22. The Misunderstanding

1.4K 108 79
                                    

Di ruang osis yang sepi ini, Mark melamun sendirian memikirkan nasib jomblo nya yang berkepanjangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang osis yang sepi ini, Mark melamun sendirian memikirkan nasib jomblo nya yang berkepanjangan.

Gun ada rapat dengan para guru, harus nya Mark juga ikut rapat tapi ia menolak nya. Ia tidak suka berkumpul dengan orang banyak membahas hal yang tidak ia mengerti.
Pada akhirnya, ia hanya bisa terdiam kesepian dengan pikiran negatif memenuhi kepala nya.

"Harus nya orang orang yang berpacaran mati saja..."

Ia selalu memikirkan bahwa dunia akan lebih baik tanpa para Bitch dan pria pria jalang yang memamerkan status hubungan mereka.

"Kamu galau lagi?"

"Akkhhh!!!" Seseorang yang muncul mendadak di belakang sofa yang ia duduki membuat Mark menjerit histeris.

Ternyata itu adalah kakak nya Perth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata itu adalah kakak nya Perth. Saudara nya itu kadang tidak memiliki hawa keberadaan sama sekali. Manusia yang bisa membunuh dalam kesunyian.

"Ja- jangan ngagetin dong bangsat!!" Teriak Kesal Mark pada Perth yang hanya tersenyum manis.

"Tapi Phi udah lama disini" Ujar Perth yang sudah berada dibelakang Mark sejak sepuluh menit yang lalu.

"Itu malah lebih seram lagi!!" Kesal Mark. Bisa bisanya saudara nya ini diam diam mengamati nya. Menakutkan...

"Em..Phi Sudah dengar sejauh mana?" Tanya Mark yang agak malu jika pemikiran nya diketahui oleh kakak nya ini.

"Eh? Sejak tadi kau cuman diam aja kok" ujar jujur Perth yang memang tak mendengar apapun dari Mark.

"Baguslah"
Mark menghela nafas Lega.

"Tapi aku bisa baca Aura dunia akan lebih baik tanpa para jalang"

"Lu jangan jujur kali dong!!"'
Wajah Mark memerah karna malu, membiarkan kakak nya mengetahui apa yang selalu menjadi keluh kesah nya.

"Habis nya, aku merasa kalah dari orang orang yang bisa dengan mudah dapat pacar.. Sedangkan aku.. Gimana aku gak iri?" memikirkan hal itu membuat Mark kembali bersedih.

Mr. BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang