suara detik jam dinding menggema di dalam kamar benuansa gray itu. hyunjin menggigit bibirnya resah. sudah lewat tiga hari dari kejadian hyunjin dan jeongin gagal pergi ke toko buku dan selama tiga hari itu jeongin sama sekali tidak ada kabar.
hyunjin sudah memberi beratus-ratus pesan bahkan puluhan panggilan yang berakhir tidak ada balasan. jujur saja, hyunjin khawatir. tetapi ia bisa apa? tau rumahnya saja tidak.
belasan menit terlewati hanya dengan hyunjin yang melamun memikirkan kabar dari remaja manis bersurai hitam tersebut. namun, lamunan hyunjin buyar ketika pintu kamarnya diketuk pelan.
pintu kamar terbuka saat sang empunya berteriak mengizinkan untuk masuk. kedua mata sipit hyunjin melebar melihat sosok yang sedari tadi menghantui pikirannya memasuki kamarnya dengan keadaan yang kacau.
"a-alif," sontak saja hyunjin mendekap tubuh kecil itu dan mengusap pelan punggungnya dengan mengucap kalimat-kalimat penenang ketika jeongin mulai menangis.
ah, hyunjin merasa deja vu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
double up niii bayar utang dua hari yang lalu ekekekek.