- Kita sudah berbuat baik kepada orang lain, namun terkadang manusia malah mengkhianati kebaikan kita. -
Resya dengan enjoy menggerakkan badannya, mengikuti instruksi gerakan dari CD senam yang baru saja dia beli dan gerakkan senam tersebut lagi sedang hangat-hangatnya dikalangan kaum tante-tante.
Kanaya mendengar musik tersebut, dan langsung ssgera ke lantai bawah, "senam ma?"
"Iya dong, biar sehat!"
Kanaya menggoda sang mama, "dan biar tambah langsing dan papa makin tambah sayang ke mama, iya kan ma?"
"Bawel! Buatin mama desserts ya Nay, habis senam jadi lapar."
"Oke siap ma," Kanaya dengan riang memasakan desserts untuk mamanya, skil memasaknya terus berkembang, setiap hari libur dia selalu membuat dari resep-resep yang di temukannya di internet maupun racikan dia sendiri.
Terdengar sebuah dentingan sebuah benda jatuh ke lantai, asal suara berasal dari kamarnya.
"Bunyi benda apa itu?" Kanaya meletakkan masakannya di meja makan dan langsung melihat keadaaan kamarnya.
Mata kanaya langsung terbelangak melihat sebuah tulisan pada kaca lemarinya, "aku kembali lagi untukmu Nay," tulisan tersebut bukan dari darah melainkan dari sebuah krayon yang berwarna pink rose.
"Pink rose? Warna kesukaanku, lagi-lagi kau kembali mengusik hidupku, dimana kau sekarang? Keluarlah!"
Tidak ada jejak yang ditinggalkan, bunyi benda jatuh ke lantai sangat nyata terdengar di telingaku! tetapi benda apa yang jatuh?
.......................
Azka dengan gayanya yang cool, menshooting bola ke dalam keranjang, sudah 100 kali dia menshooting dan bola selalu masuk sasaran, matanya teralihkan ke arah samping atas dan dia membuang bola ke arah belakang dan mengenai kepala salah satu anggota timnya."Woi bro sakit! sengaja ya?"
Azka menoleh ke belakang melihat ke arah temannya itu, "eh sorry bro, gue nggak sengaja."
"Emangnya lo liatin apa sih?" Joi melihat ke arah kelas atas, "o jadi merhatiin Kanaya, sampai bola kena kepala gue, "woi Kanaya, Azka ngeliatin lo nih!" teriak Joi.
Ela menyenggol pundak Kanaya, "Nay, di panggil tuh."
Kanaya tidak mengubris ucapan Ela.
"Dengar nggak Nay?" ucapnya sekali lagi.
Tatapan Kanaya terlihat kosong, termenung, entah apa yang dia pikirkan?
"Nay," panggil Ela dengan nada sedikit keras.
"Eh ada ap—"
Kanaya baru sadar kalau dari tadi Ana baru saja memanggilnya.
"Udah, yuk kita ke kantin aja," ucap Ela.
"Tapi jangan lama-lama ya?"
"Iya-iya."
Kanaya kurang suka berada di keramaian, suasana yang bising dengan obrolan-obrolan orang yang tidak jelas, yups gosip dan mengumpat sangat sering terdengar oleh Kanaya dan itu membuatnya risih.
Sesampainya di kantin, terlihat the sky diverse sedang berkumpul, lagi-lagi mereka sedang berbincang mengenai strategi untuk turnamen bulan depan.
Azka melihat kedangan Kanaya dan Ana, dia melambaikan tangan, "Nay, sini gabung!"
"Kamu aja La yang kesana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverted Girl
Teen FictionKanaya Valencia , gadis yang lebih suka sendiri. Namun Kanaya sangat menyukai media sosial, dia suka mencoba hal yang unik dari yang dibaca dan ditontonnya. Kanaya terlalu diam dan tertutup. Adakah yang bisa menaklukkan hati introvert ini? Kanaya se...