You. Again.

6.8K 264 0
                                    

Seperti biasanya, aku terbangun dengan kepala yang seperti ditiban traktor. Kulihat jam dinding, baru jam 6 pagi. Eh dimana aku?

Ini bukan seperti kamar hotel, karena ada dapur dan ruang TV. Lalu aku melirik pria disebelahku. Okay aku tidur dengan si Mr. Vampire semalam. Baiklah nampaknya aku harus mandi dan segera pergi dari sini.

Selesai mandi aku baru ingat kalau semalam adalah bikini party, jadi aku tidak membawa pakaian lain selain bikini ini. Mati. Aku langsung mengacak-acak lemari Robert berharap ada pakaian apapun yang bisa kupakai.

"Cari apa?" Akupun menoleh. Ternyata Robert terbangun.
"Hey Robert good morning, handsome." Jawabku kikuk karena merasa ngga enak telah membuka lemarinya tanpa izin.
"Morning, babe. Cari baju ya?"
Nampaknya dia mengerti karena aku hanya memakai handuk saat ini. "Kubantu carikan ya." Robert pun bangun dari tempat tidurnya, dan hanya memakai boxer, dengan rambut acak-acakan dan masih mengantuk. Dia menemukan tshirt hitam polos dan memberikannya padaku. "Pakai ini saja ngga apa-apa kan? Mungkin bisa menutupi badanmu sampai paha."
"Iya ngga apa-apa, Robert. Makasih ya." Akupun menuju kamar mandi lagi dan mengenakan pakaian. Setelah itu, aku berpamitan pada Robert.

"Yakin ngga mau aku antar, babe?"
"Iya aku naik taxi saja. Mobilku tertinggal di bar karena kau bawa aku kesini. Aku akan mengambilnya dulu sebelum pulang."
"Baiklah, kuantar kau sampai taxi." Dia pun mengenakan tshirt warna misty dan celana pendek.

"Terimakasih atas tempat untuk menginapnya, handsome." Ucapku pada Robert saat akan memasukki taxi.
"Thanks for the wild night also, babe. Aku akan menghubungimu lagi." Dia pun mengecup bibirku dan membiarkanku pergi.

Eh tadi ngga ada paparazzi kan?

***
Setelah party semalam, hari ini aku nampak malas sekali. Ingin rasanya menghabiskan waktu seharian di tempat tidur tapi Carl sudah mengingatkanku harus bergegas lagi.

From : Carl
Jam 1 siang di Harrington Avenue 8th ya. Jadi cameo video klip band baru namanya Amery. Cuma 2 scene kok. See ya, Mrs. Vampire.

Begitu isi pesan singkat asistenku tersayang ini.

***
Satu jam kemudian aku tiba di lokasi syuting. Jadi model video klip salah satu kegiatan favorite ku. Gara-gara jadi model video klip band nya si Adam -- pria yang beberapa waktu lalu tidur denganku -- namaku makin meroket.

Aku berhasil menemukan Carl yang sedang asyik bergosip dengan make up artist di ruang rias. Aku langsung duduk di sebelah Carl dan siap untuk di-make-up.
"So how was Mr. Vampire?" Goda Carl yang sadar akan kehadiranku. "Did he bite you well?"
Aku langsung memasang duck face tanda sebal.
Bukan cuma aku yang menjadi model video klip Amery hari ini. Ada sekitar 10 model lain yang juga sedang dirias disini. Beberapa diantaranya aku kenal. Aku, Carl dan beberapa model disitu berbagi cerita sambil tertawa satu sama lain. Sampai akhirnya, seorang cowok 30 tahunan memanggil kami. Nampaknya dia crew pembuatan video klip. Oh iya jadi klip ini temanya simpel. Beberapa cewek dan cowok lempar-lempar snack, balon, cake layaknya pesta remaja kebanyakan. I hope it will go fast, nampaknya aku masih kelelahan.

Setelah mendapat arahan dari sutradara, aku kembali duduk di sofa bersama Carl. Giliranku masih 30 menit lagi.
"Sibuk ya, Carl?" Tanyaku melihat asisten tambunku yang daritadi disibukkan dengan iPhone serta iPad nya.
"Membalas email, sayang. Seperti biasa." Lalu dia beranjak dari sofa. "Chargeran iPad ku tertinggal di mobil, aku ambil dulu ya."
"Okay." Lalu aku mulai mengambil iPod ku dan memasangkan earphone nya di kedua telingaku, tapi tiba-tiba.

Byaaaar!

Seseorang menumpahkan satu bowl popcorn keatas kepalaku. "Shit!" Teriakku geram. Lalu menoleh kearah belakang. Tebak siapa? Luke. "What the hell were you doing, little boy?" Dia malah tertawa melihatku marah.
"Nungguin kamu lah." Jawabnya enteng sambil melempar popcorn dan menangkap dengan mulutnya.
"Demi apapun, Luke. Aku tidak akan memaafkan kamu!" Ucapku tepat di depan muka kiyut nya, seraya berjalan menuju toilet untuk membersihkan bekas bumbu popcorn yang menempel di baju serta rambutku. "Sialan sekali anak ini! Erggh! Kenapa banyak pria menyebalkan di sekelilingku sih?" Ucapku sendirian di toilet sambil menyapu-nyapukan bekas popcorn. Sumpahnya aku kesal sekali.
"Mau aku bantu?" Ucap seorang pria yang sekarang tepat di belakangku, sambil masih mengunyah popcorn nya. Ya siapa lagi kalau bukan Luke sialan.
"Pergi dari sini sekarang juga. You are such a shit!"
"Ah sebal. Kamu makin menggairahkan kalau marah."
"Pergi, Luke. Atau aku teriak dan bilang kamu akan memperkosaku. Cepat pergi!"
"Ow ow. Santai, Amanda. Anggap saja ini pembalasanku kamu meninggalkanku di bar." Ucapnya sambil memegang kedua bahuku lalu mencium leherku. "Vanilla perfume, I love it." Tambah pria berkemeja baby blue pendek dan celana chino warna coklat muda itu.
"Go away, fucking Luke!"
"I won't."
"Sinting." Teriakku tepat di depan mukanya sambil pergi meninggalkan dia sendirian di toilet. Aku dengar Luke cuma tertawa. Aku sumpahi kau terpeleset apalah hari ini. KESAL!

Ya pantas saja Luke ada disini. Amery dan The Winter satu manajemen dan mereka tur bareng mulai tahun depan. Dan Luke ikut masuk sebagai cameo di video klip perdana Amery ini. Untungnya dia ngga satu scene sama aku. Aku benci pria kecil ini sungguh.

The Art of Being MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang