Jung Hani, remaja blasteran Korea-Indonesia yang memiliki keberuntungan yang sangat diinginkan sebagian besar remaja di Dunia, bagaimana tidak? diusianya yang belum menginjak 16 tahun, Hani sudah berhasil menjadi salah satu manajer sekaligus mental...
Akhirnya, aku bisa berada disini setelah sekian lama aku tidak mengunjungi tanah kelahiran ayahku ini. Korea semakin indah dan terlihat sangat modern.
"Hani, ayo kita segera menuju apartemenmu, ini sudah sore" Panggil ayahku selagi membawa dua koper besar dan dua tas ransel. Satunya punyaku.
"Sini aku bawa koper dan tasku" Tawarku.
Kalau kalian berharap aku akan ke Korea sendiri, simpan itu dalam angan. Mana mungkin anak kecil sepertiku dilepas untuk keluar negeri sendiri.
Tanpa berlama-lama, kami segera menuju ke apartemen yang sudah dibeli ayahku. Aku suka karena letaknya tidak jauh dari kampus dan merupakan daerah yang strategis.
Sebetulnya ayah ingin menitipkanku ke adiknya yang berada di Korea namun aku menolak, yang benar saja...rumah tanteku sangat jauh bahkan memerlukan waktu satu jam untuk sampai ke kampusku jika aku naik bis. Lagipula aku tidak mengenalnya, akan terasa canggung jika aku tiba-tiba menumpang di rumah mereka.
Akhirnya, ayah menuruti kemauan ku untuk membeli apartemen, alasannya sih karena aku tinggal disini bukan untuk sementara. Apartemen inipun setengahnya dibeli memakai uang tabunganku, setengahnya lagi pakai uang ayah. Hitung-hitung ganti biaya kuliahku yang sudah gratis sampai lulus hehehe.
"Wow!" Kata pertama yang terucap setelah aku sampai di apartemenku. "Aku tidak menyangka apartemennya akan seperti ini hehehe" apartemenku sangat lucu dan minimalis.
"Apa maksudnya ini terlalu kecil untukmu?" Tanya ayahku kebingungan.
"Tidak, tidak sama sekali, ini sangat pas, tidak terlalu besar, manis, lucu, dan lengkap. Ayah pintar sekali memilihnya!!" Pujiku sambil mengangkat kedua ibu jari tanganku. Itu bukan ucapan untuk menghibur ayahku, semua yang kuucapkan adalah fakta. Apartemen ini bagus sekali.
"Baguslah, ayah kira ini terlalu kecil atau sesak" Jelas ayah.
"Tidak, sama sekali tidak" ucapku sambil menggelengkan kepala dan tersenyum.
~~~17 Agustus 2012~~~
Sudah 3 hari ayah menemaniku untuk mengurus berkas perkuliahan, membeli barang yang kubutuhkan untuk kuliah termasuk laptop dan handphone karena sebelumnya aku tidak punya keduanya, dan membeli barang-barang untuk mengisi apartemenku. Hari ini adalah hari terakhir ayah disini, ia harus pulang ke Indonesia karena jatah cutinya sudah habis hehehe.
Semoga kehidupan perkuliahanku lancar dan aku dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa ini sampai aku lulus, aku betul-betul harus bekerja keras.
"Apa yang tidak bisa dilakukan manusia? Bertelur!!" Ucapku asal "Hal yang lain pasti bisa jika berusaha!! Pasti bisa" lanjutku meyakinkan diri sendiri.
"Hani Fighting!!"
~~~TBC~~~
Apartemen yang dimaksud Hani visualisasinya kayak gini yaaa 😁😁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salam sayang untuk semua I purple u 💜💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.