"Kenapa kau gak lari!!!"
"Saat bertemu beruang kita gak boleh lari, cara terbaik adalah tetap diam sampai beruang nya pergi"
"Dia bukan beruang!!!"
"Lalu siapa??"
"Dia pacar mu!!!"
~Mr.Bear~
Homophobic menjauh!!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Earth menuruni tangga mewah dirumah nya. Langkah kaki membawanya menuju ruang tengah yang memperlihatkan sosok ibu baik hati, tersenyum ceria pada Earth.
Tanpa menunggu Earth duduk terlebih dahulu, sang ibu berdiri dan menghampiri sang anak.
Ia menggenggam tangan mungil Earth dan tersenyum lembut pada nya. Senyuman itu menyebar hingga membuat earth ikut tersenyum memperlihatkan lesung pipi nya.
"Sayang, minggu depan ibu ingin kamu berpenampilan rapi dan baik, ada orang yang ingin ibu kenalkan pada mu" ucap sang ibu dengan begitu bersemangat.
Namun senyuman Earth menghilang karna merasakan firasat buruk. "Ada apa? Kenapa harus seserius ini?" ibu nya tidak biasa menyuruh nya bersiap untuk waktu yang lama hanya karna menemui beberapa orang.
Kecuali, itu hal yang sangat penting.
"Itu.." untuk sesaat Earth merasakan perubahan dari suara dan ekspresi wajah ibu nya. Terlihat gugup untuk menyampaikan sesuatu.
Tapi hanya persekian detik sebelum senyuman lembut itu terlihat kembali.
"Sayang, ibu tau Earth nyaman dengan Kao pacar mu sekarang dan ibu tak pernah melarang kalian untuk pacaran" suara ibu nya begitu halus menyapu telinga Earth.
Earth tau, orang tua nya tak senang dengan hubungan yang ia jalin sekarang. Mereka tidak begitu menerima Kao, bahkan tiap kali Earth ingin bercerita tentang kebaikan Phi Kao, ibu nya selalu mengalihkan pembicaraan.
Tapi ia sangat bersyukur mereka tak melarang hubungan ini, meskipun ia sadar bahwa itu hanya tentang waktu. Orang tua memberikan nya waktu untuk bersenang senang sebelum...
Earth memaksa tersenyum "Iya, aku sangat berterima kasih untuk-"
"Tapi ibu ingin Earth lebih memikirkan masa depan mu" Perkataan ibu nya menghentikan ucapan Earth, anak mungil itu terdiam untuk sesaat.
Waktu untuk nya berakhir, begitu ucapan itu keluar dari mulut ibu nya. Earth tak akan bisa melakukan apapun lagi..
"Maksud ... ibu?" Earth tak bisa merasakan kehangatan. Tubuh nya serasa beku dan ia bisa mendengar suara degup jantung nya yang berpacu.
Earth mengangkat kepala dan melihat raut bahagia di wajah sang ibu. Tapi Earth tak bisa ikut tersenyum... Karna Earth bisa menebak akan kemana arah pembicaraan ini.
Earth tidak mau...
"Ibu tidak marah jika Earth mau berhubungan dengan laki laki manapun untuk sekarang. Tapi, Earth tidak bisa menikah dengan laki laki"
