Baekhyun bagi Chanyeol adalah semut kecil yang selalu ingin dia tindas setiap kali melihatnya. Anak itu sebenarnya manis. Tubuhnya mungil, juga memiliki senyuman yang memikat. Namun entah mengapa, sejak hari pertama Chanyeol menginjakkan kakinya di sekolah itu, Baekhyun selalu mencari masalah dengannya.Awalnya Chanyeol tidak begitu menanggapi kelakuan kekanakan Baekhyun. Tapi semakin lama, Chanyeol tidak tahan dan mulai membalas apa yang Baekhyun lakukan padanya. Seperti saat Baekhyun dengan sengaja meletakkan kecoa palsu di dalam tasnya, Chanyeol kemudian membalas dengan mencubit kulit punggung Baekhyun yang kebetulan duduk tepat di depannya sehingga anak itu langsung berdiri dan pada saat yang sama Guru matematika mereka sedang bertanya siapa yang bisa mengerjakan soal di papan tulis. Chanyeol hanya tersenyum puas begitu mendapat lirikan tajam dari yang lebih mungil.
Bukan hanya itu. Baekhyun juga pernah mengambil pakaiannya saat Chanyeol tengah mandi di kamar mandi sekolah setelah dirinya selesai berlatih basket sehingga Chanyeol harus berkeliaran ke seluruh penjuru sekolah hanya dengan sehelai handuk yang melilit di pinggangnya. Chanyeol merasa sangat marah dan berjanji akan membalas Baekhyun dengan lebih kejam. Jadi keesokan harinya, Chanyeol diam-diam masuk ke dalam ruangan dimana Baekhyun biasa berlatih Hapkido dan mencari dimana anak itu meletakkan tasnya. Setelah menemukannya, Chanyeol menyeringai dan melihat Baekhyun sedang serius berlatih bersama teman-temannya. Sejenak Chanyeol memperhatikan bagaimana Baekhyun menggerakkan tubuhnya dengan lincah. Meski diantara siswa lain tubuhnya merupakan yang paling mungil, nyatanya kemampuan Baekhyun tidak bisa di anggap remeh. Dalam waktu singkat, Baekhyun dapat menjatuhkan lawannya dengan mudah. Hal tersebut mengundang decak kagum dari siswa lain, begitu pula Chanyeol yang diam-diam menggumamkan kata "woah" dari tempatnya bersembunyi.
Mengendalikan rasa takjubnya, Chanyeol memutuskan untuk melanjutkan niatnya untuk mengerjai Baekhyun. Dia dengan cepat mengambil handuk kecil milik lelaki mungil itu yang teronggok di atas tasnya, kemudian mengoleskan arang yang dia dapat dari belakang gedung sekolah tempat paman Choi tukang bersih-bersih sekolah mereka membakar sampah. Begitu selesai, Chanyeol bergegas keluar ruangan. Memutuskan untuk mengintip dari jendela.
Tak sampai 5 menit, Chanyeol melihat Baekhyun menghentikan sejenak latihannya dan berjalan ke arah dimana tasnya berada. Lelaki itu meminum airnya sejenak sebelum meraih handuk tanpa melihat terlebih dahulu, kemudian mengelap keringat yang ada di wajahnya. Chanyeol berusaha keras menahan tawa begitu sebagian wajah Baekhyun tertutupi oleh noda hitam. Beberapa detik kemudian, pelatih kembali memberikan intruksi pada semua orang untuk memulai kembali latihan. Baekhyun melangkah riang, bergabung bersama teman-temannya yang lain. Namun dia bingung begitu semua orang berbalik menertawakannya.
"Baekhyun, ada apa dengan wajahmu?" Tanya salah satu temannya.
Kening Baekhyun berkerut bingung. "Wajahku?""Sepertinya kau membutuhkan cermin." Ujar temannya yang lain.
Baekhyun berlari cepat ke arah tasnya untuk mengambil ponsel dan melihat sendiri apa yang terjadi dengan wajahnya sehingga membuat semua orang tertawa.
Kedua matanya membulat, melihat hampir seluruh wajahnya dipenuhi noda hitam. Kepalanya berputar cepat ke arah jendela dan menemukan Chanyeol mengulurkan lidahnya disana. "PARK CHANYEOLLLLLLL!!!!!!!"
.
Chanyeol melangkah riang ke dalam kelas. Kedua sudut bibirnya tidak bisa berhenti tertarik ke atas karena berhasil membalaskan dendamnya pada Baekhyun. Lelaki itu mendudukkan diri di kursi, kemudian menelungkupkan kepalanya di atas meja. Teman sebangkunya, Jongdae entah pergi kemana. Dia tidak tahu harus menghabiskan waktu dengan apa sampai pelajaran berikutnya dimulai. Tanpa sadar, Chanyeol tertidur hingga bel masuk membuatnya terbangun.
Semua orang sudah duduk di bangkunya masing-masing. Bahkan Jongdae. "Jam yang bagus." Komentar lelaki itu tiba-tiba.
Chanyeol mengerutkan keningnya, kemudian melihat ke arah pergelangan tangannya. Sudah ada goresan pulpen berbentuk jam tangan melingkar disana. Tidak perlu berfikir terlalu keras siapa pelakunya. Kedua matanya dengan cepat menemukan keberadaan Baekhyun yang mendadak pindah ke dua kursi di depannya. Anak itu tampaknya juga tengah melihat ke arahnya. Begitu tatapan mereka bertemu, Baekhyun menjulurkan lidah ke arahnya. Persis seperti yang dia lakukan tadi.
.
"Aku pulang.."
"Selamat datang.. pergi mandi, lalu kembali untuk makan malam."
"Baik, bu." Ujar Chanyeol, lalu berjalan menuju kamarnya. Meletakkan tas dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah melepaskan seluruh pakaiannya, Chanyeol berdiri di bawah Shower. Tanpa sengaja tatapannya jatuh pada pergelangan tangannya yang terdapat hasil karya Baekhyun. Kedua sudut bibirnya tertarik pelan. Membentuk senyum tipis. "Merepotkan."
Chanyeol menghela nafas, kemudian merentangkan satu tangannya agar tidak terkena siraman air Shower. Membiarkan jejak yang Baekhyun berikan tidak menghilang dari tubuhnya.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET THINGS [ONESHOT]
أدب الهواةChanyeol dan hal-hal manis dalam dirinya yang selalu disukai Baekhyun