11. Sepupu Wisnu?

10.7K 239 10
                                    

Arista membuka matanya perlahan, saat alarm mulai berbunyi keras dan mengganggu telinganya. Tubuhnya terasa berat, karena terdapat tangan kekar yang tengah memeluknya.

Ah Arista ingat! Semalam dia baru saja mempraktekkan adegan ciuman seperti yang ada di drama Korea bersama suaminya. Eitts, sepertinya Arista melupakan satu hal. Ciuman yang tadi malam itu bukanlah ciuman pertamanya bersama Wisnu, tapi ciuman yang kesekian kalinya. Dia baru ingat bahwa Wisnu sudah mengambil kesucian bibirnya saat mereka baru saja bertemu di acara pertemuan keluarganya. Saat itu, Wisnu langsung menyambar bibirnya secara tiba-tiba. Mengingat hal itu, membuat Arista tersenyum lebar.

Menurutnya, berada di posisi seperti ini memang ada suka dan dukanya. Jika ia menolak untuk menikah dengan Wisnu, mungkin ia tidak akan pernah mendapatkan pria idaman yang sangat baik melebihi Wisnu. Dan dia juga terpaksa untuk tidak mengikuti ujian masuk universitas tahun ini, karena sibuk dengan persiapan pernikahannya. Sehingga, dia harus rela menunda kuliahnya dan mencoba lagi di tahun selanjutnya.

Dengan gerakan pelan, Arista berusaha menyingkirkan tangan Wisnu dari pinggangnya. Tapi bukan malah terlepas, tangan itu semakin mendekap tubuh Arista lebih erat. Hingga pada akhirnya, Wisnu membuka matanya perlahan.

"Selamat pagi sayang?" ucap Wisnu sambil membelai rambut istrinya.

"Selamat pagi mas"

"Mau tetep posisi kayak gini ya mas?" tanya Arista yang mulai merasa sesak karena dekapan Wisnu.

"Tentu saja!"

"Tapi Tata harus siapin sarapan"

"Gak perlu! Saya sudah kenyang karena melihat kamu"

"Kalo mas Wisnu kenyang, Tata masih tetep laper"

"Morning kiss dulu sayang!" ucap Wisnu sambil semakin mendekatkan wajahnya ke arah Arista.

"Hmm, apa suami istri akan melakukan seperti ini?"

"Kenapa tidak? Semua pasangan pasti seperti ini"

"Aah oke kalau gitu! Tapi, kenapa gak mas Wisnu aja yang cium Tata? Kenapa harus Tata duluan yang nyium?"

"Kalau saya yang nyium duluan, jangan harap kamu bisa lepas dari saya"

cuup

"Tata mau mandi dulu!" ucapnya,  setelah mengecup bibir Wisnu secara tiba-tiba dan langsung berlari menuju kamar mandi.

*****

"Mas, mas mau kemana emangnya?" tanya Arista yang melihat suaminya sedang memasukkan beberapa baju ke dalam koper.

"Tentu saja untuk bulan madu. Cepat, kemasi juga barang-barangmu!"

Arista hanya bisa menuruti perintah sang suami, tanpa berniat melontarkan sepatah kata apapun.

Jika dipikir-pikir, kenapa Wisnu ingin berbulan madu secara mendadak seperti ini? Kenapa tidak dibicarakan dahulu dengannya? Ah sudahlah.

"Memangnya kita mau kemana mas?" tanya Arista pada akhirnya, saat Wisnu tengah menggeret kopernya keluar kamar.

"Nanti kamu juga tahu!" jawab Wisnu cuek.

Astaga, apa ini. Baru saja menikah, kenapa sikap Wisnu berubah menjadi cuek seperti dulu? Mungkin, Wisnu memang memiliki dua sisi yang terkadang membuat Arista bingung, karena sifatnya seringkali berubah sewaktu-waktu.

Setelah mengemas barang yang diperlukan dan telah siap, Arista dan Wisnu langsung beranjak dari rumahnya menuju bandara. Melihat jalur yang dilaluinya, bisa ditebak bahwa Arista dan Wisnu akan pergi keluar negeri. Selama perjalanan, Arista dan Wisnu pun hanya menghabiskan waktu dengan membicarakan hal yang tidak penting. Dari menghitung jumlah awan yang telah dilalui, mengira-ngira tingginya pesawat yang sedang ditumpangi, hingga membicarakan mas-mas jomblo yang sedang duduk sendirian di depannya. Ah, itu terkesan seperti gibah.

Married With Om OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang