Pagi ini nanda bangun lebih siang dari biasanya mungkin karna kelelahan menangis kemarin. Dia bersiap siap di depan cermin karna hari ini nanda mau pergi bersama Syifaa dan Ajis
Saat sedang memoleskan make up ke wajahnya tiba tiba henphone nanda berdering.
"Hallo fa kenapa?" Tanyaku
"Gue sama ajis udah ada di depan rumah lo. Cepetan keluar!" Jawaban dari sebrang telfon
"Kenapa gak masuk aja?"
"Ah elah udah jangan banyak Bacot gue tunggu di sini" ucapnya lalu mematikan telfonnya
Nanda turun dengan tatapan takjub dari teman teman kakaknya tentu saja kecuali aden dia tak ada disana ntahlah kemana. Hari ini nanda tampak cantik walaupun tak begitu Feminim. Baju kaos warna pink pastel di padu padankan dengan celana jins, sepatu kets berwarna senada dan tak lupa tas selempang yang sangat indah di kenapannya. Dan Rambut yang tergerai panjang
"Kamu mau kemana na?" Tanya bagas
"Ah nana mau keluar sama Syifa sama Ajis kak" jawabku sambil tersenyum
"Kenapa mereka gak jemput?" Tanya bagas lagi
"Ah nggak kok kak mereka nunggu di luar, kalo gitu aku duluan yah kak. Dahh" ucapku sambil melangkah ke depan pintu
"Anjir lo lama banget" omel Syifa
"Ya sorry tadi di tanyain dulu" ucapku sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tas
"Jalan buru" ucap syifa sambil menepuk bahu ajis yang ada di sampingnya
"Emang gue supir lo?!" Tanya ajis kesal
"Lo kalah main dari gue dan perjanjiannya lo jadi babu gue selama sehari" omel Syifa
"Lo mainnya curang bego!"
"Lo berani katain gue bego! Hah!"
"Wey elah ini jadi gak kita jalan jalannya kalo nggak gue turun mo rebahan daripada disini liat lo berdua berantem mulu" leraiku
"Ajis nih nan nyebelin bgt"
"Lo"
"Lo"
"Lo ya"
"Lo"
"Gue traktir es krim" ucapku lalu ditatap oleh kedua mahluk menyebalkan di depanku ini
"Beneran?" Tanya syifa memastikan
"Hmmm" jawabku lalu beralih menatap ponselku
"Nah gitu dong nan jadi sekarang kita oergi yah" ucap ajis lalu menjalankan mobilnya
Sesampainya di dalam mall kami berpencar. Aku yang ke Grandmadia, Syifa mencari baju, sedangkan ajis sedang mencari sepatu. Sudah hamoir setengah jam aku berputar putar di grandmedia sampai sorot mataku menangkap seseorang yg tak ading lagi bagiku. Yah siapa lagi kalau bukan Aden. Tapi tunggu dia tak sendirian dia bersama seorang gadis.
Aku mencoba untuk pura pura tidak melihatnya tapi mungkin takdir berkata lain belum juga aku keluar dari grandmadia aden sudah keburu memanggil namaku
"Nanda" ucap aden yang sontak membuatku menghentikan langkahku
"Eh ada elo" ucapku sambil tersenyum kikuk
"Lo mau kabur?" Tanyanya dengan wajah datar
"Enggak siapa yang kabur, gu--gue mau nemuin seseorang" ucapku gugup
"Ohh" jawab aden singkat
"Dia siapa?" Tanya wanita yang ada di samping aden
"Adeknya gabriel" jawab aden singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Yang Tersakiti
Short StoryAden sosok laki laki yang kembali menerapkan kata cinta pada diri seorang Nanda yang pernah hanya di jadikan boneka oleh orang yang sangat di cintainya, membuatnya menutup hati untuk semua orang. Namun aden pun sama juga ikut menanamkan luka pada di...