20. kembali kecewa.

122 19 5
                                    


Up lagi.
Voting plus komen.

Happy reading♥♥

----°°----



Ternyata Lucas membawaku ke pasar malam. Aku turun dari mobil sedangkan Lucas berniat menggandeng tanganku tapi keburu aku hempas tangannya terlebih dahulu.

Aku melenggang pergi meninggalkan Lucas yang masih tercekat di tempatnya. Dia kemudian mengejarku sambil berlari kecil.

"Mau main?" tanyanya, aku menggeleng tanda tidak mau. Kalau saja ini Mark yang mengajakku, mungkin aku mau. Eh? Kenapa jadi mengarah ke Mark. Sadar Jira, ayo sadar.

"Terus? Mau makan?" Lagi-lagi aku menggeleng.

Kami hanya terus berjalan sampai tidak sadar kalau sudah berada di depan rumah hantu. Seketika ide jahat muncul di otakku.

"Luc, main ini." Aku menunjuk rumah hantu. Jelas sekali raut ketakutan Lucas, dalam hati aku sudah terawa jahat. Awas saja, selamat masuk ke dalam ide jahatk, Lucas.

"Yang lain aja yuk," tawarnya. Aku menggeleng kukuh.

"Ck, penakut!" cibirku.

"Siapa yang penakut?"

"Kamu!"

"Nggak tuh, aku gak penakut," alibi Lucas.

"Yaudah ayo masuk kalo gak penakut!" gertakku. Aku yakin seratus persen Lucas akan menuruti kemauanku.

"Huh, ok. Bentar aku beli tiket dulu," ujarnya lesu kemudian menuju loket.

"Udah, yuk masuk." Dia mendorongku masuk, tapi aku malah berbalik.

"Mana ada cewek duluan, ya cowoklah!" Aku mendorongnya ke depan, dia hanya pasrah dan tidak melawan.

Aku hanya bisa terkikik geli dalam hati, ternyata seperti ini kalau cowok sudah jadi bucin. Mau di suruh apa aja bakal nurut. Kalau aku nyuruh dia bunuh diri, mau nggak? Ok, aku masih cukup waras untuk menyuruh Lucas melakukan hal itu. Sebenci apa pun aku pada Lucas, aku tidak akan sekejam itu.

Masuk lebih dalam, bulu romanku mulai berdiri. Lucas sudah gemetaran, ternyata sejak tadi dia menutup matanya. Dasar penakut, pikirku.

Hihihihi....

"Eomma, hantu...," teriak Lucas kemudian berusaha lari tapi sia-sia karena aku memegang bajunya.

Dia semakin menjadi berteriak, karena dia pikir hantu lah yang menarik bajunya. Padahal aku. Xixixi

Aku di belakangmu.... Hihihi...

Dengan secepat kilat aku berlari mendahului Lucas, sampai tidak terasa kalau aku sudah berada di luar. Dari dalam terlihat Lucas yang masih lari terbirit-birit.

"Hosss, hoss, huh hantu sialan!" umpatku kesal.

"Kamu sih, dibilang juga jangan main ini. Ngotot!" Lucas menyalahkanku. Memang sih aku yang ngoto ngajak main, tujuanku kan memang membuat Lucas takut. Tapi  sialan! Aku malah ikutan takut.

Perbedaan [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang