Aku percaya.

4.4K 557 18
                                    

Jungkook melangkahkan kakinya menuju kelas setelah membantu salah satu guru membawakan beberapa tumpukan buku ke perpustakaan. Bukan hal berat sih, tapi ya merepotkan juga. Lucu sekali, kenapa dia jadi patuh begini?

"Jeykeyy" Itu J-hope yang memanggilnya sambil mensejajarkan langkah mereka. seperti biasa, entah mau di kehidupan Jungkook yang dulu atau yang sekarang, laki-laki itu pasti selalu tersenyum berseri mengalahkan mentari yang masih malu bersembunyi dibalik awan.

"Hm?"

"Gue udah ngerti materi matematika yang lo ajarin, makasih ya. Sumpah deh lebih nyambungan diajarin sama lo dari pada sama Lee seonsaengnim" 

"Matematika?" Jungkook mengerutkan dahinya. Sejak kapan dia mengajari matematika? nilainya saja bagai tak terbentuk.

"Iya, yang lo ajarin lusa kemarin. Gue udah ngerti sepenuhnya sekarang." Kata J-hope masih dengan senyum cerahnya.

Jungkook tertawa kecil miris sambil mengangguk bagai mengerti."hahaha, iya selamat deh ya." 

Langkah mereka berdua yang baru saja akan memasuki kelas terhenti ketika seorang perempuan berambut sebahu datang menghampiri mereka. Jungkook tepatnya.

"Eunha?"

Ya, Jungkook tahu siapa perempuan sebahu itu. Eunha, kekasih modelnya di kehidupan yang dulu. Ternyata, dia juga ada disini? Gadis itu tersenyum kemudian menyodorkan kertas.

"Proposal acara kesenian."

"Kepala sekolah udah tanda tangan persetujuan, jadi tinggal kita realisasikan aja." Lanjut gadis itu.

Jungkook meneliti, Eunha yang ini dan yang di kehidupannya dahulu tidak ada bedanya, masih cantik dan imut. Senyumnya juga sama mungkin bedanya hanya pada rambutnya saja, yang ini berambut lebih pendek dan hitam.

"Wah serius disetujuin? Padahal kita udah pesimis banget loh. Pasti lo jago deh ngerayu kepsek." Kata J-hope sambil melihat proposal yang telah ia rebut dari tangan Jungkook.

"Engga kok, gue cuma ngejelasin apa adanya aja. Lagian Jungkook yang hebat nyusun dan ngerencanain acaranya, makanya kepsek setuju."

"Iyadeh, Ketua OSIS kita yang satu ini emang hebat!" Setuju J-hope sumringah lalu merangkul sahabatnya itu yang tengah memasang wajah linglung.

"Oh iya Jungkook" Eunha berkata pelan. Kini air wajahnya terlihat malu-malu. Terlihat pula ia menyelipkan rambut kebelakang telinga sambil menunduk.

"Ya?"

"Nanti...makan siang bersama, mau?"

Jungkook terdiam. Entah mengapa dia jadi bingung sendiri. bibirnya terbuka kemudian tertutup lagi begitu terus hingga membuat raut wajah gadis di depannya sedikit sedih. Melihat itu langsung saja J-hope bertindak               

"Eiiii tentu saja dia mau, Eunha. Anak ini terlalu malu dan kaget diajak makan bersama, kesenangan dia ini."

Lantas saja raut sedih dari gadis itu menghilang digantikan dengan raut kebahagiaan dan rona di wajahnya. "Baiklah, sampai ketemu jam makan siang."

_____________                                                  


"Siapa perempuan itu tadi?"

"Huh? Lo kan tau dia Eunha, tadi lo nyebutin namanya kan? Sekretaris utama OSIS." J-hope yang tengah meraut pensilnya berhenti, mengalihkan pandangannya kepada teman sebangkunya, Jungkook.

"Bukan itu maksudnya. Dia siapa gue? Pacar?"

"Ohh, emm belum sih"

"Belum?"

Other Part (KookV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang