Di, I think I miss you

13.5K 526 3
                                    

Ratu *Pov*

Sudah 3 hari vany tak terlihat bersama meidi. Kemana meidi? Apa dia takut ketemu gue karna insiden "memaksa-meidi-melakukan-itu".

Gue kangen sama meidi, gue kangen senyum nya, gue kangen suara nya, gue kangen tubuh nya yang gue peluk itu, gue kangen aroma tubuh nya. Shit! Sekarang bukan kefas lagi yang gue kangenin tapi meidi!

"Arrggghhhh!" Teriak gue kesal mengagetkan temen temen gue di ruangan ini.

"Lo kenapa sih tu?" Ucap riska teman satu jurusan gue, gue melirik nya dia cantik sekali dengan baju yang kebesaran dan hotpants nya tapi perasaan gue gak ngerasain rasa ketika ngeliat meidi.

"Gue bete yaaang" ucap gue sambil mengehentak hentakan kaki ke lantai, temen temen gue yang melihat nya malah tertawa karna tingkah gue yang seperti anak anak.

"Bete kenapa sih my queen?" Kata kara, kara temen gue dari beda jurusan. Penampilan nya mirip meidi sangat tomboy dia juga seorang L, tapi gue tetap gak ngerasain rasa seperti rasa gue ke meidi.

Meidi terlalu special, dia beda dari yang lain dan tak bisa di sama samakan.

"Dikacangin emang gak enak" Ucap kara lagi, gue terkekeh mendengar ucapan nya "Gue dengerin lo kara. Beb, lo jadi lesbi dari kapan?" Kata gue to the point

Kara dan shella kaget mendengar nya, mereka adalah pasangan.  Lalu tertawa terbahak terbahak, gue memancungkan bibir dan berkata "Gue serius tau nanya nya" Kara masih ingin tertawa terlihat dari wajah nya yang menahan tawa.

"Gue belok dari sma, tuh cinta pertama gue" sambil menunjuk shella dan menaikan naikan alis nya, shella tersipu malu mendengar pacar nya mengatakan itu.

Senang sekali melihat pasangan seperti Kara dan Shella, mereka sering bertengkar tapi beberapa saat kemudian sudah berbaikan kembali. Mereka berdua sama sama romantis dan pengertian.

Tanpa gue sadari gue jadi tambah kangen sama meidi.

"Emang kenapa my queen?" kata kara lagi, dia emang seneng banget manggil gue my queen bahkan kadang terang terangan meluk gue di depan shella, tapi shella malah tertawa bahkan kadang kadang malah ikut ikut meluk gue. Mereka pasangan yang aneh.

"Gapapa, gue mau cerita tapi jangan ada yang motong atau nyalip omongan gue dan satu lagi jangan ada yang ketawa!" Ucap gue tegas mereka pun mengiyakan. Buat mereka gue adalah benar benar ratu, gue penguasa nya.

"Gue lagi jatuh cinta" kata gue dengan cepat, mereka hanya melongo tak berani bertanya tapi dari pandangan mereka banyak hal yang ingin mereka tanyakan.

"Jatuh cinta nya, jatuh cinta yang berbeda. Ini jatuh cinta sama cewek" Mereka semakin melongo kaget mendengar perkataan gue.

"Menurut kalian gue harus gimana? Kali ini gue bertanya kepada mereka.

"Lo jatuh cinta sama siapa? Kok gue gak tau? Cewek? Cewek itu siapa? Bentuk nya kaya apa? Cantik gak? Ganteng gak? Kuliah dimana? Anak man---" Kara bertanya berturut turut dan mulut nya langsung gue tutup dengan tangan gue. Penampilan kara memang masculin tapi tidak dengan sikapnya, dia cerewet seperti perempuan. Hey memang dia perempuan ratu!

"Kan gue nanya pendapat kalian, bukan pertanyaan kalian. Kenapa lo malah nanya berturut turut kayak kereta gitu?" Kata gue kesel.

"Ya, kalo lo mau gue kasih saran ya lo jawab dulu lah pertanyaan gue. Gimana gue mau kasih tau pendapat gue kalo gue aja gak tau orang nya kaya gimana" Ucap panjang lebar kara dalam satu tarikan nafas.

Kara memang pintar dalam beragumentasi maka nya dia masuk ke jurusan hukum dan dia cukup pintar untuk memutar balikan kata kata.

"Dia gak ganteng, gak cantik juga, dia berbeda dari yang lain. Dia gak kuliah di sini gue rasa dia masih sekolah, gue gak tau dia anak mana, gue gak tau rumah nya dimana yang gue tau cuma nama nya" Kata gue menyerah karna paksaan kara

I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang