~~~3 Januari 2016~~~
Hari ini adalah hari ketiga di tahun 2016. Terlihat seorang gadis manis yang sedang rapi-rapi untuk menuju suatu tempat.
Jung Hani, tertulis di depan amplop cokelat yang dibawa olehnya.
Hari ini Hani memutuskan untuk mulai melamar kerja di tempat yang telah ia tentukan. Ia telah memikirkan ini matang-matang selama 3 hari belakangan.
Setelah berjalan dan menaiki bus Hani pun sampai di gedung 3 lantai yang pernah ia pijaki 6 bulan yang lalu. Gedung dengan plang bertuliskan "BigHit Entertainment".
Hani pun segera masuk dan menemui resepsionis, menunjukkan email yang ia terima beberapa bulan yang lalu dari HRD BigHit. Setelah itu ia diantar ke ruang HRD dan betapa terkejutnya Hani karena ia langsung diarahkan untuk wawancara.
"Annyeong, Hani-ssi" ucap si pewawancara.
"Annyeonghaseyo, um.. Misoo-ssi?" Balas Hani membaca nametag sang pewawancara.
"Aku langsung saja ya, karena perusahaan kami yang menawarkan pekerjaan, apa yang membuatmu akhirnya setuju dengan penawaran kami?" Tanya Misoo dengan tenang.
"Eum, sebelumnya aku ingin meminta maaf kepada kalian karena lambat memberi respon. Bukannya merasa dibutuhkan, aku hanya belum siap dan ingin memantapkan tujuanku. Jadi, choseonghamnida" Ucapku mengawali. (maafkan aku)
"Lalu, keputusan ini aku ambil setelah aku bertemu Bangtan di acara akhir tahun kemarin--" belum sempat Hani melanjutkan ucapannya, Misoo memotong.
"Jangan bilang kau menjadi army?" Ucap Misoo tanpa sadar.
Hani melongo terdiam sesaat.
"Aniyo, bukan seperti itu Misoo-ssi" Bantahnya
"Ah? Maafkan aku memotong penjelasanmu" sesal Misoo.
"Gwenchana, aku lanjutkan ya"
"Aku salah satu yang bisa masuk ke backstage, karena temanku, dan saat aku melihat ruangan Bangtan. Demi tuhan, mereka benar-benar mendapat perlakuan tidak adil bahkan dari segi fasilitas seperti ruang tunggu. Aku ingin bekerja pada kalian karena aku ingin BigHit menjadi lebih baik dari segi keuangan, itulah mengapa dari dua posisi yang kalian tawarkan, aku memilih Actuary. Disini aku bisa dengan bebas melihat cashflow kalian dan menyarankan beberapa hal untuk kedepannya setelah melihat model yang terbentuk. Semoga aku tidak mengecewakan" Lanjut Hani mengakhiri.
"Bang PD-nim memang tidak salah pilih, selamat bergabung di BigHit Entertainment. Terimakasih telah memilih kami disaat ada tawaran yang jelas lebih menguntungkan" Misoo membalas dengan lega.
"Ah tidak, jangan begitu, aku baru lulus dan belum ada pengalaman kerja di bidang ini, sebelumnya magang ku pun menjadi consultant psikologi" Ucap Hani tidak enak.
"Jangan merendah Hani-ssi, mendapatkan 10 sertifikat bukanlah hal yang dapat dianggap remeh. Hm...baiklah, akan kuantarkan ke ruangan yang masih kosong, nantinya akan menjadi ruanganmu. Harap maklum saat ini kita hanya mengandalkan 2 artist" ucap Misoo dengan suara yang sedikit bergetar di akhir kalimatnya.
"Tenang saja, aku tidak akan meminta banyak kok, sejak awal tujuanku ingin maju bersama kalian" Balas Hani menenangkan. Ia memang tidak berharap banyak, toh saat ini ia hanya perlu menghidupi dirinya sendiri dan mengirim sedikit uang untuk ibunya di Indonesia.
Setelah itu mereka menuju ruangan yang tidak dapat terbilang besar namun cukup nyaman untuk bekerja.
~~~24 Januari 2016~~~
Hani P.O.V
Tidak terasa sudah 3 pekan aku bekerja disini. Suasananya nyaman dan orang-orang didalamnya juga sangat baik. Ruangan kecil yang tadinya kosong juga sudah kusulap menjadi ruang kerja yang menurutku nyaman. Mereka benar-benar memberi kebebasan kepadaku untuk menghias ruanganku sendiri. Aku tidak salah memilih perusahaan.
*Toktok*
"Hmm, masuk saja unnie" Responku datar.
/paling itu adora unnie/ pikirku.
"Unnie?" Ucap seseorang didepan pintu ruanganku.
/Hah? Suaranya.../ Aku terkesiap.
"Ekhem....Hani-ssi, maaf aku mengganggu sebentar" Lanjut orang itu dengan suara beratnya membuatku mendongak penasaran dan seketika terkejut.
"Eoh? Bang PD-nim? Ada perlu apa? Silahkan duduk" ucapku sedikit panik.
"Ahaahha tenang saja, aku hanya ingin mengobrol dengan sang Actuary yang telah menyajikan ide hebat untuk perusahaan ku selama 3 pekan ini" Ucapnya sambil tersenyum menenangkan.
"Gamsahamnida, Bang PD-nim anda terlalu melebih-lebihkan" Aku mulai menebak-nebak apa yang ingin ia katakan padaku.
"Bagaimana pekerjaanmu? Apakah sangat padat?" Tanyanya mengawali percakapan.
"Aniyo, aku menikmatinya dan aku memiliki cukup banyak waktu kosong" Jujurku. Aku memang merasa terlalu banyak waktu luang karena dari total 8 jam aku bekerja, hanya 3 jam dimana aku benar-benar bekerja, sisanya aku malah mengedit video YouTube ku ataupun melakukan hal lain.
"Benarkah? Kalau begitu, apa kau tidak keberatan jika aku memberimu tugas tambahan?" Balasnya bersemangat.
"Tambahan? Apa itu?" Balasku tak kalah bersemangat, aku sangat tidak suka kebosanan.
"Saat ini kurasa Bangtan memerlukan mental care yang dapat menemani mereka karena mulai banyak tekanan dari pihak luar, bisakah kau mengambil tugas itu juga? Kulihat kau cocok karena jurusanmu juga mengarah kesana" Jelasnya.
/Wow, sangat to the point/ Pikirku
Aku sedikit berfikir, tentu saja ini akan menjadi seru karena aku dapat menerapkan ilmu semasa kuliahku. Bangtan pun sangat baik, jadi kurasa tidak masalah jika aku menemani mereka kan?
"Baiklah, aku coba" Jawabku akhirnya.
"Benarkah? Terimakasih Hani-ssi, aku benar-benar berterimakasih padamu" ucap Bang PD-nim membungkuk kearahku.
"Tidak, jangan begitu" balasku menolak hormatnya.
Setelah pembicaraan tersebut ia langsung memanggil manager Sejin untuk menjelaskan semuanya tentang Bangtan kepadaku. Kami berdua memutuskan untuk menemui Bangtan besok untuk menjelaskan statusku menjadi manager baru (mental care lebih tepatnya) untuk mereka.
Aku tidak sabar, apalagi selama ini mereka tidak tahu kalau aku bekerja disini selama ini.
Tapi, mereka juga belum tentu mengingatku sih.
~~~TBC~~~
Ruangan Hani gambarannya kayak gini yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Little Manager
Hayran KurguJung Hani, remaja blasteran Korea-Indonesia yang memiliki keberuntungan yang sangat diinginkan sebagian besar remaja di Dunia, bagaimana tidak? diusianya yang belum menginjak 16 tahun, Hani sudah berhasil menjadi salah satu manajer sekaligus mental...