Sekarang Raewon, Sinb sama Sowon lagi diruang keluarga. Raewon sengaja ngajak sinb sama sowon disana karena mau omongin masalah pagi tadi soal atraksi.
"papa kenapa?"tanya sinb heran soalnya papanya cumn diem aja dari tadi
"eoh...gak kenapa-napa"jawab Raewon, dia ngeliat sowon yang masih santai dengan cemilannya sambil nonton tv
"Sowon"
Sowon menoleh ke Papanya.
"jangan lupa ajak Jisoo sama Nayeon besok buat latihan atraksi, yuta sama yang lain biar papa yang hubungin"kata Raewon to the point
Sowon yang denger perkataan papanya barusan langsung berhenti memakan cemilannya.
"Sowon gak mau"kata Sowon datar, Raewon menatap sowon yang sekarang kembali fokus menonton tv tidak peduli dengan papanya yang belum selesai berbicara
"Sowon"
"Sowon gak mau pah, sampai kapanpun sowon gak bakal ikut atraksi itu lagi"kata Sowon sambil berdiri berniat untuk pergi
"semua itu hanya masa lalu sowon, berhenti mengingat masalalu buruk itu"kata Raewon
Sowon tidak peduli dengan perkataan papanya dan langsung berlari menuju kamarnya. Otaknya dipenuhi dengan ingatan masalalu buruk yang menimpanya beberapa tahun lalu.
Dia bukannya tidak mau berhenti mengingat, hanya saja ingatan itu kembali lagi saat perkataan eunha pagi tadi dan terlebih perkataan papanya mengenai atraksi itu. Entah kenapa sowon jadi takut. Takut hal yang sama terulang lagi.
"kak sowon"teriak sinb
"papa ken........"
"malam nanti ajak sowon kekafe daniel"Kata Raewon memotong ucapan sinb dan langung pergi menuju kamarnya sendiri
Sinb tiba-tiba terdiam.
*****
"Jisoo"
Jisoo yang lagi asik nonton menoleh dan mendapati papanya sama mamanya yang lagi nyamperin dia
Ah...iya. Soal Joo Hyuk sama Eun Hye ya. Sebenarnya mereka berdua belum cerai. Surat cerai yang pernah mereka tanda tangani itu surat cerai palsu. GongYoo sendiri yang bilang kayak gitu.
"Eoh..papa mama, Kenapa?"tanya Jisoo
"nanti malam mama mu kekafe Daniel bareng yerin, kamu mau ikut?"kata Eun Hye sambil senyum ke Jisoo
"ehh!! tumbenan mama mau keluar rumah"kata Jisoo heran, soalnya dia paling tau kalau mamanya ini paling males keluar rumah
"hehe...pengen aja sih, mama juga mau nemuin calon mantu"kata Eun Hye sambil terkekeh pelan
"aciee...calon mantu, YERIN UDAH DIRESTUIN TUH SAMA MAMA"kata Jisoo sambil teriak
Eun Hye sama Joo Hyuk kaget dong.
"shh...berisik soo, udah sana mandi terus siap-siap"kata Eun Hye sambil ngedorong Jisoo pelan
"hehe...maaf mah, tapi ini masih sore loh mah, mama bilang nanti malem"kata Jisoo
"siap-siapnya dari sekarang aja Soo, soalnya kamu kalau siap-siap lama"kata Eun Hye, Jisoo nya ngangguk terus langsung lari menuju kamarnya
Eun Hue sama Joo Hyuk ngeliat kepergian Jisoo sambil senyum. Nggak nyangka aja, anak mereka udah sebesar ini. Rasanya waktu berlalu begitu cepat.
"Mah, ph, itu kak Jisoo tadi teriak kenapa?"
Eun Hye sama Joo Hyuk yang lagi asik ngelamun kaget dan langsung menoleh ke Yerin yang entah sejak kapan datengnya.
"eohh...biasa..kakak kamu kan gak waras"kata Joo Hyuk
"ckk...sok waras emang kamu mah"balas Eun Hye
Yerin nya bingung dong. kenapa jadi mama papa nya bertengkar. Dia angkat bahu doang terus kembali kekamar.
"Yerin jangan lupa siap-siap"kata Eun hye sebelum yerin menghilang dari balik pintu
"iya mah"
*****
"Juyy,,Jisoo ngechat gue nyuruh kekafe daniel ntar malem, yerin dateng juga. Lo mau ikut?"kata Nayeon keyuju yang lagi asik main game
"ngapain dikafe daniel kak?"tanya Yuju
"gak tau, Jisoo ngajak gue"
"gue ikut deh"
Setelahnya Yuju kembali main game sedangkan Nayeon keluar kamar menuju kebawah.
Sampai dibawa dia gak sengaja dengar suara mama sama papanya diruang keluarga. Seperti bicarain sesuatu. Nayeon heran dan langsung sembunyi dibalik pintu buat nguping pembicaraan mama sama papanya.
"sekarang Hana dimana ya?"
"semenjak kejadian itu, Hana gak pernah nemuin sowon lagi"
"hmm...seandainya waktu iu, kita lebih hati-hati, Hana pasti tidak akan mengalami kecelakaan itu dan sowon tidak akan trauma dengan atraksi itu"
"atraksi itu, atraksi favorit mereka kan, Sowon bahkan rela latihan mati-matian biar bisa menampilkan atraksi itu bersama Hana"
"tapi semua itu kan bukan kesalahan sowon sepenuhnya, Sowon juga mengalami luka serius kan waktu itu"
"hmm...seharusnya mereka mengerti kan?"
"bagaimanapun, mereka ngelakuin itu demi Hana juga kan, mereka takut Hana kenapa-napa lagi kalau bersama sowon"
Nayeon hanya bisa mematung mendengar pembicaraan kedua Orang Tua nya. Setelah sadar lagi, dia segera berlari kekamarnya dan berpikir keras tentang hal itu.
******
Sekarang Sowon lagi dikamarnya. Dia lagi baring-baring sambil melihat-lihat sebingkai foto. Foto masa kecilnya dulu dan tentu bersama Hana.
Sahabat seperjuangan Sowon sewaktu diacademy dulu. Mereka berdua bersahabat jauh sebelum Sowon mengenal Nayeon. Hana, sahabat sowon yang ceria. Hanya saja, semenjak kecelakaan itu, sowon dan Hana tidak pernah bertemu.
Bukan tanpa alasan, Orang Tua Hana melarang Hana untuk berteman dengan Sowon lagi. Dan Hana, tentu saja dia tidak bisa menolak perintah Orang Tua nya.
"gue kangen sama lo"
Sowon menangis sambil memeluk foto itu. Ingatannya tertuju pada waktu kecelakaan itu. Seandainya dia lebih berhati-hati, Hana pasti tidak akan mengalami hal buruk seperti itu dan mereka pasti tetap bersahabat sampai sekarang.
"kak sowon"
Sowon berhenti menangis dan menoleh kearah pintu. Dia melihat Sinb sedang menatapnya khawatir.
"kak sowon mau ikut kekafe daniel? papa nyuruh sinb buat ngajak kak sowon kesana"kata Sinb sambil duduk disamping sowon
"ngapain kesana?"tanya Sowon sambil berjalan keara lemari untuk menyimpan foto itu.
"gak tau, tapi papa tadi barusan bilang kalau Kak Jisoo sama Kak Nayeon mau kesana juga"kata Sinb lagi
"gak deng, gue gak mau, lagi males"kata sowon sambil menggeleng terus naik keranjang dan berbaring
"kak sowon sakit?"tanya Sinb dibalas gelengan sama sowon
"gak, males aja, mau tidur, kalo lo udah mau pergi bangunin gue dulu ya"kata Sowon terus langsung nutupin mukanya pake selimut
Sinb menghela nafas kasar terus keluar dari kamar sowon menuju kamar papanya.
****
Vote jangan lupa!
Coment nya juga yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL VS BAD BOY /END/
RandomCerita tentang sonaji si bad girl namun pandai beladiri.