Menuruti kemauan istri nya, Bosston pergi ke rumah Samantha di desa.
Alam disana sangat indah, angin nya pun sejuk dan pemandangan nya menakjubkan. Tempat nya tak begitu panas seperti bayangan Bosston, bahkan disini sangat nyaman tak seperti di kota. Sudah tentu mereka tak memerlukan kipas angin.Ia sempat berpikir bahwa itu tak begitu buruk hingga...
Ia masuk ke rumah kayu itu, duduk diruang tamu dan mencari cari sesuatu.
"Jadi, tv nya dimana?"
Ia tak menemukan benda kotak yang selalu menjadi favorit nya di rumah orang tua Samantha."Tv? Di rumah ini tidak ada tv" ayah samantha baru saja menyambut kedatangan mereka dan sang menantu sudah mulai menunjukkan sifat aslinya.
"Apa?!! Tidak ada tv? Kalian gila ya? Bagaimana kalian hidup?"
Bosston mulai menunjukkan kemarahan nya dan Samantha hanya diam dengan tatapan datar. Ia tau, si gendut tua Bosston ini akan mulai bertingkah seperti anak kecil lagi."Dengan bernafas tentu saja" ayah samantha begitu baik, mau meladeni menantu kurang ajar itu.
"Manusia mana yang bisa bernafas tanpa tv?!! Kalian gak waras ya?!"
"Bosston, manusia itu bernafas dengan paru paru!!! dan jaga bicara mu di depan keluarga ku!" Akhir nya Samantha pun buka bicara, sungguh tak tahan.
"Nggak nggak nggak, mustahil aku bisa hidup disini!" Itu adalah saat saat depresi nya mulai muncul.
"Nak Bosston, tidak perlu sepanik itu. Ada banyak hal yang bisa nak Bosston lakukan untuk mengisi waktu luang" ujar si kakek dengan sabar nya.
"Oh, contoh nya?"
Bosston tak begitu berharap banyak, tapi setidak nya ia akan mendengarkan."Kita bisa berkebun bersama, mendaki bukit atau mengolah sawah" ujar si kakek dengan senyuman manis.
Tapi Bosston malah merasa ngeri.
"Samantha! Hukum ayah mu karna membosankan!" Teriak mantu kurang ajar itu"Aku mau menuruti mu tapi aku tidak bisa, alasan pertama dia ayah ku alasan kedua kau memang harus bekerja!" Samantha yang masih mencoba bersabar.
Bosston menatap tak percaya pada istri tercinta nya itu.
"Ka.. Kau bercanda kan? Dengar ya, Bekerja hanya untuk orang orang yang kalah. Bekerja itu adalah hal yang beresiko tapi mendapat upah, jadi pilihan ku untuk menganggur dirumah itu sudah benar dan paling masuk akal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Bear
Fanfiction"Kenapa kau gak lari!!!" "Saat bertemu beruang kita gak boleh lari, cara terbaik adalah tetap diam sampai beruang nya pergi" "Dia bukan beruang!!!" "Lalu siapa??" "Dia pacar mu!!!" ~Mr.Bear~ Homophobic menjauh!!!!