Dalam sunyi ini aku bahagia, namun aku ingin sekali bisa menembus ruang dan waktu agar bisa bertemu penerang hatiku kembali
-Kanaya-Kanaya menggantungkan tasnya di kamar, dia melangkah menuju jendela dan memandang awan-awan di langit, "wah bentuk awan itu sangat indah," ucap Kanaya.
Awan itu berbentuk sepasang kuda yang saling berhadapan. Dibelakang kuda tersebut terdapat satu kuda lagi yang sedang sendiri.
Zo hendak membeli beberapa makanan untuk dibawa kerumah Kanaya, Zo baru ingat kalau uang direkening miliknya sudah habis, dia berjalan menuju kamar papanya untuk mengambil uang, namun papanya sedang tidak ada dirumah, "pa, Zo ambil sedikit ya uangnya buat jajan!" ucap Zo pelan dan segera keluar dari rumah.
Kanaya duduk dikursi meja belajarnya, dia sedang bermain laptopnya, searching sesuatu yang menarik untuk dibuat, dia menunduk kebawah, matanya terpejam selama 5 detik, tiba-tiba hembusan angin yang cukup kencang memasuki jendela kamarnya, Kanaya terbangun, "astaga, aku lupa mereka mau kesini!" ujar Kanaya sambil mengarahkan touchpad laptopnya ke tombol shut down.
Kanaya menuruni anak tangga, dia hendak menuju kamar mandi, tiba-tiba terdengar suara sebuah kaleng yang dipukulkan, "suara ini? Dari mana asalnya? Sepertinya aku pernah mendengar suara ini, sangat mirip!"
Kanaya menoleh ke samping, bawah, atas, belakang, namun tidak ada apa pun, Kanaya berlari, dan badannya menabrak sesuatu.
"Kamu kenapa Nay?" ucap Resya.
"Nggak apa-apa kok ma."
"Yakin kamu? Kok mukanya pucet gitu?" tanya Resya sambil memegang Handbag miliknya.
"Yakin ma, mama mau pergi?"
"Iya nih, kamu sakit? Ya udah mama gak jadi pergi."
"Kanaya baik-baik aja kok, mama pergi aja, nanti ada teman-teman Kanaya mau kesini, bolehkan?"
Resya mecari kunci mobil, dia mengangkat bantal sofa miliknya, "nah ini dia! Nginep juga gak apa-apa kok, sudah ya, mama pergi dulu!"
Kanaya tertegun, dia masih penasaran dengan suara itu.
Tok-tok!
"Siapa?" teriak Kanaya, namun seseorang diluar tidak menjawab.
Tok-tok!
Kanaya berjalan mendekati pintu, dan membuka pintu ternyata—
Kanaya menggeleng, "kamu ini La ngagetin aja, aku kira siapa!"
Ela melepaskan earphone dari telinganya, "maaf, gue dengar lagu tadi, jadi gak kedengaran, masih sepi nih?"
Kanaya mengangguk, "kamu tunggu dulu di kamar, aku mau mandi dulu!"
"Astaga, sudah sore Kanaya, sono cepetan!"
Zo mengendarai sepeda motornya, di pinggir jalan dia melihat seorang gadis cantik, gadis itu memakai dress yang cukup mini, rambutnya terlihat sangat halus dan indah, Zo memberhentikan motornya, "mau kemana mbak?" tanya Zo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverted Girl
Teen FictionKanaya Valencia , gadis yang lebih suka sendiri. Namun Kanaya sangat menyukai media sosial, dia suka mencoba hal yang unik dari yang dibaca dan ditontonnya. Kanaya terlalu diam dan tertutup. Adakah yang bisa menaklukkan hati introvert ini? Kanaya se...