Kepercayaan Yang Sirna

78 1 0
                                    

Setelah cukup lama menyandang status sebagai kekasihnya seoramg Adendis. Nanda mulai membuka dirinya dan perlahan menerima aden maupun hubungannya dengan aden.

Tapi akhir akhir ini sikap aden cukup berubah pada nanda. Dia tak semanis dulu, tak seperhatian dulu semenjak kedatangan sella sepupunya dan mulai mendekatkan diri pada aden.

Setiap kali di ajak pulang bersama oleh nanda pasti aden menolak dan memilih mengantarkan sella. Kalau tidak saat malam minggu bukanya dia menjemput nanda yang notabenya adalah kekasihnya dia malah mengajak sella yang bukan siapa siapa.

Di sinilah nanda sekarang, di kelasnya bersama kedua sahabatnya yang memandang nanda dengan tatapan kasihan. Ajis dan Syifa sangat tahu bagaimana perasaan nanda pasalnya dia selalu menjadi tempat pelampiasan atau di campakan oleh kekasih kelasihnya. Tapi menurut mereka kasus dengan aden ini yang paling parah dari yang sebelumnya

"Fa kayaknya gue udah gak kuat deh nerusin hubungan gue sama aden" ucapku pada Syifa, sifa hanya tersenyum dan mengelus pundakku

"Nan gue tau perasaan lo, kalo lo emang udah gak percaya dan cape sama semua ini lo bisa pergi nan. Jangan terus sakit karna cinta" ucap syifa mencoba menguatkan nanda

"Dia juga belum tau kan kalo lo mau pergi nan?" Tanya ajis dengan nada dinginnya

"Belum" ucap nanda sambil menundukkan kepalanya

"Bagus, akhiri kisah lo sebelum lo pergi" ucap ajis lalu beranjak keluar dari kelas

"Fa" ucapku beralih menatap syifa

"Gue anter lo ketemu sama aden" ucap syifa sambil menggandeng tangan nanda keluar dari kelas menuju kelasnya aden

Setelah sampai di depan kelas nya aden disana terlihat Rafka, Jordan, Reno Dan juga Radit berada di luar kelas

"Kalian gue cari aden dia ada?" Tanya syifa pada mereka semua

"Ada kok" jawab jordan

"Terus dia dimana si nanda mau ketemu" ucap syifa lagi

"Nanti kita kasih tau deh, mendingan lo balik lagi aja ke kelas" sekarang reno yang menjawab. Memang setelah lama reno dan nanda memang sudah berbaikan tidak ada lagi acara ribut ributan atau menyangkut tentang mantan

"Dia kan ada di kelas" ucap Radit yang malah mendapat tatapan horor dari teman temannya yang lain

Serasa ada yang di sembunyika oleh mereka berdua. Nanda langsung saja berlari menuju pintu, dia benar benar ingin menyelesaikan hubungannya ini dengan aden

Saat masuk kedalam kelas, betapa hancurnya hidupnya melihat kekasihnya yang sedang berciuman denga sella sepupunya, nanda langsung berbalik dari sana. Dan tidak sengaja saat dia sedang berbalik dirinya menabrak seseorang.

Dia adal gabriel yang juga sedang menatap kedua orang yang berada di dalam sana dengan kilatan marah. Tanpa ba bi bu gabriel langsung menghampiri kedua orang yang ada di sana dan menarik kerah baju aden dengan kasar

"Maksud lo apa hah?" Tanya gabriel  dengan nada yang tinggi

"Kenapa?" Tanya balik aden tanpa wajah berdosa

"Kenapa lo bilang hah, berani banget lo permainin hati adek gue" ucap gabriel dengan suara yang semangkin di tinggikan

"Gue udah gak suka lagi sama adek lo itu" ucap aden enteng

Bagai disambar petir, nanda yang mendengar itupun sudah menangis terisak. Teman temannya yang lainpun tidak habus pikir dengan aden mereka sama sama merasa kesal dengannya

Bugh....

Satu pukulan berasil mendarat di pipi aden, aden yang mendapat itupun langsung tersungkur di lantai. Dan sella yang melihat itupun langsung menghampiri aden

"Lo gila yah gabriel?!" Bentak sella pada gabriel

"Gue? Elo kali yang gila, kalo sampe oma tau kelakuan lo, lo bisa langsung di coret dari keluarga" ucap gabriel yang langsung membuat emosi sella naik

"Maksud lo apa hah?" Bentak sella sekli lagi sambil menunjuk kearah gabriel

"Lo lupa, lo udah hilang hak dari harta warisan keluarga madangsara, lo juga tinggal di rumah gue. Dan jangan lupain dio anak lo itu yang lagi ada di panti asuhan" ucap gabriel sambil menunjuk kearah sella yang masih bungkam

"Bang kita pulang sekarang" lirih nanda yang sudah seperti lelah dengan semua masalah yang ia hadapi

"Ayo nan, gue juga gak sudi ada di sini" ucap gabriel lalu menghampiri nanda dan merangkulnya untuk di ajak keluar. Tapi sebelum itu gabriel sempat berbalik dan mengatakan beberapa kata pada sella

"Jangan pulang kerumah gue!" Itu kata kata yang gabriel berikan pada sela setelah itu langsung pergi dari sana di susul oleh syifa dan ajis

"Gue gak tau lo berengsek banget den" ucap Rafka lalu beranjak pergi dari sana

"Gue yang playboy aja gak sampe berani nyakitin oerasaan cewek kayak lo tadi. Lo lebih dari berengsek den" ucap radit lalu pergi menyusul Rafka

"Lo bakal menyesal den!" Hanya itu yang mampu keluar dari mulut jordan

"Kamu gak papa?" Tanya sella yang sudah berada di samping aden

"Nggak apa apa" jawab aden lalu berusaha berdiri meskipun dibantu oleh sella

"Aku anter kamu pulang yah" ucap sella lalu memapah aden menuju parkiran

Di sisi lain Nanda yang masih menangis hingga membuat gabriel hampir frustasi di buatnya. Untung sama mereka besok akan meninggalkan negara ini. Dan semoga nanda bisa melupakan aden

"Udah dong nangisnya nan, sekarang beres beresin barang barang kamu. Dan besok kita urus surat pengunduran diri. Ok" ucap gabrirl sambil memeluk adik kecilnya itu

"Maafin aku abang, maaf selalu bikin abang kecewa" ucap nanda sambil terisak

"Gak nan, harusnya abang yang minta maaf karna gak pernah bisa jaga perasaan kamu. Maaf abang udah gagal jadi abang yang baik buat kamu" ucap gabriel penuh penyesalan

"Nanda sayang sama abang" ucap nanda sambil memper erat pelukanya

"Abang juga" ucap gabtiel sambil mengecup pucuk kepala nanda

"Abang juga" ucap gabtiel sambil mengecup pucuk kepala nanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●Jujur sih part ini aku buatnya tiba tiba gak mood aja gitu. Tau kalo liburan bakalan di perpanjang..... dan lagi tugas banyak yang belum di kerjain😭😭😭

●Sorry banget kalo part ini tidak menyesakkan hati yah. Saya juga masih belajar masalahnya😅😅

Aku Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang