Merawat?

3.1K 321 19
                                    


Vote and Comment
.
.
.

Aku benci berbagai macam
pemikiran dimana
aku harus hidup
Di dunia yang tidak ada
kamu di dalamnya.

.
.
.
.



Kalau beberapa hari lalu Yoongi yang membuang sampah, kini giliran Jungkook. Bahkan sampah miliknya mengisi berkarung-karung plastik hitam besar. Begitulah akibatnya jika ia terlalu malas membereskan tempat tinggalnya itu.

Malah awalnya ia berencana untuk mengulur lagi hingga minggu depan, namun karena Jungkook masihlah manusia normal yang memiliki penciuman baik tambah tak bisa tahan karena kondisi dirinya yang sedang drop, ia membuang rasa malasnya, bergegas menyeret karung-karung sampah yang kini telah diletakkan didepan kamar.

Tak seperti Yoongi yang harus susah menyeret dari lantai dua, Jungkook hanya melangkah 6 kaki dan tong sampah besar sudah berdiri disana.

Maka dari itu, setelah jaket hitam dan boxer abu-abu tidaklah membuatnya resah kala itu.

Jungkook menunduk saat kakinya terasa dihinggapi sesuatu berbulu, dan terpampanglah makhluk kecil putih yang asik mengeluskan tubuh pada betisnya yang terekspos.

"Meoww..."

"Hush..hush!" Jungkook menyingkirkan kucing itu, kembali fokus membuang sampah yang kini telah tersisa 2 karung lagi.

Namun meski sudah diberi peringatan berkali-kali, hewan putih itu masih saja mengikutinya. Mengeong di depan pintu kost-annya setelah ia masuk karena telah menyelesaikan kegiatan membuang sampah.

Entah dari mana kucing itu, padahal sejak awal kedatangan Jungkook kesini tak pernah ia melihatnya. Berisik, Jungkook tidak suka.

Makin diabaikan makin ribut. Dan kini bisa Jungkook rasakan, cakaran kucing itu menimbulkan gesekan ngilu pada pintu kayunya.

"Bisa diem gak?!" Katakan Jungkook gila karena marah dengan hewan yang dapat dipastikan tidak mengerti apa yang dia ucapkan.

Lihat saja, kucing itu bukannya kabur malah bergelung manja kesana-kemari didepan Jungkook.

"Hush! Pergi sanaa jangan berisik!"

"Meowww..."

Jungkook kesal, diambilnya sapu lidi di balik lemari dan Pak!

"Meow!"

"Rasain! Pergi sana!"

Pak!

Sudah dua kali pukulan yang ia sengaja pelesetkan. Meski sempat menghindar dengan geraman, kucing itu masih saja di tempat.

Entah apa maunya, jelas sekali membuat Jungkook yang saat itu sedang merasa tak enak badan tambah geram saja.

Pak!

"Keras kepala banget sih?!"

"Meow..."

Jungkook terdiam. Berjongkok agar dapat melihat kucing itu lebih jelas. Tadinya ingin lanjut memarahi makluk berbulu tersebut.

Namun kini ia jadi mengerutkan alis saat mendapatkan 1 karet dapur diikat begitu kencang pada salah satu kaki belakang kucing.

Walaupun wawasan umum Jungkook tidak luas, ia tahu jelas jika ikatan kencang seperti ini dapat berdampak kebuntungan pada kaki kucing itu.

Other Part (KookV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang