21. Sayang

1.4K 97 19
                                    


Halo readers! Jadi cerita di atas itu adalah salah satu karya aku juga lho, jangan lupa dibaca juga ya😄

.

"Sebelum baca, silahkan klik bintang dulu ya! Karena menghargai karya orang lain itu, sangat baik lho. Dan setelah membaca, silahkan koment ya! Karena mengomentari karya orang itu gak salah kok^^"
.
YUK SPAM KOMEN^^
.
SIAP KOMEN TIAP BARIS?
.
Happy Reading❤

●●●

WISNU:

Setelah berusaha menelpon Arista berkali-kali, tetap saja tidak ada jawaban darinya. Aku sudah memeriksa rumah, tapi ternyata dia juga tidak ada disana. Untung saja aku sempat memasang aplikasi pelacak di handphone Arista, jadi aku bisa langsung memeriksa keberadaannya sekarang. Dia berada di gedung konser!

Selama di perjalanan menuju tempat konser, aku menerima banyak panggilan dari sekretaris ku. Aku tadi memang langsung pergi tanpa pamit, dan meninggalkan semua pekerjaan di atas meja begitu saja.

Yang aku khawatirkan saat ini adalah Arista. Bagaimana jika ada sesuatu terjadi padanya? Keadaanya masih belum normal, terlebih lagi usia kandungannya yang masih terbilang sangat muda. Jika terlalu kelelahan, maka aka berakibat buruk pada dirinya sendiri dan janin nya.

Mengapa aku selalu dibuat jantungan dengan tingkah istriku yang sangat luar biasa ini. Jika dikatakan ingin pergi ke konser adalah sebuah keinginan bawaan janin, kenapa dia malah tidak memikirkan keselamatan janin nya. Sejak Arista hamil, dia berubah menjadi bandel, keras kepala, manja dan banyak maunya.

Ini mungkin juga karena salahku yang terlalu keras kepadanya kemarin. Aku langsung menolak mentah-mentah keinginan Arista yang ingin menonton konser. Saat itu Arista langsung marah dan tidak ingin berbicara denganku. Seharusnya dalam kondisi seperti itu, aku langsung membuatnya mengerti. Tapi bukan itu yang aku lakukan, aku malah meninggalkan Arista sendirian di dalam kamar dan lebih memilih tidur di sofa ruang keluarga. Mungkin ini adalah pembalasan darinya karena aku telah membuatnya tidur sendirian semalam. Pembalasanmu berhasil, Arista. Lihat saja, kau akan habis malam ini.

Sampai di tempat konser, aku langsung melihat Arista sedang berjalan bersama temannya menuju luar gedung. Mereka terlihat asyik mengobrol dengan antusias sambil sesekali tertawa. Aku bernafas lega dan mengucapkan syukur di dalam hati. Arista baik-baik saja, dia terlihat sangat bahagia saat ini.

Tanpa berfikir panjang, aku turun dari mobil dan menghampiri mereka. Arista tampak terkejut dengan kehadiranku yang secara mendadak di hadapannya. Sementara Risa langsung mencari-cari alasan untuk segera pergi meninggalkan kami berdua. Wajah Risa terlihat ketakutan dan nada bicaranya tergagap, karena sebelumnya aku sempat memarahi Risa karena pernah membawa Arista pergi ke mall tanpa seizinku.

"Oiya Ta, aku pulang duluan ya! Aku lupa kalo ternyata aku udah ada janji sama tunangan ku. Daaadaaa..." ucap Risa sambil menatapku sekilas dengan tatapan takut.

"Lho Sa, jangan pergi dulu! Sejak kapan kamu punya tunangan woi!" teriak Arista dengan memutar tubuhnya mengikuti arah kepergian Risa. Dia tak berani membalikkan tubuhnya menghadap ke arahku lagi.
Aku bisa melihat bahwa dia berusaha melangkahkan kakinya pelan dan menjauh dariku. Tapi aku langsung meraih tangannya dengan cepat.

Dia membalikkan tubuhnya dengan ragu dan menunduk sambil menggigit bibirnya bagian bawah.

"Eh mas Wisnu. Sudah lama disini ya?" ucapnya dengan senyuman terpaksa dan suara yang terdengar kikuk.

Married With Om OmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang