Hal baru lagi

6.6K 652 22
                                    


"AH GILA! YAKALI GUE PULANG?! BADAN GUE AJA MASIH SAKIT SEMUA!"                                               

Iya. Sedari tadi Jungkook hanya teriak-teriak tak jelas sambil melempar batu kearah sungai. Untung saja keadaan di sana tergolong sepi, hanya beberapa orang yang berlalu lalang dan itupun terlihat buru-buru.

Dia tahu seharusnya sekarang dia sedang berjalan pulang,
namun membayangkan apa yang akan terjadi setibanya dia dirumah, lantas membuat kepalanya menggeleng cepat.
Tetap disini dan tidak dianggap anak lagi atau tetap datang dan tidak bisa melihat hari esok lagi.

Hell.

Keduanya sama saja mematikan.                    

"Brengsek! Ini kan hidup gue, kenapa segalanya diatur sama tuh orang? Pake sok sok an kerja sama bareng si Kim gajelas itu lagi. Lagian kapan coba tuh pria tua berhenti dan ga ikut campur segala hal tentang hidup gue?! Kapan dia berhenti jadi bokap gue?!! "

"Terus apa bagusnya jadi anak baik-baik yang cuma bisa cari muka kesana kemari demi nilai dan pujian? Paling kenyataannya cuma tidur-tiduran sambil dengerin lagu kpop"  Entah mengapa Jungkook jadi sewot sendiri.

"Mending jadi anak berandal yang bisa cobain hal baru tiap hari"

"Begitukah?"

Demi krabby patty yang enaknya kelewatan walau Jungkook juga belum pernah liat bentukan aslinya, dia benar-benar kaget sampai dia harus meringis lagi karena luka di tangannya menggores rumput saat beringsut mundur.                                                                             
Tapi poinnya, dari mana nenek-nenek berbaju merah marun ini datang dan tiba-tiba sudah ada disisinya sambil tersenyum memperlihatkan gigi yang tak lagi lengkap. 

"Si..siapa?"

Nenek itu tertawa kecil sambil mengeluarkan sebuah bola kecil bening digenggamannya lalu mengulurkan benda tersebut kearahnya. Alis Jungkook terangkat seakan bertanya maksud dari nenek itu.                                                                               
"Anak muda, ingin mencoba hal baru lagi?"   

Alis Jungkook kembali terangkat dan kini sedikit mengkerut. Saking bingungnya ia tak sadar bola kecil itu sudah berpindah pada genggamannya.         
"Genggam erat benda itu sambil terus menatap kearah sungai"                                                                        
Nenek itu berkata sambil menunjuk riak sungai yang tenang membuat Jungkook mengikuti arahan tersebut.

"Tatap terus hingga ada suara yang seakan menarikmu. Dan saat itu tiba tetaplah tenang dan hal baru akan dimulai"

"Ini dapat dijadikan pelajaran atau pula kenangan. Kesedihan atau pula kebahagiaan. Petunjuk atau pula kesesatan"

Seperdetik setelah perkataan itu melayang, Jungkook kembali dibuat kaget karena perempuan yang mungkin berusia 50 keatas itu telah menghilang entah kemana.

Namun kepergian itu sama sekali tak mengusiknya. Ia malah diam menatap riak air sungai yang damai namun terlihat sedikit kerlapan jingga yang membuatnya menarik diri untuk lebih mendekat ke sisi sungai.

"Sunbae, sudah menyukaiku belum?"

Hah?    

Jungkook membulatkan matanya. Menoleh kesana kemari tapi tak mendapati sumber suara tersebut. Bukan... suara makhluk halus kan?

"Kalau hari ini?"

Ia berjengit kaget. Suara itu lagi. Dan yang lebih mengagetkan lagi suara tersebut terdengar berasal dari dalam sungai. Masa... suara buaya?

"Sunbae!"

Jungkook meneguk ludahnya pelan. Yang seharusnya dia lakukan adalah lari dan pergi, yang seharusnya dia lakukan adalah melepaskan genggamannya dari bola bening yang kini malah terlihat berubah warna menjadi hijau.

Iya itu yang seharusnya dia lakukan, bukan malah mengulurkan tangannya kearah sungai dan menceburkan dirinya seakan ia ditarik sesuatu.

Apa tadi? Menceburkan diri?!

Jungkook baru sadar ketika ia merasa tak bisa bernafas dan terus menggapai sesuatu yang dapat ditebak hanyalah air. Jadi beginilah akhir dari berandal yang ditakutkan seluruh siswa di Seoul. Bunuh diri karena takut dimarahi ayahnya? Hih, alasan memalukan apa itu.

Namun disaat jantungnya berasa berhenti berdetak dan pernapasannya terhenti, dirinya merasa tenang lagi. Jantung bahkan nafasnya seakan berfungsi lagi setelah mendengar suara asing namun terasa familiar.

"Aku suka sekali dengan Sunbae"

Apa ini kenapa hatinya menghangat?

"Sunbae,"

"Jadi pacarku ya?"

Matanya terbuka. Telak.

Other Part (KookV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang