Perhatian

74 3 0
                                    

"Lo mau apain adek gue huh?!" Ucap gabriel sambil menjauhkan tubuh nanda dari aden

"Gue gak ngapa ngapain dia kok" ucap aden sambil menggidikkan bahu acuh

"Lo---" ucap gabriel tertahan oleh suara seseorang

"Nan lo gue cariin kemana mana taunya ada di sini" ucap Lisa. Teman nanda di kelas beladiri

"Eh sori lis tadi gue pergi gak nungguin lo" ucap nanda sambil cengengesan

"Balik kelas yuk coch udah dateng tuh" ucap lisa sambil menatik tangan nanda menjauhi kumpulan pria itu

"Ajis? Gue ninggalin tuh bocah lis!" Ucap nanda yang mengingat kalo dia meninggalkan ajis yang sedang membeli minum

"Dia udah ada di kelas, cepetan nanti kita di kasih hukuman" ucap lisa sambil menarik tangan nanda namun tertahan karna tangan nanda yang satunya di pegang oleh gabriel

"Mau lo bawa kemana dia?" Tanya gabriel pada lisa sambil menaikkan sebelah alisnya

"Eh, gue gak ada urusannya sama lo yah! Lepasin gue ada urusan sama nanda" ucap lisa sambil menyentakkan kasar tangan gabriel dari tangan nanda dan menariknya menuju kelas

"Siapa sih tadi?" Tanya jordan

"Cakep anjir" ucap Rafka yang langsung mendapat toyoran dikepalanya oleh jordan

"Giliran yang bening aja lo cepet" ucap jordan yang dibalas kekehan dari orang orang yang mendengarnya

"Anjir!!" Sentak jordan sambil memukul kuat punggung jordan

"Tapi tuh cewek boleh juga sih" ucap radis. Sebenarnya bermonolog sendiri tapi kata katanya tadi terlalu keras dan didengar oleh sagabat sahabatnya

"Buset deh dit" kaget Rafka

Sedangkan di sisi lain, Lisa, nanda, dan juga ajis sedang sibuk nerlatih boxing sebenarnya syifa juga ikut tapi katanya dia sedang tidak mood makanya dia gak ikut berlatih

"Kalian sudah hentikan latihannya, sekarang bereskan barang barang kalian lalu pulang kerumah kalian" ucap coach

"Baik coach" ucap kami bersamaan

"Lis kamu pulang sama siapa?" Tanyaku pada lisa saat sudah berada di pintu gerbang

"Aku di jemput sama pacar aku kok nan, eh itu dia kalo gitu aku duluan yah" ucap lisa lalu pergi menghampiri kekasihnya.

"Lo jadi nginep di rumah gue?" Tanya ajis

"Iya jadi" jawabku sambil di barengi anggukan kecil

"Yaudah ayo" ucap ajis lalu berjalan mendahuluiku ke arah mobilnya

Saat di jalan. Ntah kenapa ajis tidak memakai jalan biasanya mereka lewati katanya sedang ada perbaikan. Di jalan ini benar benar sangat sepi, dan tak jauh ada suara seperti seseorang sedang bertengkar lebih tepatnya mungkin tawaran karna sepertinya tidak hanya dua atau tiga orang. Aku dan ajis saling berpandangan lalu perlahan memajukan mobilnya ke arah suara itu dan....

Deg....

Di sana terlihat seperti ada 2 kelompok yang sedang bertengkar hebat. Dan salah satunya adalah kelompok aden iya dia melihat orang itu dan juga kakaknya ada di sana. Mereka bertengkar? Aku sudah panas dingin melihat kejadian itu apalagi mataku tertuju pada gabriel. Ajis yang menyadari itu tiba tiba keluar dari mobil lalu menghampiri kerumunan itu, sontak itu benar benar membuatku takut tapi aku juga tidak ingin keluar. Jadi aku memilih untuk diam saja di dalam mobil jika waktunya sudah tepat baru akan keluar

Ajis pov

Aku mendatangi kelompom itu dengan wajah dinginku. Aku melihat keterkejutan dari wajah gabriel dan yang lainya.

Aku Yang TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang