Sesampainya di makam, nanda langsung bersimpuh di makam sang kakak tercinta. Menangis sejadi jadinya membiarkan semua rasa sakitnya tersalurkan. Syifa dan Ajis hanya melihat pemandangan itu dengan mata berkaca kaca apalagi Syifa yang sudah beberapa kali menyeka air matanya
20 menit berlalu, nanda mulai tenang dan tidak menangis keras seperti tadi lagi. Ajis yang melihat itu berinisiatif untuk mengajak nanda pulang
"Nan pulang yuk udah mau sore nih takutnya abang lo nyariin" ucap ajis lalu dibalas anggukan oleh nanda
"Abang nanda pulang dulu yah, Assalamualaikum" ucap nanda sebelum meninggalkan makam sang kakak
Sedangkan dilain tempat lain Aden yang baru saja pulang dari mengantar Sarah. Sedang memifirkan kejadian di mall tadi.
Siapa laki laki itu?
Nanda kenal sama dia?
Kok gue jadi kesel sih pas dia di peluk sama tuh cowok apalagi sama ajis
Gue kenapa sih? Apa jangan jangan gue suka sama nanda?
Ah gak mungkin!
Begitulah kiranya pertanyaan pertanyaan yang ada di benak aden saat ini. Sampai tidak terasa kantuk pun menghampirinnya dan diapun tertidur.
"Gue gak mau pulang" ucapku pada aden dan syifa. Kedua orang itu hanya saling menatap
"Nan kamu harus pulang nanti abang kamu nyariin" ucap syifa lembut. Yah beginilah syifa saat membujuk atau memohon pada Nanda pasti menghilangkan aksen gue-lo dan diganti menjadi aku-kamu
"Gue gak mau fa, gue masih kesel sama bang el" ucapku sambil memohon mohon
"Yaudah kamu tidur di rumah aku aja" ucap final ajis sambil memutar arah menuju rumahnya
"Lah, nanda di rumah gue aja jis" ucap syifa tidak terima
"Lo kan di rumah sendirian terus kan sekarang lo nginep di rumah tante lo, mau lo ajak dia ke rumah tante lo?" Ucap ajis marah
"Gak papa kok fa, aku ikut ajis aja yah" ucapku sambil mengembangkan senyum simpul
"Tapi gue takut nih bocah ngapa ngapain lo nan" ucap syifa sambil menunjuk kearah ajis
"Di rumah gue ada nyokap gak mungkin lah gue apa apain si nanda, kalo gak ada orang di rumah baru bisa" ucap ajis sambil terkekeh kecil
"Sialan!" Pekik syifa sambil memukul mukul lengan ajis
"Hati hati yah nan, kalo si ajis ngapa ngapain lo telfon gue biar gue patahin nih orang" ucap syifa sebelum turun dari mobil
"Iya fa" ucapku sambil terkekeh lecil lalu pinfah ke samping ajis
Sesampainya di rumah ajis nanda di sambut oleh tante Amel mamahnya ajis. Jika kalian tanya papahnya ajis kemana, dia sedang bekerja sama seperti papah dan mamahnya nanda yang suka keluar kota atau negri.
"Eh nanda, kamu ikut kesini? Ayo masuk" ajak tanye amel sambil merangkul nanda
"Makasih tante" ucapku pada tante amel dan dibalas senyuman olehnya
"Mah nanda tidur disini yah" ucap ajis dengan wajah datar. Yah bisa dibilang hubungan ajis dan kedua orang tuanya tidak cukup dekat. Dia hanya dekat dengan adiknya dalam keluarga. Tapi adiknya sedang sekolah di singapura
"Loh memang kamu sendirian di rumah sayang?" Tanya tante amel
"Nggak kok tan ada bang el, cuman bang el selalu pulang malem jadi aku takit sendirian deh" ucapku lalu mendapat anggukan oleh tante amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Yang Tersakiti
Short StoryAden sosok laki laki yang kembali menerapkan kata cinta pada diri seorang Nanda yang pernah hanya di jadikan boneka oleh orang yang sangat di cintainya, membuatnya menutup hati untuk semua orang. Namun aden pun sama juga ikut menanamkan luka pada di...
