Kenapa?

3.6K 307 31
                                    

! Sorry for typo !


🌺 Happy Reading 🌺

T

ok ... tok ... tok ...

Pintu kamar nya di ketuk dengan ketukan yang lumayan keras dari luar sana. Membuat sang pemilik kamar terkejut dan segera membuka pintu kamarnya yang terkunci, tidak lupa juga ia mengusap wajah sembab nya.

Cklekk ...

Pintu terbuka, menampilkan Jin yang sedang berdiri membawa sup dan air hangat. Wajah nya menunjukkan bahwa ia sangat khawatir kali ini.

"Kenapa di kunci Jungkook? Dan kenapa wajahmu terlihat sembab? Apa kau habis menangis?" tanya nya ketika sang bokong miliknya sudah mendarat apik di pinggir ranjang Jungkook.

"Ani Hyung. Aku tidak menangis, dan tadi aku sangat pusing Jadi aku mengunci pintunya tadi dan juga ... ah, aku ketiduran tadi. Maaf ya Hyung" ucapnya sedikit gelagapan.

"Jinjja? Kau tidak berbohong kan?" tanya Jin menyelidik.

"Ani Hyung. Untuk apa aku berbohong. Dan hahaha ... kau pasti bercanda, apa yang harus di tangisi untuk anak sebahagia diriku?" ucap Jungkook dengan di sertai tawanya, konyol sekali.

"Arraseo, sekarang makan sup nya dan minum air hangat ini! Sepertinya kau demam jadi tidurlah lagi, nanti malam akan ku bangunkan saat akan berangkat," titah Jin yang hanya di angguki oleh Jungkook. Ia sangat lahap memakan sup nya. Selain karna Jin yang memang pandai memasak, perutnya juga sudah sangat lapar karna habis menangis tadi.

Waktu sudah bergilir menjadi malam. Sekarang, para member BTS sedang melangsungkan acara makan malam nya tanpa Maknae mereka.

"Hyung, dimana Jungkook? Apa dia benar benar sakit?" tanya Taehyung khawatir.

"Ne, ia sedikit demam tadi. Tapi ada hal yang lebih membuat ku khawatir tentangnya. Tadi saat Hyung ingin mengantarkan supnya, kamar Jungkook di kunci dan Hyung mendengar Jungkook terisak di dalam. Aku tidak pernah mendengarnya menangis seperti itu," jelas Jin yang di simak serius oleh para dongsaengnya.

"Ne Hyung, sebenarnya saat aku dan Jungkook pergi ke tempat parfume. Jungkook tidak sengaja menabrak seseorang di sana. Dan orang itu memanggil Jungkook dengan sebutan Jeongguk, tapi saat aku bertanya Jungkook mengelak dan wajahnya berubah pucat. Jadi aku berhenti bertanya saat itu," adu Jimin menimpali.
   
"Sebenarnya Jungkook kenapa?" tanya Hoseok yang sudah mulai dilanda kekhawatiran.

"Percuma bertanya padanya Hyung. Selama ini hanya dia lah yang tidak pernah menceritakan kesulitannya," ujar Jimin yang di setujui yang lain.

"Kita harus mendesaknya," usul Yoongi yang sedari tadi hanya memperhatikan.

"Kalo begitu, aku akan meminta bantuan Bang PD nim. Aku rasa Jungkook tidak akan mempan jika kita yang mengancamnya berbicara. Kalian tau sendiri bagaimana dia" final Namjoon yang di angguki oleh kelima nya.

-

-

-

Malam ini terasa cukup indah. Bintang bintang di langit malam menambah kesan rindu di atas sebuah konser megah sebuah grup Boyband yang akhir akhir ini sedang naik daun.

Setelah menghadiri beberapa acara, konser adalah jadwal terakhir mereka untuk malam ini. Dan mereka pun menutupnya dengan sempurna.

Member BTS berkumpul di ruang istirahat mereka. Keringat bercucuran juga tubuh yang mereka hempaskan di sofa begitu saja membuat bukti bahwa mereka benar benar lelah malam ini.

Namjoon datang membuat semua member menoleh padanya.

"Kau dari mana? Tidak lelah?" tanya hoseok keheranan.

"Tadi aku habis dari ruangan Bang PDnim dan sekarang beliau meminta kita untuk berkumpul di ruangannya," jelas Namjoon yang di angguki oleh semua member.

-

-

-

Hanya ada tujuh member BTS dan juga Bang PDnim di ruangan itu. Ini semua sudah di rencanakan agar Jungkook bisa mengeluarkan isi hatinya yang ia pendam selama ini.

"Kalian tau apa alasanku mengumpulkan kalian disini?" tanya Bang PD nim serius.

Member BTS tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka tau maksudnya dan sebagian nya lagi tidak. Itu membuat beberapa member menjadi takut mereka membuat kesalahan.

"Jeon Jungkook, para hyung mu mengatakan bahwa kau ada kesulitan akhir akhir ini. Kenapa? Apa ada hal yang mengganggumu?" tanya Bang PDnim membuat Jungkook terkejut dan menggelengkan kepalanya cepat.

"Aku tidak ada kesulitan apapun, Sajangnim" jawab Jungkook sopan.

"Jungkook katakanlah, ada kami yang siap membantumu." Itu Jin, ia mencoba selembut mungkin agar Jungkook mau terbuka.

"Tidak Hyung, aku kan kuat. Dan aku tidak memiliki kesulitan apapun," ujarnya mantap setelah itu.

"Jungkook kau kenapa? Katakan apa kesulitanmu! Kenapa kau sangat sulit untuk terbuka, hah?!" ucap Yoongi yang lebih mirip sebuah bentakan, membuat Jungkook terkejut dan menunduk.

Tidak, lebih tepatnya menangis.

"Jungkookie, mianhae. Hyung tidak bermaksud membentak mu Saeng," ucap Yoongi kelablakan, ia sungguh merasa bersalah sekarang.

"Hiks ... hiks, satu satunya kesulitan bagiku adalah ketika melihat Hyungduel kesulitan dan mengalami gangguan mental. Tapi aku tidak bisa membantunya. Hiks ... " ucap Jungkook di sela sela tangisnya.

Kacau, hancur sudah rencana mereka. Lihatlah, sekarang mereka berdelapan malah menangis bersama. Ungkapan seorang golden maknae barusan telah membuat mereka benar benar tersentuh dan terharu.



 Ungkapan seorang golden maknae barusan telah membuat mereka benar benar tersentuh dan terharu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC





Hai, Maaf kalo sedikit. Btw ini ngetiknya bener bener sambil ngelawan ngantuk banget. Soalnya cuma ada waktu nulis pas tengah malam. Kalo jelek tolong di kritik di komen >_< biar aku tau bagian mana yang harus di perbaiki. Sekali lagi makasih buat yg udh baca  ^_^

















Batvhyqolby

His Secret (END) - JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang