Selisih

2.9K 320 24
                                    

Vote and comment💜
.
.
.
.

Aku rindu,
Boleh aku menghubungimu?
.
.
.
.
.


Hari-hari Taehyung dan Jungkook sekarang diisi penuh dengan kegiatan Mari Belajar Bersama. Dimulai dari awal Senin hingga penghujung Minggu.

Biasanya dilakukan di kafe tempat Jungkook bekerja. Saking seringnya, Jaehyun menjadi cukup akrab dengan Taehyung. Ya, sekedar "cukup" karena jika lebih, ia akan dihadiahi tatapan mematikan Jungkook yang seakan ingin melahapnya hidup-hidup dari meja kasir.

Ataupun di area sekolah. Entah itu saat makan siang ataupun seusai bel pulang berbunyi. Terkadang agar lebih tenang, mereka mengungsi ke atap ataupun ke perpustakaan.

Jungkook menumpahkan segala hal yang ia pahami dan di tangkap baik oleh Taehyung. Tentu tak semua materi dapat Jungkook mengerti bulat-bulat.

Jika begitu, solusinya adalah memohon kepada Yoongi untuk menggantikannya mengajari Taehyung dengan beribu alasan yang untungnya dapat diterima.

Dan jika giliran Yoongi yang mengajar, dapat dipastikan si pirang bantet sahabat Taehyung, akan menampakkan hidungnya entah dari mana. Katanya sih lumayan mendapat ilmu gratis.

Bahkan ada disuatu hari, laki-laki itu berkata agar Yoongi saja yang mengajar, selain lebih becus, ia tak mau ikut kalau yang mengajarnya Jungkook.
Cih, siapa juga yang ingin mengajari anak pendek itu, decih Jungkook jengkel.

Dan kini, dibawah pohon besar yang cukup rindang, dibelakang sekolah. Taehyung dan Jungkook duduk berhadapan dengan buku-buku dan beberapa makanan ringan menemani. Bel pulang sekolah telah berdering sekitar 20 menit lalu.

Taehyung sedang berusaha menjawab soal yang ia terima, sedangkan Jungkook memantau si surai pirang sembari asik memasukkan satu persatu keripik kentang kedalam mulutnya.

"Sunbae!"

Jungkook hanya merespon dengan mengangkat alisnya karena mulutnya yang penuh.

"Berisik sekali tahu?"

"Huh? Gue kan ga ngomong apa-apa?" Tanyanya setelah makanan di mulutnya tertelan.

Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal, menunjuk kemasan kuning ditangan kiri Jungkook. "Setiap gigitan, suaranya berisik!"

"Oh?"

"Hehe. Maaf Tae, ga sadar." Jungkook terkekeh kecil, menggulung kemasan keripik kentang itu dan menjauhkannya dari jangkauan.

Taehyung pun mengangguk memaklumi, kembali bergelut dengan soal yang ia kerjakan. Namun setelah itu kembali mendongkakkan kepala, menatap cepat kearah Jungkook yang sedang meneguk air mineral.

Yang ditatap, lantas terdiam bingung. Menurunkan botol dari mulutnya secara lambat.

Pipi Jungkook terlihat mengembung sebab di dalamnya masih terdapat air yang tak sempat terteguk. Membalas tatapan Taehyung yang tak terbaca maunya apa.

Glek

Jungkook meneguk air di dalam mulutnya yang sedari tadi ia tahan dengan pelan, sedikit tersedat.

"Arghhh" Taehyung mengerang, lanjut menelungkupkan kepalanya ke atas lutut yang ia lipat.

Membuat Jungkook membulatkan matanya, tambah bingung. "Hei, kenapa?" Tanyanya sambil menepuk kepala Taehyung kecil.

"Gara-gara gue minumnya terlalu kenceng ya? Maaf, tadi gue seret."

"Tae, maaf? Janji ga berisik lagi deh."

Other Part (KookV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang