Baca dulu baru vote, hargai saya yang susah-susah mikir nyari ide.
Vote & coment!
----oOo----
Don't come back again, I bother deleting your photo!
Dulu menyakiti sekarang tiba-tiba ingin kembali. Kebulshitan macam apa lagi ini?
♥♥♥
Aku berjalan tergesa-gesa menuju kelas, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi dan pelajaran akan segera di mulai. Suasana sekolah sudah ramai, banyak siswa yang sedang mengobrol bahkan berpacaran. Masih pagi lho!
"Park Jira!" Aku reflek menoleh. Genk Kim berjalan ke arahku.
"Ada apa?" tanyaku pada mereka.
"Begini, aku mau bicara sebentar denganmu," tutur Yira padaku. Aku Mengangguk.
"Kalian pergi dulu!" suruh Yira pada genknya.
Tinggal aku berdua dengan Yira sekarang, Yira terlihat gugup, dia meremas jari-jarinya sambil tersenyum.
"Ada apa?" tanyaku yang sudah tidak sabar karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
"Emmm, kamu sahabat Mark ya?" Aku mengangguk dengan cepat.
"Sebenarnya aku suka sama dia, tapi malu mau memberitahu langsung. Tolong bantu aku ya," ujar Yira dengan memohon kepadaku.
Aku ber-oh, ternyata dia suka sama Mark. Tapi bagaimana bisa? Mark bahkan tidak pernah berbicara dengan mereka, oh, mungkin karena insiden jus waktu itu.
"Baiklah, tapi janji jangan pernah menyakiti Mark!" Yira mengangguk.
"Terimakasih ya Jira, kamu memang baik." Dia berlari kembali bersama genknya. Giliran minta bantuin dia bilang aku baik, kalau tidak jangankan begini menyapa saja tidak. Biasa modelan macam ini memang banyak.
**
"Mark?" Mark menoleh.
"Emm, mau nanya boleh?" Dia mengangguk memperbolehkan.
"Tipe wanita ideal kamu kayak apa?" tanyaku pelan-pelan. Mark terkejut mendengar pertanyaanku jangan bilang kalau dia pikir aku menyukainya.
"Rahasia," jawabnya kemudian tersenyum tengil.
"Mark, ayolah jangan pelit!" rengekku seperti anak kecil yang meminta permen pada kakaknya.
"Kamu ini kenapa?" tanya Mark dengan tatapan memicing. Aku gugup mau bilang apa pada Mark. Memaksa otak untuk berpikir dan akhirnya.
"Aku cuma ingin tau aja," alibiku.
"Setelah itu? Ingin jadi kayak tipe idealku?" Aku menggeleng, dia ini ada-ada saja menuduhku seperti itu.
"Enggak Mark! Bukan gitu," sanggahku.
"Lalu?"
"Ada yang menyukaimu, tapi dia malu untuk memberitahumu!" jelasku.
"Siapa?"
"Rahasia," jawabku dengan meniru gaya Mark yang tadi.
"Hufft, ayo kasih tau," paksa Mark.
"No!" jawabku singkat.
"Please Jira!" Aku menggeleng kukuh.
"Kasih tahu dulu tipe idealmu," ujarku.
"Iya iya aku kasih tahu, tapi kasih tahu juga siapa orangnya." Aku mengacungkan jempol padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbedaan [ On Going ]
Fanfiction[Judul sebelumnya: Cinta & Agama] Ini bukan cerita tentang fakboy bertemu fake nerd, bukan tentang badboy bertemu badgirl. Bukan pula tentang CEO dengan skertarisnya. Hanya sebuah kisah cinta dari dua orang yang berbeda keyakinan. Sebuah kisah cinta...