Jantungku seakan berhenti ketika bibir nya menyentuh bibirku, sebenarnya jantungku sudah berdetak cepat sedari tadi ketika dia memijat leherku namun aku tak berfikir bahwa Ratu akan berani menciumku.
Aku terpesona dengan wajah Ratu, aku terpesona dengan ciuman tenang nya, aku terpesona dengan bibir nya yang kenyal dan lembut, aku terpesona dengan sentuhan tangan nya di leherku. Aku terpesona oleh dosaku yang telah mengkhianati Novi.
Bibir kami saling berpagutan mencari rasa manis dari dosa ini, Ratu tersenyum di sela sela perciuman kami.
"Hey! Lo pernah denger gak kalo orang lagi ciuman terus senyum itu berarti tanda nya menikmati, berarti pesona gue sangat memikat ya maka nya lo menikmati banget" Godaku sambil menaikan alis kiriku setelah melepaskan ciuman kami.
"Ihhhh pede over, geer over lo haha" Elak Ratu namun bisa ku lihat pipi nya merona, dia tersipu malu.
"Lo masih mau di sini? Emang gak capek? Atau.. Masih ngarep bisa dapet ciuman gue lagi yaaaa? HAHA" Godaku lagi dan langsung pergi karna takut dia akan menghajarku.
"MEIDIIIII! IH AWAS AJA YA LO, BIARIN AJA GUE PULANG SENDIRI AJA!" Jawab nya, aku berenti berlari sehingga hanya beberapa meter saja antara aku dan dia.
"Emang berani? Handphone lo aja lo gak bawa" Ujarku sambil menopang tangan kananku yang memainkan kuku dengan tangan kiriku.
"Aaaahh Meidi! Siniiii gue takut sendirian" Rengek nya dan aku jawab dengan gelengan, taman ini memang sedikit gelap karna hanya di terangi beberapa lampu taman saja.
"Meidi please sini" Rengek nya lagi sambil melihat lihat kesekitar.
"Lo aja yang sini, sini sini cepet sini" Ujarku dengan merentangkan tangan ku seperti ingin memeluk nya. Hari ini adalah hari yang gila, aku juga tak mengerti mengapa aku bisa seiseng ini terhadap Ratu, ini sangat lah bukan diriku.
Ratu berlari dengan sangat cepat seperti manusia manusia yang ada di sinetron yang ada tv, dia memelukku membuatku terkejut.
"Kasiaaan, Ratu" Ujarku lalu tertawa kencang.
"Ih jangan becanda ah! Ayuk di pulang, gue takut" Ajak nya, melihat nya ketakutan itu semakin membuat senyumanku mengembang namun aku juga tak tega jadi mau tak mau aku mengiyakan ajakan nya.
"Yaudah, nih lo telfon suruhan lo" Aku memberikan handphoneku kepada nya.
"Kita jalan kaki dulu yuk, bilang aja kita lagi di taman" Lanjutku lagi.
"Yuk deh, tapi lo jangan jauh jauh" Ancam nya.
Kami berjalan setelah Ratu menelfon suruhan nya untuk menjemput kami.
"Lo aus gak?" Tanyaku ketika melihat ada mini market.
"Aus" Jawab nya dengan suara manja sambil memancungkan bibir, aku mencubit pipi nya gemas.
Kami menghampir mini market yang masih buka sampai larut malam seperti ini.
"Hehe, gue di sini aja ya" Ujar nya, aku hanya tersenyum melihat nya.
Aku masuk ke mini market tersebut, penjaga kasir itu ternyata sedang memperhatikan Ratu.
"Ratu?" Panggil penjaga kasir ketika melihat Ratu diluar, aku menaikan alis kiriku melihat nya. Dia mengenal Ratu? Ku kira teman Ratu hanya lah orang orang yang di kalangan elit saja.
"Itu Ratu kan? Lo kenal Ratu?" Tanya kasir itu, wajah nya cukup tampan sayang sekali bila dia hanya menjadi kasir padahal dia bisa menjadi model.
"Ya" Jawabku singkat, aku merasakan badanku panas karna ada lelaki yang mengenal Ratu, siapa dia?

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.
RomanceRatu Karenina sosok gadis yang sedikit liar dan agresif namun selama dia berpacaran dia masih belum mengerti apa-apa tentang apa arti nya jatuh cinta dan sekaligus bagaimana rasa nya, sampai sosok gadis tomboy bernama Meidi Pamela merubah semua ting...