Aula sekolah di penuhi oleh para siswa segala angkatan. Begitu pula dengan para guru, hari ini adalah pemilihan OSIS di sekolah bergengsi tersebut. Seorang pria bertubuh tinggi pun menyampaikan pidato nya agar dapat terpilih."Ka-kalau aku menjadi ketua Osis a-aku akan memberikan program terbaik bagi para siswa.. Semuanya mohon kerja sama nya"
Hanya sedikit orang yang bertepuk tangan untuk nya. Karna dia terlalu gugup sehingga tak begitu menarik untuk mereka.
Setelah pidato singkat itu aku kembali ke Tempat duduk. Aduh, aku gugup banget gak bisa bicara lancar.. Gak ada gunanya.. Aku pasti kalah.
"Kita berpindah pada pidato dari calon selanjutnya nya" suara mc mengiringi acara hari ini.
Aku melihat ke seorang pria disamping kanan ku. Berbeda dengan ku, dia sangat percaya diri.. Aku tidak punya kesempatan.. Kenapa juga aku mencalonkan diri? Aku ingin mendapat perhatian namun ini mungkin berlebihan
"Kamu sudah mau menyerah?" Bisikan nya menyadarkan ku. Pasangan ku dalam pencalonan ini.
Mark..
"Padahal aku belum berpidato" katanya dalam ekspresi yang datar.
Teman ku mark adalah orang berbeda dari ku kami satu kelas selama dua tahun ini. Aku menjadi sangat dekat dengan nya. Mungkin hanya dia satu satunya teman ku, aku terlalu suram untuk punya teman.Aah iya... Mungkin aku terlalu cepat menyerah, mark bilang akan menjadikan ku ketua Osis.. Aku harus percaya pada nya...
3 minggu kemudian
Win keluar dari club drama setelah begitu sabar menahan diri agar tak mengumpat. Mencoba memberikan senyuman terbaik nya saat melihat penampilan mereka.
Mereka menyedihkan!!!!
Apa apaan itu?! Kalian sebut itu akting?! Dasar kumpulan sampah gak berguna!! Benar benar bikin muntah!!Hah?? Apa?? Kalian mau aku masuk ke club yang bahkan gak bisa mengucapkan dialog dengan ekspresi yang tepat?! Jangan becanda!! Orang selevel dewa seperti ku gak mungkin sudi berakting dengan kumpulan sampah yang udah gak bisa di daur ulang!!
Lebih baik dapat pinalti karna gak masuk club apapun!!!
Begitulah kira kira umpatan win dalam hati nya. Ia berhasil keluar dan menolak permintaan mereka secara halus dengan alasan sudah masuk ke club yang lain.
Sambil meredam emosi nya ia kembali ke kelas. Namun ditengah perjalanan ia mendengar suara pertengkaran sepasang kekasih. Ia membuka pintu ruangan tersebut yang ternyata tak terkunci. Saat ia mengintip ia langsung tak percaya dengan apa yang dilihat nya.
Itu Fluke dan Phi Ohm, pasangan suami istri yang gak pernah berhenti bermesraan. Namun sekarang yang dilihat dan di dengar oleh win adalah hal yang gak pernah ia bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Bear
Fanfiction"Kenapa kau gak lari!!!" "Saat bertemu beruang kita gak boleh lari, cara terbaik adalah tetap diam sampai beruang nya pergi" "Dia bukan beruang!!!" "Lalu siapa??" "Dia pacar mu!!!" ~Mr.Bear~ Homophobic menjauh!!!!