

"Ada seseorang yang ingin kukenalkan pada kalian" ucap manajer Sejin.

"Ooooo nuguya? Manajer-nim yeojachingu?" Ucap seseorang dengan nada menggoda. (Siapa itu? Pacarmu ya?

/Suara orang ini unik sekali/ Lamunku mendengar suara yang....entahlah, seperti anak kecil?

"Aniyo, untuk apa aku membawa pacarku ke kalian" balas manajer Sejin tertawa setelahnya.

"Baiklah, jadi ada apa manajer-nim?" Ucap seseorang lagi dengan suara yang serak tapi terdengar berwibawa.

"Seperti ini, Bangtan, kalian tahu kan kalau jadwal kalian sudah mulai padat?" Ucap manajer Sejin mengawali.

Tanpa ada suara balasan yang terdengar, manajer Sejin melanjutkan.

"Akhirnya kami memutuskan untuk menambah satu lagi personil manajer untuk kalian, role manajer baru ini sebagai mental care kalian serta menemani jika ada yang sedang memiliki jadwal pribadi, bagaimana pendapat kalian?" Manajer Sejin melemparkan pertanyaan tersebut sekaligus mengakhiri penjelasannya.

"Manajer baru?" Tanya seseorang dengan suara yang sangat datar, tidak ada minat.

"Mental care itu, seperti tempat cerita, begitu?" Tanya seseorang lagi yang um...entahlah suaranya terlalu rendah menurutku.

"Ya, dia ahlinya, lulusan psikologi SNU" Jawab manager Sejin semangat.

"Wah, aku mau lihat dia deh" Sambar si suara anak kecil itu lagi.

"Tenang saja, aku membawanya bersamaku saat ini, akan ku panggilkan"

"Eoh? Jinjjayo? Mendadak sekali manajer-nim" kaget seseorang dengan suara yg agak cempreng (?).

Setelah itu terdengar suara ricuh dan  bisikan bisikan yang lain

"Dia pilihan Bang PD-nim, baiklah, silahkan masuk, Hani" Ucap manajer Sejin santai.

Aku malu setengah mati. Gugup sekali, sumpah. Lebih gugup dari saat bertemu Apink. Saat aku memasuki ruang tengah semua kericuhan tiba-tiba saja menghilang digantikan keheningan. Saat ku angkat kepalaku, macam-macam tatapan kudapatkan, tatapan kosong, tatapan tak minat, tatapan menilai dan lain-lain.

"Yeoja?" Tanya si suara datar, wajahnya pucat sekali. (Perempuan)

"Eum, kenapa Yoongi?" Tanya manajer Sejin. Ah namanya Yoongi.

"Ani, geunyang, wajahnya tak asing" Gumam Yoongi yang masih terdengar.

"Hyung, Jung Hani, MBC, kau tak ingat?" Balas seseorang yang mukanya ramah sekali, sepertinya aku mengingatnya, siapa ya, dan of course dia mengingatku.

"Ah, aku mengerti sekarang" Balas Yoongi tiba-tiba menatap tajam ke arahku.

"Hei, sebenarnya apa tujuanmu?" Ucap Yoongi menatap lurus kearahku. Dapat kurasakan yang lainnya menarik napas tertahan. Sedangkan aku bingung.

"Menjadi manajer kalian? Aku diminta tolong oleh Bang PD-nim" akhirnya aku hanya dapat membalas seperti itu.

"Kau menemui J-Hope dan Taehyung di cafe, mendapatkan tiket backstage, dan sekarang bekerja di BigHit, menjadi manajer kami? Tidakkah kau rasa itu terlalu mulus untuk disebut sebuah kebetulan?" Tanyanya masih dengan nada tidak bersahabat. 

"Maksudmu apa?" Tanyaku balik masih dengan nada tenang, jujur, aku tak takut, karena aku dapat melihat kalau tindakan orang ini sekarang tak lebih dari bentuk proteksi karena ada orang baru yang masuk ke lingkungannya.

"Kau ini apa? Sasaeng? Stalker?" Tanyanya akhirnya. Aku sudah mengira sih ia akan mengucapkan ini, tapi sebelum aku menjawab, ada yang mendahuluiku.

"Hyung, itu agak keterlaluan" Jawab seseorang yang aduh mukanya sangat imut seperti anak kecil.

"Ya, yoongi aku setuju dengan Jungkook, itu keterlaluan" Lanjut seseorang dengan wajah yang, um...tampan, seperti pangeran berkuda putih di film film.

"Ya Hyung, ini kan memang bidangnya" Ucap sang suara berwibawa yang tadi kudengar.

"Kurasa kalian butuh waktu untuk mengenal satu sama lain, aku pergi dulu kalau begitu, katakan apa yang ada di pikiran kalian, Hani pasti mengerti" Jelas Manager Sejin yang kubalas dengan anggukan.

Setelah manager Sejin pergi, aku seperti di interogasi oleh mereka, sungguh.

"Kenapa kau ingin jadi manajer kami? Kau lulusan terbaik" Tanya seseorang yang tadi memperkenalkan diri sebagai Namjoon.

"Entahlah, aku hanya ingin mencoba, fyi, aku adalah aktuaris agensi kalian saat ini" Jawabku yang membuat semua orang melotot kaget

"Hah? Kau doublejob?" Tanya Seokjin.

"Bisa dibilang begitu, pekerjaanku saat ini masih sangat lenggang, makanya aku mengambil peran lain" Jawabku.

"Aku masih tak percaya, maaf" Sambar Yoongi lagi.

"It's okay, aku tak memaksamu percaya sekarang, tapi kuharap kau tidak berlama lama seperti itu ya, aku ini mental care kalian, tempat cerita kalian, aku mungkin bisa membaca gerak gerik seseorang tapi aku bukan cenayang yang bisa membaca pikiran orang, jadi kalau kalian tidak keberatan ayo kita saling mengenal" Jelasku senang.

"Kurasa kita bisa mempercayai dia Hyung" Jawab Taehyung yang dibalas gelengan oleh Yoongi.

/Huh susah juga ya manusia satu ini/ Batin Hani.

"Ah iya, mulai besok aku yang menjemput kalian ya karena manajer Sejin dan Hobeom sedang mengurus vendor untuk comeback kalian" Jelasku lagi dan hanya dibalas anggukan serta senyuman oleh mereka berenam, sedangkan satunya lagi masih menatapku dengan datar.

Setelah itu aku izin pulang. Lelah sekali hari ini, aku juga yakin tidak semudah itu membuat mereka percaya padaku, terlihat kok, walaupun ramah, mereka ber enam pun masih ragu sebenarnya. Sedangkan yang satu lagi malah terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya terhadapku. Semoga aku bisa kuat deh, semangat, aku.

~~~TBC~~~

Aneh ga, kalo aneh bilang ya :(
Aku lagi fokus ke cerita sebelah jadi ini terbengkalai deh sorry banget.

Bangtan Little ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang