Author pov
15.00
Andre mengetuk pintu rumah Devina dengan cemas. Cowok itu berniat meminta maaf karena tadi tidak bisa menepati janjinya untuk mengajak Devina jalan-jalan.
"Sayang.. Devina.. Ini aku, Andre, buka dong..." ujar Andre sedikit berteriak.
Karena tak kunjung ada jawaban, Andre masuk begitu saja. Ruang tamu kosong, tapi tv menyala. Dapur juga kosong. Akhirnya Andre mendatangi kamar dengan pintu bertuliskan Devina.
"Dev? Sayang?" panggil Andre.
"Devina buka dong pintunya.."
"Dev??"
"Kamu di dalam kan?"
Karena tak sabar Andre kemudian membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.
Devina sedang tertidur.
Andre tersenyum simpul."Masih tidur ya.." gumamnya duduk disamping Devina.
Ia mengamati wajah tenang Devina saat tidur. Gadis itu terlihat manis dengan piyama pink.
Devina menggeliat beberapa kali. Namun tak kunjung bangun."Cape banget pasti ya nunggu aku yang nggak bisa nepatin janji.." lirih Andre.
Kemudian Devina bangun, lalu mengucek mata polos.
"Andre?"
Andre tersenyum,
"Iya, ini aku.""Jam berapa ini ya?" tanya Devina.
"Jam 3."
"Pagi?"
"Sore, sayang.."
"Aku tidur tadi, maaf ya." ujar Devina.
"Bukan kamu yang harus minta maaf, tapi aku. Maaf gak bisa nepatin janji."
"Oh nggak masalah kok, lagian aku juga capek banget."
"Beneran nggak marah?"
"Siapa?"
"Kamu lah."
"Nggak dong, mana bisa aku marah sama cowok seganteng kamu."
"Hayo udah berani main gombal ya." Andre tekekeh pelan.
Devina menyenderkan kepala dibahu sang kekasih,
"Aku sayang banget tau sama kamu...""Aku lebih sayang kamu.."
"Aku aja.."
"Aku aja deh.."
"Harus aku pokoknya."
"Iya deh, kamu aja."
"Andre, tapi aku mau lanjut tidur, gimana dong?" tanya Devina memohon.
Andre mengacak rambut ceweknya,
"Yaudah tidur lagi aja. Aku mau pulang.""Beneran?"
"Iya, oh jangan lupa juga dikunci pintunya. Nanti ada om-om masuk loh.." canda Andre.
"Iya, kamu itu om-om nya." balas Devina.
"Aku pulang dulu ya." Andre mencium kening Devina.
"Hati-hati."
"Iya."
Setelah terdengar deru motor menjauh. Devina segera mengintip lewat jendela. Benar, Andre sudah pulang.
Cewek itu kemudian mengganti pakaian dan menelfon seseorang.
"Bisa kita mulai?"
"........"
"Aku ke lokasi, kau jebak target."
"........."
"Aku juga mencintaimu."
Devina bergegas mengambil beberapa barang yang diperlukan lalu meninggalkan rumahnya dengan berjalan kaki.
"Waktunya menyelesaikan akhir yang bahagia.." gumam Devina.
***
Watefak! Devina selingkuh? I don't know😌
Semoga aja nggak ya, kasian Andre ntar jomblo😌
Kasian author ntar pusing kalo ini cerita belum ending😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho[END]
Mystery / Thriller"hati hati ya, di dunia ini banyak orang gila yang menyamar seperti orang normal. aku contohnya haha!!!" -Devina (15+ ada beberapa adegan kekerasan dan kata-kata kasar) [A/N] : cerita ini tokohnya banyak yg gila, tidak waras, nyebelin, dan bahasa ya...