17

186 7 0
                                    

Vote dan komennya nya jangan lupa, happy reading!

"Loh, sejak kapan ada kucing?" Tak lain ia adalah Zargan, ia terkejut melihat kucing didalam rumah dan kini sedang digendong oleh Kanaya.

Ia masih dengan posisi yang sama. Ini ulah sang kakak, dia harus bilang apa? Kanaya tersenyum menunduk dan menatap anak kucing itu.

Zargan menunggu penjelasan putrinya, ia mengamatinya, "Nay?"

Kanaya masih sibuk mengelus-elus kucing itu, menggemaskan. Merasa nyaman dengan yang Kanaya lakukan, seperti nya Chocky sangat menyukai sang majikannya itu. "Meong."

Lagi-lagi ia dibuat gemas, "tuh, udah dijawab sam Chocky Pa."

Zargan menghela nafas. Resya disampingnya masih diam, ia ingin menjelaskan pada sang suami. Tapi ia ingin seperti ini dulu saja.

"Mas, kamu gak marah kan ada kehadiran mereka?" Kini Resya mencoba membuka obrolan.

Mendengarkan pertanyaan istri, Zergan masih memasang muka datar.

Melihat ekspresi sang suami, ia menjadi bingung, apa yang sebenarnya yang dia pikirkan?

"Pa, ini yang bawa mereka kak Raiya, aku juga sangat mau ada mereka disini, lucu."

"Dimana kakak kamu?" Tanya Zergan.

"Aku gak tau dia kemana Pa, tadi kak Raiya keluar belum pulang."

Zergan menganggukkan kepala, melangkahkan kaki beranjak pergi dari sana.

"Loh gak marah? Bagus deh." Ucap Kanaya dalam hati. Ia merasa lega.

Langkahnya berhenti, membuat Kanaya dan Resya merasa bingung. Wah gimana ini, marah? Kira-kira begitulah yang ada di benak Kanaya sekarang.

Zergan menghadap ke arah Kanaya yang masih ada di posisi awal, masih dengan muka datar Zergan menatap Kanaya dan beralih menatap kucing itu.

Ia mendekat, mengambil Chocky dari Kanaya.

"Pa, jangan dibuang." Lirih Kanaya

Zergan mengelus Chocky, "baiklah, papa mau dia di..."

"Di apa Pa?"

"Di.."

"Mas, di apa? Kasian kucingnya biarin disini ya?"

"Disini."

Mendengarnya Kanaya sangat senang, ia mengambil Chocky dari gendongan Papanya. "Yeay."

"Tapi harus janji jaga dengan baik, jangan ditelantarin aja, nanti habis isi rumah di hancurinnya."

"Chocky gak akan nakal kok Pa, dia sifatnya mirip sama aku, papa tenang aja kami akan merawatnya dengan sangat baik."

"Oke, awas ya?" Zergan melepas dasinya dan beranjak pergi ke kamar.

"Jaga ya Nay!" ucap Resya lalu menyusul suaminya.

Ia merasa senang, Kanaya bahagianya emang sederhana, sangking bahagianya habis ini ia mau memasak dessert lagi dan es semangka! Jangan ngilerr yaaa..

Usai memasukkan kedua anak kucing yang lucu itu, ia kembali ke kamar, memeriksa kembali tugas sekolahnya dan belajar. Tak heran lagi nilainya gak pernah dibawah 98. Nilai 98 pun ia dapatkan hanya sekali waktu ia Sekolah Dasar.

Kanaya menuruni anak tangga, ia berjalan menuju dapur. Kali ini ia memasak dessert sederhana aja.

Ia mengambil celemek lalu memakainya, menguncir rambutnya. Kanaya merasa risih jika rambut panjangnya terurai saat memasak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Introverted GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang