Part 6
Ketika melihat Nurlan keluar dari mall sambil menarik Fina, Syam merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Nurlan. Perasaan curiga terhadap Nurlan kini sedang meliputi pikiran Syam sehingga membuat Syam ingin mengingatkan pada Aira bahwa Nurlan bukanlah pria yang baik. Syam tahu bahwa besok adalah hari pernikahan Aira dengan Nurlan, karena itulah Syam berpikir ingin menemui Aira sekarang sebelum terlambat. Syam pun keluar dari mall dan dengan cepat ia menuju ke rumah Aira.
Tok ... Tok ... Tok
Syam mengetuk pintu rumah Aira sambil mengucap salam.
"Waalaikumsalam," balas seseorang yang membuka pintu. Syam menatap orang itu cukup lama lalu menanyakan tentang keberadaan Aira.
"Memangnya kenapa?" tanya orang itu. Ia tampaknya tidak suka jika ada seseorang yang mencari Aira. Dia adalah Febi, adik dari Aira. Wanita dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan sedikit kurus ini memang tidak pernah menyukai jika ada seorang pria yang mencari kakaknya apa lagi tanpa alasan yang jelas.
Febi sudah pernah mengusir banyak pria yang mencari Aira, salah satunya adalah Syam. Saat itu, Syam pernah bertandang ke rumahnya sekitar jam sepuluh malam. Febi yang membuka pintu bertanya pada Syam apa maksud kedatangannya. Saat Syam mengatakan ingin bertemu dengan Aira, Febi langsung mengusirnya dan menutup pintu dengan keras.
"Aku ingin memberitahukan sesuatu padanya," kata Syam. "Ini penting!" lanjutnya.
Febi hanya diam sembari tersenyum miring melihat Syam.
"Aku tahu kau ingin balikan dengan Aira," ucap Febi. "Tapi maaf, Aira akan menikah besok. Dan pernikahan itu tidak bisa dibatalkan. Jadi pulanglah!" seru Febi menyuruh Syam untuk pulang.
"Bi, ini penting! Aku mohon berikan aku waktu untuk bertemu Aira." Syam memohon pada Febi, namun Febi mengacuhkannya. Febi sama sekali tidak mau lagi percaya pada Syam karena Syam sudah pernah menyakiti dan menyia-nyiakan Aira.
"Pergilah. Aku tidak akan pernah membiarkan Aira bertemu dengan lelaki sepertimu!" ucap Febi lalu menutup pintu.
"Ya Allah," lirih Syam sembari menyenderkan tubuhnya di pintu. "Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa bertemu dengan Aira, lalu bagaimana aku bisa memberitahu tentang Nurlan padanya?" Syam menyesali dirinya yang tak bisa memberitahu Aira tentang Nurlan yang sebenarnya.
Febi masuk ke dalam kamar, ia mendapati Aira sedang video call dengan Nurlan. Febi sebenarnya berniat untuk menceritakan pada Aira tentang kedatangan Syam, tapi melihat Aira sedang video call dengan Nurlan, ia mengurungkan niatnya untuk bercerita.
Usai video call, Aira menoleh ke arah Febi yang sedang asik facebookan. Aira mendekati Febi dan berbaring di sampingnya.
"Bi, kau kenapa masuk ke kamarku?" tanya Aira sembari melihat Febi yang masih sibuk dengan ponselnya. "Bi, suamimu sedang pergi ya?" Aira terkekeh.
"Kau ini banyak bicara sekali!" Febi melepaskan handphonenya lalu bangkit dari tempat tidur.
"Ada apa Bi?" tanya Aira.
"Mantanmu itu benar-benar resek," cetus Febi kemudian kembali duduk di dekat Aira yang sedang baring.
"Mantan?" Aira langsung bangun dan duduk tepat di depan Febi. "Siapa yang kau maksud mantanku?" tanya Aira.
"Syam," jawab Febi singkat.
"Kenapa? Apa dia datang?" tanya Aira lagi.
"Tidak tahu!" sahut Febi kemudian keluar dari kamar Aira begitu saja. Aira hanya melongo melihat adiknya yang kurang jelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Tidak Mencintaiku
RomanceSeorang pria bernama Nurlan Assegaf terpaksa menikahi Aira demi membalaskan dendamnya pada Syam, mantan kekasih Aira. Tapi niatnya yang ingin balas dendam berubah menjadi cinta karena kebaikan dan sikap Aira yang membuatnya terpana.