"Setiap detik nya, seseorang berubah. Begitupun denganku. Tetapi ... Alasan di balik setiap perubahan seseorang itu tak sama. Kau adalah alasan perubahan ku dan aku ... Tak merasa keberatan dengan itu~"
(Arnav Mikhelson)
•
•
•Anderson's Mansion, Moskow---Russia | 13.01 AM
"Kapan kau akan datang kemari, Sayang?"
Melisa tertawa lembut saat mendengar nada merajuk seseorang di balik ponselnya. Ia menatap rumah besar yang berdiri dengan megah nya penuh semangat. Ia menoleh---menatap puteri nya yang tampak tak percaya jika ayah kandung nya termasuk golongan orang berada. Mereka memasuki halaman rumah tersebut dan tersenyum ramah pada security yang berjaga.
"Maaf, Sayang. Aku harus mengurus perceraian ku dengan pria itu lebih dulu. Bersabarlah."
"Cepatlah! Aku tidak sabar untuk tinggal bersamamu dan puteri kita."
Melisa tersenyum geli. "Baiklah." tangan ramping nya terulur---menekan bel rumah tersebut.
"Sebentar ya, Sayang."
"Ya."
Sambungan telpon pun terputus.
"Mommy, apakah Papa benar-benar kaya?" tanya Vi penasaran.
"Tidak sekaya itu, Sayang. Tetapi ... Cukup untuk membiayai hidup kita dengan kemewahan."
Vi terkagum. Lalu menatap Sang Ibu kesal. "Mengapa Mommy baru memberitahu ku tentang Papa sekarang?"
"Karena dulu, Papa mu sangat menyebalkan." gerutu Melisa.
Pintu rumah tersebut terbuka---menampilkan seorang pria paruh baya yang berdiri dengan gagah di hadapan mereka.
"Surprise!!!" ucap Melisa semangat.
William Anderson membulatkan manik hitam nya. Terkejut. Tak percaya. "Aku tidak percaya ini," gumam nya tak bisa berkata-kata lalu merengkuh tubuh wanita yang di cintainya erat.
"Aku sangat merindukanmu. mengapa tidak mengatakan nya?" tanya William menggigit kecil leher Melisa gemas membuat wanita itu sedikit melenguh. "Jika kau katakan, aku bisa meminta supir untuk menjemput kalian." tambah nya mengurai pelukan mereka.
Melisa mengecup bibir pria nya sekilas. "Kejutan."
"Ya, baiklah." jawab pria itu pasrah.
Manik hitam nya bergerak---menatap duplikat wanitanya dengan senyum hangat yang terpatri di bibir nya. Ia bergerak---memeluk tubuh puteri nya erat. Tangan nya terulur---mengusap lembut surai panjang puteri nya.
"Papa sangat merindukanmu, Nak. Kau sangat cantik, puteriku. Persis seperti Mama mu." ucap William menghadiahi puncak kepala Vi dengan banyak kecupan.
Manik Vi mengerjap banyak. Hati nya menghangat. Selama ini, ia tak pernah di manjakan dengan orang yang ia anggap sebagai ayah nya. Ia selalu di anggap dewasa. Tanpa ada yang tahu, jika hati kecilnya membutuhkan kasih sayang yang berlimpah dari seorang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mr. OPPO
RomanceMy Mr. Over Possessive and Over Protective "You Complete Me~" ---ARVEE--- ... Pertemuan tak terduga di suatu Kafe membuat Arnav Mikhelson menyukai Victoria Mikhailova pada pandangan pertama. Pria tampan itu mengklaim jika gadis itu adalah kucing kec...