chîmdaé [L.K] ||Lizkook✓

chimdae || confused

Lisa mengerjapkan matanya saat ia merasakan hembusan nafas di pepotong lehernya,

"Apa aku membangunkan mu?"lisa menggeleng.ia membenarkan posisinya menjadi sedikit miring,

''Kenapa kau tidur disini?"ia menghela nafasnya.tangannya ia tuntun untuk memainkan surai legam milik jungkook,

"Aku menunggumu.....hiks....tapi k-kau tidak datang....hiks"jungkook membelalakan matanya.lisa menangis?.ia membangunkan dirinya.lalu membawa lisa kepangkuannya,

"Ada apa?.ada yang mengganggumu?siapa?katakan padaku"lisa menyeka air matanya.ia mengempoutkan bibirnya,

"K-kau tidak menghubungiku....hiks.....kau juga tidak berkunjung....hiks"

"Astaga"jungkook membawa lisa ke dalam pelukannya.ia membelai surai panjang milik lisa,

"Kau menangis karna itu?...."lisa mengangguk.ia mencari posisi nyaman di tengkuk jungkook,

"Aku sedang bersama tzuyu..."ia membeku.lalisa kim tidak bisa melakukan apapun.seharusnya ia tidak menangis karna jungkook tidak menghubunginya atau sekedar berkunjung.lisa menarik kepalanya.menatap jungkook dengan dalam,

"Maaf.....tidak seharusnya aku menangis......pukul 9 nanti.aku ingin pergi makan malam"jungkook mengangguk.

"Aku ikut?"lisa menggeleng.ia menurunkan dirinya dari pangkuan si jeon,

"Aku bersama taeyoung....."jungkook mengeram rendah.ia kembali menarik lisa ke pangkuannya,

"Tidak.kau tidak diizinkan......untuk apa kau makan malam dengannya?kalian tidak berkencan.....tid-"belum selesai ia berbicara.lisa sudah lebih dulu memotongnya,

"Kami berkencan"jungkook membeku.setelahnya.ia menggertakan giginya dengan cukup keras.ia menarik tengkuk lisa.memagut bibir penuh itu.lisa berusaha melepaskan pagutan mereka.dan akhirnya terlepas,

"Kau bahkan menolakku!"lisa terperanjat.ia kembali ingin turun namun jungkook menahan pinggangnya.meremasnya dengan kuat,

"Kau tidak berkencan dengannya"ia meringis.merasakan cekalan jungkook yang semakin keras,

"S-sakit......hiks"jungkook membelalakan matanya.ia membawa lisa kedalam dekapannya,

"Maaf"tangis lisa semakin kencang,

Liaa merasa aneh dengan dirinya.ia sangat tidak menyukai nama tzuyu meluncur dengan sangat pesat dari bibir si jeon,

Ia sadar diri.ia bukan siapa-siapa.bahkan disini dia yang salah.karna telah masuk kedalam kisah percintaan tzuyu dan jungkook,

Hiks hiks

Tak berselang beberapa menit.gadis kim itu sudah mengeluarkan dengkuran halus,

"Ada yang aneh"gumamnya.lisa tidak biasanya menangis sampai seperti ini bahkan tidak pernah,

Ia menggendong lisa ala koala.membawanya keranjang mereka,

_________

08:35

Lisa membangunkan dirinya.ia menoleh mendapati wajah sang jeon.ia mendesah lelah.tidak seharusnya ia memaksakan jungkook untuk terus ada di sisinya,jungkook milik orang lain,

Lisa berjalan gontai ke kamar mandi.dengan ponsel yang ia genggam,

"Unnie..."

"Aku dengar kau muntah-muntah saat pemotretan....kau baik-baik saja?...gejala apa saja yang kau alami?"lisa menggaruk tengkuknya.jennie menghubunginya,

"Aku merasa mual.....sangat mual.bahkan rasanya badanku tidak enak,emosiku naik turun.bahkan tiba-tiba aku menangis.....tapi.aku rasa ini hanya sakit biasa.."terdengar helaan nafas jennie di seberang sana,

"Bulananmu datang?"lisa menyerngit.ia berusaha mengingat-ngingat,

"Tidak,aku telat 3 hari....ini hal biasa"

"Coba kau beli testpack.....lihat hasilnya"lisa membelalakan matanya,

"Apa maksudmu,unnie?"

"Aku tau,kau tidur dengan jungkook'kan?"lisa menggenggam dinding bathtube.untuk menopang berat badannya,

"Tidak apa lisa,aku mengerti.....aku tidak akan memberitau tzuyu tentang hal ini....."lisa menghela nafasnya,

"T-tapi aku selalu meminum pil pencegah hamil....hiks"

"Kau lupa membelinya......malam itu kau kehabisan pil-nya.."lisa menyerngit heran,

"Dari mana unnie tau?....hiks"jennie tertawa renyah,

"Well....malam itu aku pulang....aku menemukan sedang menelpon seseorang.dan aku tau bahwa itu adalah jungkook.....setelah telpon itu terputus kau merogoh tasmu....lalu membicarakan tentang pil,aku sudah besar.aku bisa menyimpulkan apa yang terjadi antara kalian..."lisa menggigit bibir bawahnya,menahan gelisah yang tiba-tiba melanda di dadanya,