Suamiku Tidak Mencintaiku

3.4K 90 1
                                    

Part 14

Setelah memutuskan hubungan dengan Fina, kini Nurlan memulai hidup barunya bersama dengan Aira, istrinya. Ia benar-benar sudah berubah dan juga tidak pernah menyakiti Aira lagi. Hari demi hari telah ia lewati bersama Aira. Suka dan duka pun telah mereka lalui bersama. Saat usia kehamilan Aira sudah masuk bulan ke empat, Nurlan membawa Aira ke rumah sakit untuk memperiksakan kehamilannya.

"Bagaimana Dok, apa kandungan istriku baik-baik saja?" tanya Nurlan setelah Aira diperiksa oleh dokter.

"Iya kehamilannya baik-baik saja dan tidak ada masalah," jawab Dokter itu.

"Apa jenis kelaminnya sudah dapat dikenali?" tanya Nurlan lagi. Dokter itu tersenyum pada Nurlan.

"Memangnya kenapa Pak?"

"Eh tidak apa-apa kok Dok. Kalau begitu kami permisi ya Dok. Terima kasih," ucap Nurlan.

"Ya sudah sama-sama," balas Dokter itu terkekeh melihat ekspresi wajah Nurlan.

Saat keluar dari rumah sakit dan berjalan menuju parkiran, Nurlan melihat seorang wanita yang sangat seksi. Wanita itu membuatnya teringat pada Fina, mantan selingkuhannya. Sejenak Nurlan terdiam mengingat kebersamaannya saat bersama Fina. Jalan bersama, makan bersama bahkan tidur pun mereka satu ranjang.

"Nurlan?" Aira membuyarkan lamunan Nurlan.

"Eh."

"Kau kenapa? Apa kau sedang sakit?" tanya Aira sambil memegang dahi Nurlan.

"Tidak. Masuklah ke dalam mobil, kita pulang sekarang." Nurlan membuka pintu mobilnya dan menyuruh Aira untuk masuk.

***

Pagi pukul 08.30 Nurlan keluar dari rumah tanpa memberitahu Aira. Ia sengaja pergi dengan diam-diam karena ia ingin pergi menemui Fina. Dengan cepat ia menyalakan mobilnya dan segera berlalu dari halaman rumah. Aira yang baru selesai mandi mendengar suara mobil Nurlan. Ia segera berlari ke balkon dan melihat mobil Nurlan sudah tidak ada di parkiran.

"Kenapa dia pergi tanpa pamit padaku?" tanya Aira sedikit curiga kemudian kembali ke dalam kamar.

Nurlan sengaja membalap mobilnya karena ia ingin sekali cepat bertemu dengan Fina. Rasa rindunya kepada Fina membuatnya tidak peduli dengan peraturan lalu lintas. Saat ia akan tiba di penginapan Fina, Nurlan sontak menghentikan mobilnya karena ia melihat mobil Syam ada di depan penginapan Fina. Nurlan mengintip dari dalam mobilnya. Seorang wanita dengan pakaian tertutup keluar dari penginapan Fina dan masuk ke dalam mobil Syam.

"Siapa wanita itu? Kenapa dia ada di penginapan Fina?" tanya Nurlan sambil memperhatikan mobil Syam yang sudah melesat pergi dari penginapan Fina. Nurlan pun kembali menyalakan mobilnya menuju penginapan Fina. Ia keluar dari mobil kemudian masuk ke dalam dan menuju kamar Fina. Ia mengetuk beberapa kali tapi tidak ada balasan dari Fina.

"Apa Fina sudah pindah?" pikir Nurlan. Seorang wanita paruh baya datang menghampiri Nurlan.

"Nak, apa kau sedang mencari Fina?" tanyanya.

"Iya Bu. Apa Fina masih tinggal di sini?"

"Iya. Dia baru saja keluar," sahut Ibu itu.

"Keluar? Tapi aku tidak melihatnya," pekik Nurlan.

"Sekarang Fina sudah berubah."

"Berubah? Berubah gimana maksud Ibu?" tanya Nurlan tidak mengerti. Ibu itu pun menjelaskan pada Nurlan tentang Fina yang sudah merubah dirinya. Baik dari sikapnya maupun dari cara berpakaiannya.

"Dia juga mengganti namanya jadi Mayrah," jelas Ibu itu.

"Mayrah?" Nurlan sedikit tidak percaya mendengar penjelasan Ibu itu. "Sepertinya aku pernah mendengar nama ini. Tapi di mana ya?" tanya Nurlan sembari mengingat kejadian sebelumnya. Beberapa saat kemudian ia pun mengingatnya. Apa jangan-jangan wanita yang pernah dibawa oleh Syam ke rumah adalah Fina?  Tapi kenapa Fina memakai cadar? Apa dia tidak ingin kalau aku mengenalinya? Pikir Nurlan menebak.

Suamiku Tidak MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang