Emilie menolak untuk pulang ke rumah Xavier setelah mereka menyelesaikan urusan dengan Matthew. Karena selain malas berada di rumah, Emilie juga ingin merasakan untuk jalan-jalan bersama Xavier.
Pria satu ini sungguh sedikit membosankan. Mana ada manusia normal yang bisa sampai seharian begitu di rumah? Dan lagi, dia bekerja bukannya main game atau apa.
Dan lagi juga, Emilie ini ingin ke taman hiburan bukannya diam-diam di rumah tanpa mengerjakan apapun. Tapi, Xavier ternyata lebih keras kepala daripada ini. Pria itu bahkan menawarkan sesuatu yang tidak bisa Emilie tolak.
"Aku sungguh sangat sibuk, Emilie. Aku tidak bisa jalan-jalan sekarang. Bagaimana jika nanti kita jalan-jalan bersama ke Korea saja? Aku berjanji akan membawamu ke sana. Tapi untuk sekarang, aku sangat sibuk."
Dan kali ini, bagian Xavier yang menjadi pawangnya Emilie. Namun yang membuat terkejut adalah mereka pulang dengan Matthew yang mengikuti mereka. Tentu saja, setelah lelaki itu selesai berbenah dengan pakaiannya sendiri.
Alhasil, Emilie tidak dapat diam di tempatnya dengan mulut yang gatal ingin bertanya sedang apa Matthew di sini. Sesekali, Emilie menatap Xavier yang tengah fokus menyetir dan Matthew yang duduk tenang di belakang.
Entah perasaan Emilie saja atau apa, tapi saat ini suasana di dalam mobil sangat tegang. Dua manusia yang ternyata pendiam itu membuat Emilie merasa sedang disergap oleh dua manusia yang berbahaya dan dua-duanya sama-sama memiliki warna yang sama. Hitam, gelap, tidak tersentuh. Emilie bahkan merasakan perasaan merinding itu di dalam hatinya. Dan lagi, tidak ada satupun dari dua orang itu yang terlihat ingin diganggu dan hal itu membuat Emilie sangat gatal untuk berbicara lebih dahulu.
Memberanikan diri, Emilie berdeham. "Aku tahu ini akan terdengar tidak sopan-"
"Kalau begitu diamlah." Potong Matthew.
"-tapi," lanjut Emilie sambil melotot pada Matthew melalui kaca spion depan. "Aku butuh penjelasan kenapa ada penumpang gelap di sini."
Matthew mendengus dan melipat tangannya di depan dada.
Xavier sendiri hanya melirik Emilie sekilas dan kembali menatap jalanan. "Ah itu. Matthew saat ini sedang butuh pekerjaan. Dan aku memberikannya."
"Orang berduit seperti dia?!"
"Aku berkata bahwa dia hanya butuh pekerjaan, bukan butuh uang."
Emilie cemberut. Dia lalu menaikkan kakinya ke kursi dan berbalik ke belakang untuk melihat Matthew tanpa harus mengorbankan kepalanya yang nantinya malah pegal.
"Emilie! Duduk yang benar!" Ucap Xavier sambil memelankan laju mobilnya.
Emilie mengacuhkan dan tetap pada posisinya. "Aku penasaran. Kau dapat uang dari mana? Apakah kau anak orang kaya?"
"Emilie..."
"Bukan. Aku bekerja." Jawab Matthew dan Emilie tetap tidak mendengarkan panggilan Xavier.
"Serius?! Bekerja apa?! Bolehkah aku ikut bekerja di tempatmu?"
"Tidak bisa. Pekerjaanku membunuh orang."
"Yang benar saja." Kata Emilie sambil mendelik.
Matthew tersenyum miring. "Kenapa? Kau takut?"
"Tidak. Aku sedang bersiap-siap menghubungi 911. Siapa tahu kau ini adalah serial killer yang DNA-nya sudah ada di forensik dan sedang dicari di mana-mana."
Matthew mendelik. "Tidak lucu."
"Tidak melucu," kata Emilie sambil kembali duduk dengan benar di kursinya. "Anak zaman sekarang ini. Memangnya keren ya bersikap menjadi orang yang punya penyakit kejiwaan seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Xavier
RomanceSELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA MINIMAL 500 JUTA DAN PENJARA MINIMAL 2 TAHUN [Konten dewasa 21+] Emilie tidak menyangka bahwa kedatangannya ke LA akan membawa malapetaka ba...