Hari ini nanda dan gabriel datang kesekolah dengan pakaian santainya. Dan menarik perhatian beberapa siswa siswi di sini. Nanda yang masih belum siap hanya menghembuskan napasnya kasar. Gabriel tidak akan pernah bisa di bantah sama seperti ayahnya
Apalagi saat ayahnya tau masalahnya dengan aden. Dia langsung naik darah sampai sampai meminta agar gabriel memukuli aden hingga masuk rumah sakit. Kebetulan ayahnya aden adalah rekan bisnis ayah. Ntahlah apakah ayah mengatakannya atau tidak yang jelas ayah memutuskan kontrak dengan perusahaan ayahnya aden. Hanya itu yang nanda tau
Sekarang mereka berdua telah berada di ruang kepala sekolah. Menjelaskan kenapa mereka meminta untuk keluar, setelah kepala sekolah mengerti alasannya dia langsung mengiyakan dan menerima surat pengunduran diri dari mereka berdua
"Bang nanda pengen pamitan sama temen temen yang lain dulu yah" ucapku pada gabriel yang di balas anggukan kecil olehnya
"Syifa ajissss" teriakku saat sudah sampai di dalam kelas dan memeluk kedua sahabatku ini dengan sangat erat
"Lo beneran mau pergi nan?" Tanya syifa memastikan
"Iya, sebenernya masih pengen di sini tapi lo tau kan bang el gak bisa di bantah" ucapku sambil tersenyum
"Bagus deh semoga lo disana gak ketemu sama orang orang berengsek kayak yang di sini" ucap ajis di iringi dengan senyum manisnya
"Iya makasih yah" ucap ku sambil tersenyum pada mereka semua
"Nan ayo kita nanti ketinggalan jadwal" ucap gabtiel di ambang pintu
"Iya abang duluan aja dulu" ucapku pada gabriel lalu setelah itupun gabriel melenggang pergi
"Ini tolong kalian kasihin ini sama aden yah" ucapku sambil menyerahkan peaper bag pada syifa
"Ngapin lagi si nan" ucap syifa kesal karna nanda memang selalu memperlakukan orang orang yang menyakitinya dengan sanagat baik
"Ini barang barang yang pernah dia kasih sama gue, gue cuman gak mau bawa kenangan dia saat gue pergi" ucapku lalu dibalas anggukan oleh syifa
"Yaudah gue pergi dulu yah, jaga diri kalian, jangan lupa selalu curhat sama gue, ajis jangan dingin dingin lagi yah ntar gak ada cewek yang naksir" ucapku sambil terkekeh kecil
"Aku pamit, dah semuanya" ucapku pada semua yang ada di kelas sambil melambaikan tanganya lalu keluar dari kelas dan pergi menghampiri gabriel
"Udah pamitannya? Lama banget" cibir gabtiel
"Soryy bang" ucapku sambil menyengir kuda
"Gue bakalan pegi, semoga lo bahagia sama siapapun. Dan semoga lo gak nyesel saat gue udah pergi karna gue gak mau lagi bawa nama lo di hidup gue. Sampe kapanpun gue bakal tetep anggep lo bukan siapa siapa di hidup gue. Gue bakal jalanin hidup gue tanpa ada kata lo di hidup gue" ucap nanda dalam hati
Sedangkan di sekolah sekarang sudah masuk jam istirahat stifa dan ajis berjalan ke kelas XI IPS 3 untuk mengentarkan pesan terakhir dari nanda. Saat sudah sampai di sana pas sekali dia melihat aden dan juga sella yang sepertinya akan pergi ke kantin
"Nah bagus deh ketemu sama si setan di sini" cibir syifa
"Mau apa lo" ketus sella
"Kita gak ada urusan sama lo kita ada urusan sama dia jadi lo diem aja" ucap ajis sambil menunjuk ke arah aden
"Nih dari nanda" ucap syifa sambil memberikan peaper bag itu pada aden
"Ini apaan" Tanya aden saat sudah menerima paper bag itu
"Nanda bilang sih barang barang dari lo, dia cuman gak pengen bawa kenangan lo pergi sama dia" ucap syifa ketus
"Nanda pergi?" Tanya aden dengan nada yang seperti tifak percaya
"Iya, kenapa?" Tanya ajis dengan nada yang sedikit emosi
"Kenapa dia gak pamit sama gue?" Tanya aden samabil manunjuk dirinya sendiri
"Buat apa dia pamit sama sampah kayak lo hah? Udah bikin kecewa juga masih aja berharab, urusin aja tuh jalang lo. Kita pergi jis udah beres" ucap syifa sambil menarik ajis pergi
"Kenapa lo pergi nan? Sebegitu kecewanya lo sama gue yah? Sorry nan gue terpaksa lakuin semua itu demi lo, gue gak pengen lo kenapa kenapa" ucap ajis dalam hati
Di sisi lain nanda yang sedang menunggu penerbangannya masih terus memikirkan aden, dia juga tak habis pikir bagaimana bisa dia memikirkan pria yang sudah benar benar membuatnya hancur
"Nan ayo kita pergi" ucap gabriel sambil membawa koper milik nanda
"Eh iya bang, ayo" ucap nanda lalu bangkit dari duduknya
"Lo bisa nan, gue yakin. Kita mulai lembaran baru lagi" ucap gabriel sambil merangkul nanda
"Iya bang"
"Ini salam terakhir gue buat lo. Semoga lo tetep bahagia, apapun yang terjadi. Gue gak akan lupain lo maupun penghianatan lo"
(Ekspresi aden saat tau nanda pergi)
Sella natya
A.s
Jenni (Blackpink)
Reano joans
A.s
Kim Namjoon (RM BTS)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Yang Tersakiti
Short StoryAden sosok laki laki yang kembali menerapkan kata cinta pada diri seorang Nanda yang pernah hanya di jadikan boneka oleh orang yang sangat di cintainya, membuatnya menutup hati untuk semua orang. Namun aden pun sama juga ikut menanamkan luka pada di...