13

272 39 139
                                    

Berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri adalah kedua hal yang sangat sulit dilakukan.
-Kanaya-

Azka memandangi Kanaya yang terlihat banyak sekali beban pikiran, dia mendekati gadis itu.

"Cie, mikirin apa nih?" ucap Azka dan membuat Kanaya tersentak kaget.

Kanaya menggeleng dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kakak pakai parfum merk apa?"

"Eh, ngapain nanyain itu?"

"Gak, habisnya parfumnya wangi banget."

"Menurut aku sih wangi badan kamu itu spesial banget."

Kanaya memutar kedua bola matanya. "Muji atau ngegombal nih?

Azka tertawa pelan. "Dua-duanya."

"Malas ah, bicara kakak makin ngelantur."

"Marah nih? Benaran marah?" Tanya Azka.

"Tidak kak, aku mau kembali ke kelas aja, ada tugas yang belum dikerjakan."

"Sudah mendingan? Ya sudah ayo berdiri, kakak antar ke kelas kamu."

Ela mendengus sebal, Kanaya tidak ada, dan dia harus ke kantin sendirian.

Ela kesal dia berjalan terburu-buru. "Coba aja gue ada pacar!"

Ela tidak sadar kalau dia menabrak seseorang, tubuhnya menempel di dada seseorang.

"Woi, lo punya mata gak?" teriak seseorang yang ada di hadapan Ana.

"Kok nyalahin gue? Lo jalan gak liat-liat!" balas Ana.

"Hello, jelas-jelas lo ngoceh sendiri kayak orang gila!"

"Terserah! jadi cowok ngeselin banget sih!"

"Cih, cewek gak waras!"

Ana pergi dari hadapan cowok itu, "amit-amit dah kalau dia jadi pacar gue! siapa sih namanya, gue lupa liat nametagnya."

Ana kembali ke kelasnya. "Kanaya kemana sih?"

Kanaya sibuk dengan laptopnya, dia melihat sahabatnya itu sangat kesal.

"Ada apa? Nyari aku?"

Ana tidak menyadari keberadaan Kanaya, "jadi disini? gue nyariin lo dari tadi tau gak?"

"Aku baru kembali ke kelas La."

"Azka yang nganter?"

"Iya," balas Kanaya.

"Gue kesel banget Nay!"

"Emang kenapa sih?"

"Ada cowok nyebelin banget!"

"Kok bisa? Pasti kamu ada salah tuh sama dia."

Introverted GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang