Suamiku Tidak Mencintaiku

4.3K 103 6
                                    

Part 20

Suara daun jendela yang bergerak-gerak membuat Syam terbangun dari tidurnya. Ia turun dari ranjang untuk mengunci jendelanya. Saat ia melihat ke tempat tidur Mayrah, ia tidak melihat ada Mayrah di sana.

"Mayrah kemana?" tanyanya.

Setelah mengunci jendela ia berjalan ke kamar mandi karena menurutnya Mayrah ada di dalam. Ia pun mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil Mayrah. Tapi tidak ada balasan yang ia dapatkan. Syam membuka pintunya dan melihat ke dalam tidak ada siapa-siapa. Ia berjalan lagi keluar dari kamar mencari Mayrah di setiap ruangan yang ada dalam rumah. Tapi tetap saja ia tidak menemukan Mayrah. Kepalanya yang terasa pusing membuatnya ingin kembali ke kamar dan tidur. Tapi saat melihat keluar rumah ia tidak melihat ada mobilnya Syam mulai menyimpan rasa curiga. Ia kemudian berlari ke kamar dan memakai bajunya. Setelah itu ia pergi ke penginapan Mayrah barangkali saja Mayrah ada di sana. Sesampainya di sana ia tidak menemukannya juga.

"Apa Mayrah kabur? Ataukah dia marah karna aku tidak mau memaafkannya?" pikir Syam menampakkan kekhawatirannya. Ia kemudian menelpon Mayrah tapi nomornya tidak aktif. Syam akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah. Ia pulang dengan penuh penyesalan serta merasa bersalah karena sudah mengabaikan Mayrah. Saat duduk termenung di tepi ranjang, Syam melihat ponsel Mayrah tergeletak di lantai. Ia mengambil ponsel itu dan menyalakannya.

"Kenapa ponselnya ditinggal di sini?"

Syam memeriksa ponsel Mayrah dan tanpa sengaja ia membuka pesannya dengan Nurlan. Saat membaca semua pesannya, Syam segera pergi ke rumah Nurlan.

Ting .. Tong ..

Syam memencet bel rumah Nurlan. Pak Giman dan Ibu Melda yang mendengarnya langsung bangkit dan pergi membuka pintu. Mereka masih belum tidur karena sedang menonton tv di ruang tengah.

"Nak Syam?" Pak Giman sedikit terkejut melihat kedatangan Syam malam-malam begini. "Angin apa yang membawamu kemari Syam?"

"Maaf kalau aku mengganggu Pak. Tapi aku ingin bertanya apa Nurlan ada di rumah?"

Pak Giman tidak menjawab pertanyaan Syam. Ia malah menyuruh Syam untuk masuk ke dalam dan mengajaknya duduk di ruang tamu.

"Tunggu sebentar. Aku akan memanggil Nurlan," ujar Ibu Melda kemudian pergi meninggalkan Pak Giman dan Syam di ruang tamu. Ia pergi ke kamar Nurlan dan mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. Tapi tidak ada yang membukanya. "Apa Nurlan sudah tidur?" Karena tidak ada yang menyahut, akhirnya Ibu Melda membuka pintu kamar dan melihat Aira yang sedang tidur. "Dimana Nurlan? Kenapa dia tidak ada di kamarnya?" tanyanya curiga. Ia pun kembali menutup pintu kamar dan kembali ke ruang tamu.

"Nurlan tidak ada di kamar, hanya ada Aira di sana. Ntah kemana anak itu pergi," terang Ibu Melda.

"Pak, tolong berikan aku izin untuk pergi bersama Aira mencari Nurlan. Saat ini Nurlan pergi bersama Mayrah istriku," ucap Syam memohon.

"Apa? Tapi bagaimana bisa Nurlan bersama istrimu?"

"Aku juga tidak tau Pak. Mayrah keluar dari rumah saat aku sedang tidur dan saat aku bangun aku mencarinya tapi aku tidak menemukannya. Dan saat aku melihat ponselnya tergeletak di lantai aku mengambil ponselnya dan membaca pesannya dengan Nurlan. Mereka berdua janjian bertemu di belakang bulog." terang Syam. "Pak, tolong biarkan Aira ikut bersamaku mencari Nurlan dan Mayrah di sana," pinta Syam pada Pak Giman. Setelah mendengar penjelasan Syam, Pak Giman meminta istrinya untuk membangunkan Aira. Ibu Melda pun segera melakukannya. Saat Ibu Melda tiba di depan kamar, ia terkejut bukan main karena tiba-tiba Aira berteriak memanggil nama Nurlan.

Suamiku Tidak MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang