Suamiku Tidak Mencintaiku

3.6K 92 3
                                    

Part 13

Nurlan mengajak Fina untuk masuk ke dalam ruang kerjanya yang terdapat di lantai tiga. Ia berani membawa Fina masuk karena Ayahnya belum datang ke kantor. Ia mempersilahkan Fina untuk duduk sedangkan dirinya memulai untuk bekerja. Fina yang merasa terabaikan sengaja mengganggu Nurlan dengan meminta air minum kepadanya.

"Fina, aku sedang bekerja. Jika kau ingin minum, keluarlah dan cari sendiri," sahut Nurlan.

"Nurlan, aku kemari untuk membicarakan hal penting denganmu. Tapi kenapa kau malah mengabaikanku?" gerutu Fina. Nurlan bangkit dari duduknya dan menghampiri Fina yang tampak kesal padanya. Ia menatap wajah Fina sambil tersenyum miring.

"Kau tahu ini jam kerjaku. Tapi kenapa kau malah datang dan mengganggu?"

"Itu ... Itu karena aku mau bicara denganmu." Fina sedikit gugup.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Jadi begini." Fina mulai menjelaskannya. "Orang tuaku terus saja memaksaku untuk segera menikah."

"Jadi?"

"Nurlan, dengarkan aku dulu." Fina meraih kedua tangan Nurlan. "Cepatlah tinggalkan Aira dan menikahlah denganku," ujar Fina. Mendengar penuturan dari Fina membuat Nurlan menjadi marah. Ia tiba-tiba melepaskan tangannya dengan paksa dari Fina.

"Apa kau sudah gila? Dia itu sedang hamil. Mana mungkin aku bisa meninggalkannya," timpal Nurlan sedikit berteriak.

"Apa maksudmu Nurlan? Apa kau tidak akan meninggalkan Aira?"

"Ya." Fina terkejut mendengar jawaban Nurlan. "Aku tidak akan meninggalkannya. Jadi berhentilah mengharapkanku dan carilah laki-laki lain," sahut Nurlan tanpa merasa bersalah.

"Cari laki-laki lain? Setelah bertahun-tahun kau berhubungan denganku sekarang kau menyuruhku untuk pergi?" Fina mencengkram kedua lengan Nurlan dan menatap matanya. "Nurlan, kau yang membuatku berharap padamu. Kau selalu bilang kalau kau akan menikahiku dan meninggalkan Aira. Lalu kenapa sekarang kau menyuruhku mencari pria lain?"

"Karena wanita sepertimu tidak layak menjadi istriku!" balas Nurlan. Fina meneguk liurnya. Ia melangkah ke belakang menjauhi Nurlan. Hatinya benar-benar sakit mendengar ucapan Nurlan. Air matanya pun kini tumpah tak dapat ia tahan. Tubuhnya terasa lemah dan tak berdaya. Seorang pria yang selama ini ia percayai ternyata hanya seorang pembohong. Ada rasa penyesalan yang tersangkut di hatinya. Kenapa tidak dari dulu aku meninggalkan Nurlan? Kenapa aku begitu yakin akan memilikinya? Umpat Fina karena menyesali perbuatannya.

"Fin, aku tidak pernah berniat untuk menyakitimu. Tapi aku rasa mungkin ini yang terbaik bagi kita. Aku tidak bisa dan tidak akan pernah bisa meninggalkan Aira. Jadi aku mohon maafkan aku dan carilah pria yang lebih baik dariku." Nurlan memeluk Fina yang sedang duduk tak berdaya di lantai. Ia sengaja memeluknya agar Fina merasa tenang. Tapi ...

"Menjauhlah." Fina mendorong Nurlan dengan keras. "Jangan menyentuhku! Pria sepertimu tidak pantas untuk dimiliki setiap wanita," gumamnya berteriak. "Kau menjijikkan Nurlan. Kau hina ... Kau juga tidak punya hati. Kau hanya bisa menyakiti seorang wanita. Aku benci padamu! Aku benci!" Fina kemudian berlari keluar dari ruangan Nurlan dengan air matanya yang belum berhenti mengalir.

Melihat Fina berlari keluar, Nurlan sama sekali tidak ingin mengejarnya. Ia malah senyam-senyum sendiri seolah ia tidak melakukan kesalahan. Fina terus saja berlari keluar dari kantor hingga akhirnya ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang berseragam polisi.

BRUUUAAKK!

Pria berseragam polisi itu tidak sengaja memeluk Fina agar Fina tidak terjatuh ke jalanan. Fina dan pria itu saling bertatapan. Mereka cukup lama saling menatap hingga pria itu melepaskan pelukannya.

Suamiku Tidak MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang