Sadar

2.9K 349 37
                                    


Vote and Comment
.
.
.

Kamu adalah satu dari
Banyaknya memori yang tidak
Ingin aku hilangkan.
Karena itu satu-satunya cara
bagiku untuk
Memilikimu.

.
.
.
.


Acara Kesenian masih sekitar 3 jam lagi untuk diselenggarakan, tepatnya nanti jam setengah 4 sore.

Namun Taehyung tak mengerti mengapa ia mau-mau saja merelakan jatah tidur siangnya kemudian ikut menemani Jimin yang ingin beraksi dalam permodusannya dengan Yoongi, melalui ikut membantu persiapan acara tersebut.

Terakhir kali yang dia ingat bagaimana Jimin membujuk rayunya dengan menjanjikan se-cup besar es krim stroberi yang ia idamkan dari kemarin. Licik benar memang sahabatnya itu, menggunakan bahan bucinannya yang pasti tak akan gagal.

"Nanti lo duduk aja." Ujar Jimin sambil meletakkan helm hitamnya pada gagang spion.

"Ya kali Jim, masa yang lain kerja gue leha-leha." Taehyung protes kecil, menyodorkan helmnya pada Jimin untuk diletakkan pada badan jok motor.

"Iyasih, tapi mereka juga ga ada yang berani nyuruh lo."

"Lo pikir gue semenakutkan itu?"

Jimin terkekeh pelan, mengangguk. Berjalan memasuki gedung sekolah diiringi Taehyung yang tengah menukikkan alis kesal.

"Wah, ini mah udah kelar kali? Apa yang perlu ditambahin lagi?" Taehyung berkata, melupakan kekesalannya sesaat melihat keadaan sekolah yang telah berubah drastis. Seakan bisa saja acaranya dimulai detik ini juga.

"Kalau diliat dari luar sih begitu. Cuma belum semua Tae, contohnya gue yang mau bantuin nyiapin sound system."

"Kayak bisa aja."

"Heh, emang bisa ya?"

"Mau modus doang, sok-sok an!"

"Gue tuh menyelam sambil minum air. Bantu-membantu sambil modus. Jadi bisa berguna dikit." Taehyung memutar bola matanya mendengar perkataan Jimin yang lebih tertangkap sebagai alasan.

"Ditungguin ternyata disini?"

Baik Jimin maupun Taehyung membalikkan badan, mendapati sosok laki-laki berkulit pucat dibelakang mereka. Membuat si surai pirang melebarkan senyumnya, seolah melupakan sudut bibirnya yang masih dihiasi luka.

"Telat 15 menit."

"Hehehe, maaf? Tadi macet banget soalnya. Ditambah nungguin nih makhluk satu, lama banget dandan-Akh!"

"Ngapain nyalahin gue?!" Tentang Taehyung cepat, mencubit lengan seseorang di sampingnya cukup kencang.

Yoongi tersenyum kecil. "Yaudah ayo ikut gue ke belakang panggung." Titahnya sambil beranjak pergi, diikuti dua orang lainnya.

Sembari mengikuti langkahan kakak kelasnya itu, Taehyung mengedarkan pandangan. Cukup terkagum juga melihat keadaan sekolahnya sendiri.

Banyak tenda-tenda berjejer memampangkan berbagai booth. Dengan panggung yang cukup besar menarik perhatian. Serta hiasan-hiasan melengkapi.

Memandang begini, tentu saja Taehyung tak bisa tak mengingat Jungkook. Bagaimana di hari-hari lalu ia yang menemani Sunbaenya itu, terkadang memberi masukan yang sama sekali tak Taehyung duga membuat mata Jungkook berbinar mengumandangkan betapa brilian idenya.

Dari kemarin, tak tahu mengapa semua orang yang dilihatnya menjadi menyerupai Jungkook. Bahkan pipi Jimin yang masih sedikit lebam menjadi sasaran tamparannya sebab ia terkaget tiba-tiba wajah sahabatnya berubah menjadi si raven.

Other Part (KookV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang