Seminggu setelah kejadian malam itu berlalu, Lia sudah mulai bisa melupakan kejadian tersebut. Ia terpaksa harus menepis rasa aneh yang tiba-tiba muncul dalam dirinya.Sudah hampir seminggu juga Lia tidak satu kamar dengan Yeji. Dirinya memutuskan untuk pulang kerumah guna menenangkan hatinya yang selalu tidak karuan jika berdekatan dengan sahabatnya itu.
Tidak mungkin juga Lia memberi alasan yang sebenarnya kepada Yeji. Ia cukup pintar membuat alasan. Padahal alasan ini sangat sederhana, ia berkata bahwa dirinya merindukan rumah dan keluarganya,dan bodohnya Yeji tidak curiga sama sekali dengan alasan tersebut.
Hari ini, Lia memutuskan untuk kembali ke tempat kosnya. Ia berharap kejadian yang sebelumnya tidak akan terjadi lagi.
Lia yang telah sampai di parkiran pun langsung bergegas menuju kamarnya, beberapa kali mengetuk pintu berharap Yeji akan membukakan pintu untuknya.Namun, hasilnya nihill,tidak ada respon sama sekali dari dalam.
"Nih anak kemana sih, apa dia lagi keluar ya" Ucapnya.
Ia melirik jam arlojinya, "Eh tapi siang-siang gini gue ga yakin dia mau keluar, mana panas gini, yang ada rebahan di jalan tuh anak saking magernya"
Akhirnya Lia memutuskan untuk mengeluarkan kunci cadangan kamar itu dan mulai memasukkan kuncinya kedalam lubang kunci tersebut. Namun lagi-lagi ia sial, kuncinya tidak bisa sepenuhnya masuk kedalam lubang tersebut,yang artinya ada orang di dalam sana.
Yap, Yeji ada di dalam.
Lia langsung menelpon Yeji dan beberapa detik kemudian telponnya terhubung.
"Ji bukain pintu" Ucap Lia.
"Hmm? Kenphh? Inh shpa.. Hooaamm"
"Anjir tidur ternyata anaknya, woi bangun ini gue Lia, buruan ih panas" Ucap Lia dengan kesal.
"HAH? JISU? OKE!"
Ceklek
"HUAA CHOI JISU BOGOSHIPOYOOO" teriak Yeji berlari memeluk Lia.
Yang dipeluk langsung mencoba untuk menahan keseimbangannya agar tidak jatuh kebelakang. Biarkan saja, ia tak akan mengomeli bocah sipit tersebut. Karena memang dasarnya ia juga merindukan Yeji.
"Aduh udah-udah berat ji, ntar jatuh kan ga lucu" Ucap Lia. Yeji langsung melepaskan pelukan tersebut dan memasang wajah imutnya.
"Kiyowo" Ucap Lia mencubit pipi Yeji dan berlalu masuk melewati sahabatnya itu.
"Ji lu seminggu ini ngapain tanpa gue?" Ucap Lia melepas hoodie yang ia kenakan sebelumnya dan merebahkan badannya di kasur.
Yeji menghampiri Lia kemudian duduk di pinggir kasur, "ngegym, ngerjain tugas, main sama kak Seulgi, udah gitu-gitu doang, kenapa sih?"
"Lu ga bersih-bersih kamar hah?!" Ucap Lia menatap Yeji.
"Hehe" Yeji menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Astaga Yejii jorok banget lu woi jadi cewe!" Ucap Lia meraup wajahnya sendiri.
"Yauda-yauda sekarang gue bersihin deh" Ucap Yeji beranjak dari kasurnya dan mengambil sapu.
Saat Yeji sedang membersihkan kamar mereka, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu,Lia yang ingin membuka pintu pun keduluan sama Yeji. Yeji langsung membuka pintu itu dan mendapati Ryujin berdiri sambil membawa satu kotak pizza.
"Ryuj-"
Ucapan Yeji terpotong karena Ryujin main masuk aja ke dalam kamar tersebut. Lia yang menyadari kehadiran Ryujin pun langsung berlari kearah Ryujin dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake • Yejisu
RomanceApa aku ini salah? Yang ku tahu, mencintaimu adalah kesalahan terbaikku.